Waketum DMI: Saya tak sependapat 41 masjid disebut terpapar paham radikal
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Syafruddin tidak sependapat dengan hasil survei yang menyatakan 41 masjid milik pemerintah terpapar paham radikal. Syafruddin mengimbau setiap masyarakat tidak mudah menuduh masjid sebagai tempat menyebarkan radikalisme.
"Kalau saya tidak sependapat, karena bisa saja yang ngomong satu (tapi dia) keliling sepuluh masjid," ujar Syafruddin saat bertemu dengan pimpinan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di PTIK, Jakarta, Rabu (11/7).
Dia menyarankan, pihak yang mengeluarkan survei untuk langsung menyebut siapa orang yang menyebarkan paham radikal tersebut. "Yang mau dikritisi satu orang bisa saja. Masjid yang disebut. Saya tidak sependapat 41 masjid terpapar (radikal)," ucap dia.
-
Kenapa Tuan Residen melarang Masjid Al-Mahmudiyah Suro? Berdiri pada era Kolonial tentu bukan hal yang mudah. Tuan Residen pada waktu itu menyatakan bahwa masjid ini tidak diperbolehkan sebagai tempat untuk menyampaikan dakwah Islam. Mereka takut dan khawatir apabila masyarakat Palembang akan 'memberontak' Belanda.
-
Apa pendapat Jusuf Kalla tentang speaker masjid? 'Masjid harus syahdu, karena itu kalau pidato atau dakwah atau tabligh-nya sampai keluar itu malah warga tidak dengar juga. Hanya suaranya yang keras, tapi tidak dipahami,' imbuhnya.
-
Kenapa beberapa orang menghindari rumah belakang masjid? Mereka beranggapan bahwa karena masjid merupakan tempat ibadah yang sakral, adanya kehidupan sehari-hari di dekatnya dapat mengganggu konsentrasi dan ketenangan ibadah.
-
Mengapa rumah Muzdalifah dikritik? Ada yang berkomentar betapa disayangkannya rumah yang seindah ini kini terlihat seperti gudang karena barang dagangan.
-
Di mana masjid itu? Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Siapa yang bertanggung jawab memakmurkan masjid? Memakmurkan masjid bukanlah tugas yang ringan, tetapi merupakan tanggung jawab bersama yang memerlukan komitmen, usaha, dan kreativitas dari seluruh jamaah.
Pria yang juga menjabat Wakil Kapolri ini berujar, jangan sampai pihak yang menyebut masjid sebagai penyebar paham radikal itu mendapat laknat dari Allah SWT.
"Makanya hati-hati jangan sampai dilaknat oleh Allah SWT menuduh-nuduh masjid radikal, tidak mungkin. Nah saya membantah," kata dia.
Survei mengenai sejumlah masjid yang diduga terpapar paham radikal dilakukan Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M). Mereka mensurvei 100 masjid dan 41 di antaranya diduga terpapar paham radikal.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Sebenarnya kita mengawasi semua kegiatan, mulai dari masjid lembaga pemerintah, dari upaya radikalisme," kata Wapres.
Baca SelengkapnyaPAC GP Ansor dan Banser Gunung Anyar menolak Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah karena diduga terindikasi berasal dari HTI.
Baca SelengkapnyaDMI juga melarang lingkungan sekitar masjid dipakai untuk memasang alat peraga kampanye hingga baliho.
Baca SelengkapnyaPerlu adanya upaya penyuluhan kepada para pengurus terkait hal tersebut.
Baca SelengkapnyaKemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.
Baca SelengkapnyaTujuan BNPT atas wacana itu mengontrol tempat ibadah dari kegiatan radikalisme.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, masjid harus menjadi tempat mempersatukam keberagaman Indonesia.
Baca SelengkapnyaUntuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaKetua RT 01 Sunardi mengatakan bahwa kejadian tersebut hanya salah paham dalam hal penyampaian saja.
Baca SelengkapnyaAgama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan, para kiai memiliki pandangan politik yang berbeda-beda
Baca SelengkapnyaJK mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk menyiapkan waktu untuk melakukan introspeksi diri dalam menyambut Ramadan.
Baca Selengkapnya