Wakapolri: Pemberantasan terorisme dengan cara soft power
Merdeka.com - Wakapolri, Komjen Syafruddin, menyebut pemberantasan terorisme lebih baik dilakukan dengan cara soft power atau pencegahan ketimbang menggunakan hard power. Hal itu disampaikan Syafruddin saat melakukan kunjungan kerja ke Jordania.
"Pemberantasan terorisme dilakukan terutama dengan soft power dibandingkan hard power, pencegahan terorisme dipandang lebih baik dan penting. Selain itu, Jordania memiliki kesamaan dengan Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Jordania merupakan salah satu badan intelejen terbaik di dunia," Kata Syafruddin dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Jakarta, Kamis (19/1).
Dalam kunjungan itu, Syafruddin menemui langsung Kepala Public Security Departemen (PSD) Kerajaan Jordania Mayor Jenderal Ahmad Sarhan Al-Faqih. Syafruddin berbagi pengalaman terkait situasi keamanan di negara masing-masing, khususnya perihal aksi terorisme.
-
Siapa saja yang bertemu Kompol Syarif? Asisten ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah menyempatkan waktu untuk menghadiri pelaksanaan gladi bersih Prasetya Perwira TNI-Polri 2024. Di sana, Ia juga menyapa adik-adik Calon Perwira Remaja (Capaja) Akademi Kepolisian.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Bagaimana Brimob Polri mengatasi terorisme? Intensitas perlibatan kekuatan Brimob Polri dalam penanggulangan terorisme di Indonesia meningkat usai serangan teror Bom Bali I. Selain dilibatkan dalam operasi-operasi kepolisian lain, khususnya dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme di wilayah Poso Sulawesi Tengah tidak terlepas dari adanya peran Korps Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala bersama dengan TNI.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Dimana Jenderal Polri bertugas? Carlo Brix Tewu merupakan seorang Purnawirawan Polri yang sekarang menjabat sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN.
Pada kesempatan itu, mantan Kalemdikpol ini juga mengucapkan selamat kepada Sarhan yang dilantik sebagai Kepala Kepolisian Jordania yang baru. Dia juga menyampaikan salam hormat dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang tidak bisa hadir dalam kunjungan kepada Sarhan.
"Pak Kapolri menunjuk saya mengadakan kunjungan dan koordinasi masalah terorisme serta pengembangan kepolisian. Kami juga mengundang Kepolisian Jordan untuk ke Indonesia agar jalinan kerjasama semakin erat dan lancar," ucap dia.
Dijelaskan dia, dalam kunjungannya ada beberapa hal yang dibahas dengan Sarhan, salah satunya menyangkut tantangan global yang harus dihadapi bersama adalah terorisme. Syafruddin mengucapkan turut berbela sungkawa atas kejadian di Karak yang menyebabkan kematian.
Namun, dia mengapresiasi langkah cepat pihak Jordania yang menangkap tersangka dan otak pelaku teroris. "Tentu secara teknis intelejen sangat cepat mengantisipasinya. Indonesia dan Jordan mampu menyelesaikan dengan cepat," ujar dia.
Di sisi lain, Syafruddin menawarkan kerjasama khusus dnegan Kepolisian Jordan dan kini sedang merancang menempatkan LO Kepolisian Indonesia di Jordan. Menurutnya, mungkin secara teknis hal ini akan ditindaklanjuti kerjasama capacity building, kerjasama pelatihan dan pendidikan.
"Ini perlu kita tingkatkan pendidikan di bidang transnational crime, penanggulangan terorisme, human trafficking dan masalah global lainnya serta transfer pengetahuan intelijen, law enforcemen dan lainnya," jelas dia.
Sementara itu, Sarhan mengatakan saat ini Jordania mendapatkan tantangan dari terorisme dan radikalisme. Dijelaskan dia, tantangan ini dari pengungsi yang memiliki macam background.
"Jordania telah menerima pengungsi dari tahun 1948 hingga saat ini, setiap hari kami menerima para pengungsi. Para pengungsi ini dari Libia, Suriah, Irak, Palestina dan lainnya sehingga berdampak pada Jordania dari segi ekonomi, keamanan dan sosial," ucap Sarhan.
Dia menjelaskan masalah serangan terorisme juga membawa keamanan yang tidak baik, mereka tidak membawa citra Islam yang baik. Menurut dia, negaranya memerangi paham extremisme dengan cara komunikasi, seminar serta menggalang dan menekan paham-paham tersebut.
Ia mencontohkan telah melakukan mediasi dengan beberapa para kriminalitas yang memiliki paham radikalisme sebanyak 365 orang dipenjara, kemudian berhasil mengembalikan mereka dari paham radikal sebanyak 61 orang.
"Jordania sangat mendukung sekali gerakan anti terorisme dan menekan paham extremisme, kami mengupayakan menekan dan menghilangkan paham tersebut," pungkas Sarhan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia mempunyai hubungan dekat dengan Yordania
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan tak ada percakapan politik dendam Prabowo, melainkan soal urusan pertahanan.
Baca SelengkapnyaCalon Panglima, Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan strategi dalam mengatasi konflik di Papua
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto mendapat hormat saat bertamu ke Markas Besar Angkatan Bersenjata Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaKetua ASFA Foundation Komjen Pol (Purn) Dr. Syafruddin Kambo mengunjungi Amman Yordania
Baca SelengkapnyaDalam lawatannya ke Tanah Papua, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan mengutamakan pendekatan lembut
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Widodo) menyebut, bahwa Polri harus bisa menjadi cooling system sekaligus perekat kebinekaan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo membuka ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) ke-17 di Labuan Bajo, NTT, Senin (21/8).
Baca SelengkapnyaPrabowo menghadiri acara konferensi tingkat tinggi (KTT) di Amman, Jordania, Selasa (11/6).
Baca SelengkapnyaJenderal pensiunan Kopassus baru-baru ini bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaPertemuan dua sahabat ini dilaksanakan di dalam rangkaian kegiatan Menhan Prabowo
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan Grand Syekh Al-Azhar Mesir, Imam Akbar Ahmed Al Tayeb di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (9/7).
Baca Selengkapnya