Wakapolri sebut polisi se-Asia Selatan sepakat tukar info terorisme
Merdeka.com - Wakapolri Komjen Syafruddin menjadi perwakilan Indonesia dalam acara Chiefs of Police Conference of South Asia and Neighbouring Countries di Kota Dhaka, Bangladesh. Dalam pertemuan itu, ada beberapa poin yang telah disepakati.
Syafruddin mengatakan, tujuan konferensi polisi se-Asia Selatan ini tidak lain untuk menemukan jalan penguatan hubungan di antara lembaga-lembaga penegak hukum yang relevan di dunia. Kemudian, menjalin kerjasama regional untuk melawan kejahatan ekteremisme serta kejahatan transnasional lainnya.
"Selain itu, peningkatan pertukaran informasi dan penanganan yang praktis adalah cara yang efektif diantara penegak hukum dan mengembangkan metode bersama yang efektif saat dibutuhkan untuk melawan terorisme dan kejahatan transnasional," kata Syafruddin melalui keterangan tertulis yang diterima wartawan, Jakarta, Rabu (15/3).
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia di pertemuan Konsultasi? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Siapa saja yang bertemu Kompol Syarif? Asisten ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah menyempatkan waktu untuk menghadiri pelaksanaan gladi bersih Prasetya Perwira TNI-Polri 2024. Di sana, Ia juga menyapa adik-adik Calon Perwira Remaja (Capaja) Akademi Kepolisian.
-
Siapa yang hadir dalam Rapat Koordinasi Diskominfotik se-NTB? Peserta dari seluruh jajaran pimpinan pada Dinas Kominfo kabupaten/kota dan jajaran pimpinan Diskominfotik Provinsi NTB beserta mitra kerja multipihak.
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Presiden Bangladesh? Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo hadir didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beserta sejumlah Menteri lainnya.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
Syafruddin menilai saat ini negara di dunia tengah menghadapi permasalahan substansial yang sama yakni aksi terorisme dan kelompok radikal. Oleh karenanya, menurut dia negara-negara regional dan organisasi terkemuka di dunia harus bekerjasama mengembangkan strategi guna melawan pergerakan terorisme dan kejahatan transnasional secara profesional dan efisien.
"Strategi pelaksanaan dan pendekatan yang terintegrasi harus segera diambil untuk membuat wilayah menjadi baik dan aman untuk hidup dan bekerja," ujar dia.
Sekedar informasi, Wakapolri Komjen Syafruddin menghadiri acara Chiefs of Police Conference of South Asia and Neighbouring Countries di Dhaka, Bangladesh yang berlangsung sejak 12 hingga 14 Maret 2017. Acara ini diikuti oleh 21 perwakilan negara Asia Selatan.
Selain Syafruddin, beberapa petinggi Polri di antaranya, Sahlisosek Kapolri Irjen Amhar Azeth, Kabag Kejahatan Internasional Divisi Hubungan Internasional Polri Kombes Puji Sarwono, Waka Densus 88 Polri Brigjen Eddy Hartono, Karo Binops Bareskrim Polri Brigjen Toni Hermanto serta Karo Binkar SDM Polri Brigjen Priyo Widyanto dan AKBP Joko Julianto ikut hadir dalam acara tersebut.
Dalam kegiatan ini, ada beberapa hal yang menjadi fokus pembahasan khususnya soal terorisme, pembatasan gerakan ekstremisme dan transnasional crime. Terlebih, kejahatan serius ini benar-benar membutuhkan tindakan cepat, efektif, dan kerjasama profesional di antara lembaga-lembaga kepolisian negara yang bertetangga.
Sementara dari negara lain, yang ikut hadir dalam acara ini antara lain, Sekjen Interpol bersama kolega-kolega lain seperti FBI, ICITAP, dan Aseanapol. Kepala kepolisian dari Afghanistan, Myanmar, Sri Lanka ikut menghadiri konferensi ini termasuk delegasi senior dari Australia, Bhutan, Brunei Darussalam, China, Indonesia, India, Malaysia, Maladewa, Nepal, Korea Selatan, dan Vietnam.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen jenderal-jenderal polisi berkumpul dan bahagia tertawa bersama.
Baca SelengkapnyaSigit menegaskan, karena memiliki kedekatan geografis, negara di ASEAN saat ini, sama-sama menghadapi musuh bersama yakni kejahatan lintas negara.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, Sigit menekankan, salah satu deklarasi yang diinisiasi Indonesia
Baca SelengkapnyaAMMTC ke-17 diharapkan menjadi platform bagi negara-negara ASEAN untuk mengevaluasi kemajuan dan kolaborasi dalam mengatasi tantangan.
Baca SelengkapnyaPotret empat jenderal polri di Labuan Bajo saat hadiri acara AMMTC ke-17.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menyambut kedatangan Duta Besar Cile untuk Indonesia dan Asean, H.E. Mr. Mario Ignacio Artaza, di ruangan kerja Menhan.
Baca SelengkapnyaJokowi hadir didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beserta sejumlah Menteri lainnya.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, dengan kemajuan teknologi saat ini kejahatan lintas negara berkembang semakin masif dan cara-caranya semakin kompleks.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo membuka ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) ke-17 di Labuan Bajo, NTT, Senin (21/8).
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan
Baca SelengkapnyaIndonesia memperkokoh kerja sama negara-negara selatan global.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap persahabatan Indonesia dengan Bangladesh terus diperkuat.
Baca Selengkapnya