Wakil Ketua DPR: Hercules jatuh, jangan lagi beli barang bekas
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta pemerintah dan TNI tidak lagi membeli alutsista bekas, terutama pesawat Hercules. Fadli menilai meski terus direvitalisasi dan dimodernisasi, sebagian besar pesawat Hercules sudah uzur.
"Karena pesawat itu sudah berumur sekali. Meskipun diperbaiki, ada modernisasi, ada pergantian spare part di sana sini tapi tetap pesawat sudah tua. Jadi sebaiknya kita tidak beli barang bekas lah," kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/12).
DPR dan pemerintah akan membahas anggaran untuk pengadaan alutsista baru. Sebelum menetapkan anggaran untuk pembelian alutsista, perlu ada kajian terkait kebutuhan alutsista TNI. Termasuk menyusun proyeksi kebutuhan jangka pendek, menengah dan panjang. Jika anggaran terbatas, maka pemerintah harus memilih alutsista yang menjadi prioritas untuk dibeli.
-
Apa itu alutsista TNI AU? Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
-
Kenapa alutsista TNI AU penting? Sesuai amanat Presiden pertama Indonesia, Soekarno.'Kuasai udara untuk melaksanakan kehendak nasional, karena kekuatan nasional di udara adalah faktor yang menentukan dalam perang modern,' demikian pesan bung Karno, saat pidato Ulang Tahun TNI Angkatan Udara ke-9, tahun 1955.
-
Kapan TNI AU menerima alutsista baru? TNI AU telah menerima alutsista baru sebanyak delapan unit Helikopter H225M, lima unit pesawat angkut C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin, lima unit pesawat jenis NC-212i buatan PT Pindad Indonesia (PTDI), delapan unit drone tempur CH-4 buatan China, serta Radar RAT-31 DL/M.
-
Bagaimana TNI AU modernisasi alutsista? Tiga tahun terakhir, pemerintah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk modernisasi alutsista dalam negeri.
-
Siapa yang ditugasi beli jet tempur? Mabes AU menugaskan Duta Besar RI di Mesir, Mayor Boediardjo untuk melakukan pembelian senjata ke Blok Timur.
-
Siapa yang memberikan dukungan anggaran untuk TNI AU? Dia menyadari bahwa berbagai kegiatan TNI AU, termasuk dalam pengadaan alutsista amat dipengaruhi kebijakan pemerintah dalam memberikan dukungan anggaran.'Kami juga berterima kasih kepada bapak Menhan (Prabowo Subiyanto) yang sudah melengkapi angkatan udara dengan berbagai alutsista,' ujar Tonny.
"Kalau anggaran banyak tentu ya segera. Kan pemerintah dengan DPR menentukan anggaran itu. Sehingga kalau misalnya anggaran kita terbatas, bisa memilih prioritas mana yang kita lebih dahulukan," ujar Fadli.
Diberitakan sebelumnya, Pesawat Hercules type C-130 HS A-1334 jatuh di Wamena, kemarin. Peristiwa ini menambah panjang daftar pesawat-pesawat milik TNI yang jatuh. Pertama saat Pesawat Super Tucano milik TNI AU jatuh dan menimpa sebuah rumah di Jalan Laksda Adisutjipto, Malang, Jawa Timur, Rabu (10/2). Kedua, Helikopter Bell 412 EP milik TNI AD dengan nomor HA 5171 jatuh di Dusun Pattiro Bajom, Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (20/3).
Ketiga, Helikopter Bell 205 A-1 milik TNI AD yang jatuh menimpa rumah Heru Purwanto (58) dan rumah Parno (45), di Dusun Kowang, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Jumat (8/7). Empat, helikopter Bell 412 milik TNI AD dengan nomor registrasi HA-5166 jatuh di pegunungan Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara), pada Kamis (24/11).
Sejauh ini, TNI AU akan memiliki 9 pesawat Hercules dimana 4 pesawat merupakan hibah dari negara asing sementara 5 unit lainnya adalah pembelian. Dari 4 pesawat hibah luar negeri, baru 3 yang diterima Indonesia. Sementara 5 pesawat yang dibeli, baru 2 yang tiba dan telah dioperasikan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan bilang pembelian alutsista harus berdasarkan kebutuhan terkini bukan karena selera dari Menteri Pertahanan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar belanja alutsista bisa lebih bijak.
Baca SelengkapnyaPrabowo berpesan, kepada pihak-pihak yang punya niat-niat tertentu supaya cepat sadar.
Baca SelengkapnyaDebat Capres-Cawapres ketiga digelar dengan tema berbeda pada Minggu, 7 Januari 2024
Baca SelengkapnyaGanjar mengungkapkan kebijakan impor alutsista bekas mempunyai risiko besar bagi sistem pertahanan dan keamanan nasional.
Baca Selengkapnyapembicaraan itu berlangsung di sela-sela rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8)
Baca SelengkapnyaJuru Bicara TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Patria Gintings mengkritisi mahalnya biaya pengadaan alutsista, termasuk pembelian alutsista bekas.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menilai kritik PDI Perjuangan sebagai nalar yang salah dan bisa berdampak negatif kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaHasto menilai utang beli Alutsista TNI kurang pas saat rakyat masih susah.
Baca SelengkapnyaSelain pesawat Super Hercules, dalam waktu dekat juga akan datang dua pesanan pesawat Airbus A400M multirole tanker dan transport (MRTT).
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyentil Menhan Prabowo Subianto soal pembelian alutsista bekas senilai Rp700 tahun.
Baca SelengkapnyaGanjar sudah mempersiapkan diri menghadapi debat capres
Baca Selengkapnya