Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Walhi Aceh dan penggemar batu silang pendapat soal penambangan giok

Walhi Aceh dan penggemar batu silang pendapat soal penambangan giok batu giok. ©2015 merdeka.com/afifuddin acal

Merdeka.com - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Aceh menuding eksploitasi batu giok besar-besaran di wilayah itu saat ini menyebabkan kerusakan lingkungan hingga timbul bencana. Tetapi, Gabungan Pecinta Batu Alam (GaPBA) Aceh menyangkal tuduhan itu.

Direktur Walhi Aceh, Muhammad Nur mengatakan, meskipun pengambilan batu giok dilakukan dengan cara penambangan tradisional, akan tetapi tetap saja akan menyebabkan terjadinya kerusakan hutan di Aceh. Sebab menurut dia giok berada dalam hutan, bahkan kadang terdapat dalam kawasan hutan lindung.

"Lambat atau cepat ini akan berdampak pada kerusakan lingkungan. Tetap akan menyumbang terjadinya kerusakan lingkungan," kata Muhammad Nur dalam seminar tentang batu giok diselenggarakan oleh Komunitas Pemuda Peduli Aceh Sejahtera (Kopaja), Jumat (27/3).

Orang lain juga bertanya?

Dikatakan Nur, kerusakan hutan saat ini di Aceh sudah mencapai 846 ribu hektar. Walhi memperkirakan dengan adanya penambangan giok besar-besaran di Aceh kerusakan lingkungan pada tahun ini bisa mencapai 1 juta hektar hutan.

"Tahun 2015 ini kita prediksikan akan naik menjadi 1 juta hektar hutan rusak dengan adanya penambangan giok," kata Nur.

Sementara itu, Ketua GaPBA Aceh, Nasrul Sufi tidak terima dengan tudingan dilontarkan oleh Walhi Aceh. Menurut dia, bencana terjadi di Aceh seperti banjir bandang di Tangse, longsor dan lainnya sudah terjadi jauh hari sebelum penambangan giok.

"Kita tidak setuju gara-gara giok ini terjadi bencana banjir. Banjir, longsor dan bencana lainnya di Aceh memang sudah grafik daerah alam terjadi di Aceh seperti itu," kata Nasrul.

Nasrul mengklaim justru dengan adanya tren giok di Aceh telah melahirkan lapangan kerja baru. Dia mengatakan anggota GaPBA di seluruh Aceh saat ini lebih dari 15 ribu. Menurut dia kebanyakan dari mereka dulunya menganggur, tapi sekarang memiliki pekerjaan menjual giok atau menjadi pengrajin asah batu cincin.

"Jadi ada banyak anak muda sekarang sudah terbebas pengaruh narkoba dan sejenisnya, tidak lagi berjualan barang haram itu. Mereka justru sekarang sudah ada pendapatan dari jualan batu cincin," ujar Nasrul.

Nasrul melanjutkan, bagi pengasah batu cincin saja mereka bisa mendapatkan pemasukan Rp 300 ribu saban hari. Belum lagi penjual giok. Sebab menurut dia berbisnis batu mulia tidak perlu modal besar atau toko.

"Mereka itu bisa berjualan di mana saja. Terutama banyak terjadi transaksi di warung kopi. Jadi warung kopi sekarang di Aceh sudah berubah menjadi pasar giok," tambah Nasrul.

Kendati demikian, Nasrul menyatakan selalu mengingatkan para pencari batu giok tidak merusak lingkungan. GaPBA Aceh, menurut dia, selalu memberikan pendidikan kepada anggotanya dan masyarakat buat mengambil batu ada di permukaan tanpa ada penggalian bisa merusak lingkungan. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan

Budi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir

Baca Selengkapnya
Deretan Ormas yang Pro dan Kontra Menerima Izin Kelola Tambang
Deretan Ormas yang Pro dan Kontra Menerima Izin Kelola Tambang

Saat ini hanya Nahdlatul Ulama (NU), ormas yang pro terhadap izin kelola tambang

Baca Selengkapnya
Nestapa Warga Babel Terimbas Aksi Culas Harvey Moeis Cs, Jual Timah di Pinggir Jalan
Nestapa Warga Babel Terimbas Aksi Culas Harvey Moeis Cs, Jual Timah di Pinggir Jalan

Saksi yang hadir dalam persidangan pada Kamis, 12 September 2024 antara lain warga Keposang Toboali Kabupaten Bangka Selatan Suyatno alias Asui selaku pengepul

Baca Selengkapnya
Ormas Kelola Tambang Dikritik Publik, Bahlil: Lebay Banget
Ormas Kelola Tambang Dikritik Publik, Bahlil: Lebay Banget

Bahkan perusahaan pengelola tambang pun disebut Bahlil awalnya tidak mampu mengelola tambang.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Sebut Hilirisasi SDA Ugal-Ugalan, Menko Luhut: Dia Ada Nomor Saya, Telepon Kapan Saja
Cak Imin Sebut Hilirisasi SDA Ugal-Ugalan, Menko Luhut: Dia Ada Nomor Saya, Telepon Kapan Saja

Luhut menerima ajakan beradu data proyek hilirisasi.

Baca Selengkapnya
Bernilai Fantastis, Pria Ini Menemukan Batu Giok dan Kristal di Pedalaman Hutan
Bernilai Fantastis, Pria Ini Menemukan Batu Giok dan Kristal di Pedalaman Hutan

Begini penampakan batu giok dan kristal mani gajah saat mencari di dalam hutan Sumatera.

Baca Selengkapnya
Jaringan Gusdurian Menolak Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan
Jaringan Gusdurian Menolak Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan

Jaringan Gusdurian menolak izin ormas untuk mengelola tambang

Baca Selengkapnya
Kejagung Sebut Tambang Timah Tradisional Legal, Ini Alasannya
Kejagung Sebut Tambang Timah Tradisional Legal, Ini Alasannya

"Saya menganggap tambang timah tradisional ini legal," kata Patris

Baca Selengkapnya
Tanggapi Mahfud, Cak Imin: Hilirisasi Tambang Dilakukan Ugal-ugalan
Tanggapi Mahfud, Cak Imin: Hilirisasi Tambang Dilakukan Ugal-ugalan

"Salah satu yang memprihatinkan adalah data ESDM itu ada 2.500 tambang ilegal," kata Cak Imin.

Baca Selengkapnya
Nama Jokowi Disebut di Sidang Korupsi Timah, Minta Penambang Ilegal Dilegalkan
Nama Jokowi Disebut di Sidang Korupsi Timah, Minta Penambang Ilegal Dilegalkan

Awalnya Jaksa Penuntut Umum (JPU) menanyakan soal sejumlah biji timah yang diperoleh oleh PT Timah Tbk.

Baca Selengkapnya
Ironi Kerusakan Sawah Jambi & Bisnis Gelap yang Menggiurkan
Ironi Kerusakan Sawah Jambi & Bisnis Gelap yang Menggiurkan

4.000 hektare lingkungan yang rusak di Kabupaten Merangin akibat PETI.

Baca Selengkapnya
Asa Warga Jambi Menanti Air Bersih di Tengah Kali Tercemar Tambang Ilegal
Asa Warga Jambi Menanti Air Bersih di Tengah Kali Tercemar Tambang Ilegal

aktivitas pertambangan emas ilegal yang marak di sekitarnya membuat air menjadi keruh pekat dan menyebabkan gatal-gatal.

Baca Selengkapnya