Wakapolri sebut BIN belum memiliki izin soal pengadaan senjata
Merdeka.com - Wakapolri Komjen Pol Syafruddin mengatakan, jika institusi di luar TNI-Polri ingin mengadakan atau memiliki senjata harus mendapatkan izin dari Polri. Hal itu sesuai dengan aturan atau prosedur yang ada. Dia menyebut pengadaan senjata yang dilakukan Badan Intelijen Negara sampai saat ini belum ada izin dari Polri.
"Kalau itu standarnya dari Polri, ya izinnya dari Polri," kata Syafruddin di hotel The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (26/9).
"Belum. Belum ada izin," imbuhnya saat ditanya soal izin pengadaan senjata oleh BIN.
-
Bagaimana TNI selundupkan senjata? Menyelundupkan senjata ke Aljazair yang tengah berkonflik menjadi misi pertama dua kapal selam tersebut.
-
Siapa yang memiliki senjata? Senjata-senjata logam itu terletak di bawah dua rumah awal abad kelima yang kemungkinan besar milik seseorang yang cukup kuat untuk membentuk pasukan.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Apa yang diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia.
-
Apa yang di serahkan ke TNI? Kementerian Pertahanan sendiri sebelumnya memang telah memesan lima unit C-130J Super Hercules.
-
Apa yang dilakukan TNI di kantor polisi? Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak. Mereka datang bukan tanpa tujuan. Prajurit TNI mengincar salah satu sosok pimpinan tertinggi di kantor Polisi tersebut, yaitu Kapolres Tuban, AKBP Suryono. Para prajurit TNI itu datang bukan dengan maksud buruk, sebaliknya, mereka datang dengan perasaan riang gembira. Membawa sebuah banner ucapan yang dibuat khusus untuk merayakan hari bahagia para anggota Polri.
Sayangnya, Jendral bintang tiga itu tidak mau menyebutkan jenis senjata apa yang saat ini sedang dipesan oleh BIN. Dia justru menganggap masalah pengadaan senjata sudah selesai. "Sudah dijelaskan Menko Polhukam, jangan ditanyakan lagi. Itu udah clear," ujarnya.
Syafruddin menuturkan bahwa Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian sudah melakukan komunikasi dengan Panglima TNI Gatot Nurmantyo terkait ucapan Gatot yang mengucapkan bahwa ada institusi yang memesan 5.000 senjata.
"Pak Kapolri sudah. Tanya Kapolri lah," katanya.
Sebelumnya, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto menyatakan, jika pengadaan senjata oleh Badan Intelijen Negara (BIN) sebanyak kurang lebih 500 senjata sudah sesuai prosedur yang ada. BIN sendiri pun sudah memiliki atau mengantongi izin dari kepolisian sebelum memiliki senjata.
"Sudah melalui (izin) Polri," kata Setyo di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (25/9).
Namun Setyo belum bisa untuk merinci secara pasti jika BIN mengajukan senjata. Karena dirinya tidak mengingat kapan pengajuannya tersebut dan hanya bisa memastikan jika senjata dari BIN guna untuk keperluan pendidikan.
"Pengadaan 500 untuk BIN saja. Untuk pelatihan," ujarnya.
Setyo pun menerangkan, jika institusi negara ingin mengajukan pengadaan senjata tidak perlu lagi membutuhkan izin dari TNI. Karena institusi tersebut hanya perlu meminta dan mendapatkan izin dari kepolisian saja.
"Kalau yang non military itu dari Polri," terangnya.
Jenderal bintang dua itu pun menyebut bahwa ada tiga macam jenis senjata yang sudah beredar seperti senjata military, law enforcement dan juga untuk olahraga. Dan untuk senjata jenis yang dipesan oleh BIN yaitu berjenis law enforcement.
"Non military. Dia bukan senjata otomatis," pungkasnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Syarif masih ditempatkan bertugas seperti biasa di Polresta Cirebon Kabupaten.
Baca SelengkapnyaWacana angkatan siber kembali mencuat setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk membentuk matra baru di TNI.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi III DPR RI Habiburokhman menilai anggota Polri masih perlu dipersenjatai dengan senjata api
Baca Selengkapnya"Kami aparat TNI tidak bisa menetapkan orang sipil sebagai tersangka, begitu juga harapan kami, pihak KPK juga demikian."
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri masih menunggu laporan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), selaku pihak menemukan belasan senjata api di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaIPW menilai usulan DPR agar Polri tidak lagi pakai senjata api melainkan dengan menggunakan pentungan, terlalu terburu-buru.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar setelah polisi menerima informasi dari intelijen terkait aktivitas penjualan senjata api ilegal.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman menyindir perlu adanya Panja Netralitas BIN usai beredar pakta integritas dukungan Pj Bupati Sorong ke Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaKapolri mengingatkan perlunya pemantauan dan evaluasi yang ketat terhadap setiap anggota untuk mencegah pelanggaran.
Baca SelengkapnyaBima menerangkan, perlu data-data dan pendapat hukum untuk mengubah aturan mengenai posisi kepolisian.
Baca SelengkapnyaKapolri juga meminta kapolda di seluruh Indonesia untuk melakukan pemantauan lebih ketat lagi pada anggotanya yang memegang senpi.
Baca SelengkapnyaTiga polisi terlibat penjualan senjata api ilegal tersebut sudah ditangani Biro Paminal.
Baca Selengkapnya