Wakil Dekan sering nantang carok, mahasiswa & dosen UIN Malang demo
Merdeka.com - Para mahasiswa perwakilan 6 fakultas berikut para dosen Fakultas Humaniora Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang menggelar demo menuntut pemecatan Wakil Dekan I Fakultas Humaniora, DR Basri Zein Phd. Mereka menuntut rektor UIN, Prof Mudjia Rahardja Msi, segera menindak tegas karena tindakannya tidak terpuji dalam bentuk kekerasan fisik maupun nonfisik yang dilakukan Basri.
"Kampus sebagai tempat para intelektual ternyata sudah dikotori oleh tindak kekerasan, apalagi oleh seorang wakil dekan Jurusan Humaniora," kata koordinator aksi Abdurahman Sofyan di Kampus UIN Maliki, Malang, Rabu (25/2).
Bentuk kekerasan yang dilakukan Basri, kata Sofyan, dilakukan kepada mahasiswa dan dosen di antaranya menantang dosen atau mahasiswa yang tidak sepaham dengannya untuk carok (bertarung menggunakan celurit).
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Bagaimana siswa membacok gurunya? Peristiwa itu terjadi pada Senin (25/9) pukul 09.30 WIB. Saat itu sang guru sedang mengawasi PTS (Penilaian tengah semester). Akibat insiden itu, guru mengalami luka serius dan mendapat perawatan di RS Wongsonegoro, Semarang.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
Basri juga pernah memukul mahasiswa, mencekik leher, mengancam mahasiswa di depan mahasiswa lain. Serta banyak SMS yang dikirimkan bernada mengancam.
Aksi sempat tegang, karena pihak keamanan melarang mereka masuk ke gedung Rektorat. Aksi dorong-dorongan dan kejar-kejaran sempat terjadi sebelum kemudian mereka diberi kesempatan berorasi di depan gedung rektorat.
Dalam orasinya, Basri dianggap tidak melakukan tugasnya sebagai Wakil Dekan dengan baik, karena justru menyebarkan semangat kekerasan dan mengindahkan etika akademik. Selain itu juga dianggap memperkeruh suasana kerja di kampus.
Mereka menuntut tanggapan dari Rektor dari petisi dari citivas akademika yang sudah diserahkan Tanggal 10 Desember 2015. Petisi tersebut ditandatangani 25 dosen, namun tidak pernah ditanggapi. Sebelumnya, Senin (23/2) mereka juga telah melakukan aksi yang sama.
Pihak rektorat sendiri tidak menemui para demonstran setelah demo digelar sekitar 2 jam. Mereka ditemui ole Kepala Humas UIN, Sutaman.
"Rektor sudah mengundang senat, Kamis besok pukul 15.00 WIB, silakan datang lagi akan ada rapat khusus membahas kasus ini," kata Sutaman.
Tiga ancaman disampaikan oleh para demonstran di antaranya ancaman untuk proses hukum dengan melaporkan ke kepolisian, memboikot perkuliahan oleh mahasiswa dan dosen, serta rencana mereka mengirimkan surat pengaduan ke Kementerian Agama. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaKetua BEM UNY Farras Raihan (21) mengaku mendapatkan tindakan represif dari salah seorang dosen saat melakukan orasi.
Baca SelengkapnyaViral Penghuni Indekos di Tangsel Ngaku Diintimidasi saat Beribadah, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 16 pelaku bentrok mahasiswa antarfakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) yang menyebabkan sejumlah ruang sekretariat rusak.
Baca SelengkapnyaMiris, seorang guru dibacok muridnya sendiri hingga kritis saat tengah mengajar di kelas. Sempat dilarikan ke rumah sakit, begini kondisinya sekarang.
Baca SelengkapnyaPelaku diduga sudah melakukan perbuatannya berkali-berkali ke sejumlah korban.
Baca SelengkapnyaKronologi berawal pada Senin sekitar pukul 07.00 Wib saat para guru sedang menyiapkan perlengkapan untuk Ulangan Tengah Semester (UTS) murid.
Baca SelengkapnyaDi depan Gedung Rektorat Universitas Pancasila, salah satu koordinator aksi Dio Marcelino menyampaikan orasinya.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaKasus bullying memang sangat sering terjadi, termasuk di Indonesia. Belum lama ini viral anak SMA di Banjarmasih menikam teman sekelas yang kerap membullynya.
Baca SelengkapnyaDPR mengingatkan pihak kampus bahwa undang-undang juga mengizinkan siapa pun di negeri untuk berorganisasi.
Baca SelengkapnyaKapolsek Tarogong Kidul, Kompol Alit Kadarusman, menyebut pelaku sudah ditangkap dan kasus sedang diselidiki.
Baca Selengkapnya