Walhi tolak keruk pasir Banyuwangi untuk reklamasi Tanjung Benoa
Merdeka.com - Proyek reklamasi Tanjung Benoa, Bali merembet ke Jawa Timur. PT Tirta Wahana Bali International (TWBI) selaku pelaksana proyek berencana mengeruk pasir di pesisir pantai Bumi Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur.
Rencana eksploitasi pasir di kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini pun menuai protes dari Walhi Jawa Timur. Para aktivis lingkungan ini, menggelar aksi di depan Gedung Grahadi Surabaya, Jalan Gubernur Suryo, Rabu siang (8/4).
Dalam orasinya, para aktivis Walhi Jawa Timur membawa berbagai poster penolakan reklamasi Tanjung Benoa oleh PT TWBI, yang bertuliskan 'Save Bali', 'Save Banyuwangi', 'Tolak Reklamasi' dan lain sebagainya.
-
Apa rencana pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas? Rencananya untuk perluasan dan modernisasi pelabuhan. UEA sudah melihat peluang ini sejak lama. Setelah ini akan kami evaluasi dan memberikan rekomendasi agar benar-benar bergerak maju bersama Pemprov Jateng,' kata Abdulla.
-
Mengapa Teluk Belanga dibuat? Kemudian, gaya-gaya tersebut dikenal dengan istilah Teluk Belanga dan diinisiasi oleh pembantu Sultan Abu Bakar untuk memperingati perpindahan ibu kota Johor dari Teluk Belanga di Singapura ke Tanjung Puteri yang kini kita kenal dengan Johor Bahru.
-
Siapa yang akan mengembangkan Pelabuhan Tanjung Emas? Pada Kamis (12/9), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) dan Uni Emirat Arab menyepakati sebuah perjanjian kerja sama untuk mengembangkan kawasan Tanjung Emas Semarang.
-
Apa tujuan insentif untuk Banyuwangi? 'Sesuai arahan pusat, DIFK ini akan dipergunakan secara optimal untuk mendukung berbagai program yang bermanfaat bagi warga. Seperti program-program pengendalian inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat, upaya penurunan stunting, peningkatan investasi, hingga penurunan kemiskinan,' jelas Ipuk.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) di Desa Balak, Kecamatan Songgon sudah mencapai 99 persen.
-
Dimana saja jembatan di Banyuwangi dibangun? Tahun 2023 ini, pemkab melakukan pembangunan dan perbaikan sebanyak 52 jembatan yang tersebar di berbagai wilayah Banyuwangi, 10 di antaranya adalah jembatan rekonstruksi bencana.
Para demonstrasi menyuarakan eksploitasi pasir di Banyuwangi tetap dipaksakan demi kepentingan reklamasi, ekosistem laut terancam rusak. Tidak hanya di kawasan Tanjung Benoa, juga kawasan pantai di Banyuwangi, yang pasirnya dieksploitasi.
Apalagi, lokasi pengerukan yang dilakukan PT TWBI di kawasan Srono, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, adalah salah satu wilayah penghasil ikan terbesar di Indonesia. Di tempat itu, 12,714 jiwa bergantung dari hasil ekosistem setempat.
"Di sana (Rogojampi) terdapat ekosistem pantai, hutan mangrove, terumbu karang, padang lamun dan sumberdaya hayati yang penting bagi kehidupan masyarakat sekitar," teriak Korlap aksi Rere Christanto di lokasi.
Oleh karena itu, Walhi mendesak Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas untuk ikut menolak eksploitasi pasir di provinsi timur Pulau Jawa ini.
"Jika di NTB bisa menolak, kenapa Banyuwangi dan gubernur tidak bisa. Mereka (Anas dan Soekarwo) diharapkan bisa menolak pengerukan pasir sebelum dilakukan penandatanganan. Belajar dari kasus NTB, Pemprov Jawa Timur harus bisa meniru penolakan NTB," harapnya.
Pascaditolak mengeruk pasir di NTB, PT. TWBI dikabarkan mengincar pasir laut di kawasan pantai dan pesisir Srono, Banyuwnagi. Bahkan untuk memuluskan rencanaya, pihak PT. TWBI telah bertemu dengan Pemkab Banyuwangi dan telah melakukan survei lokasi. Tinggal menunggu persetujuan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.
PT TWBI diberikan izin, hak pemanfaatan, pengembangan dan pengelolaan 838 hektar wilayah Perairan Teluk Benoa, dalam jangka 30 tahun dan dapat diperpanjang hingga 20 tahun. Namun, megaproyek ini mendapat kecaman dari aktivis dan penduduk setempat karena dianggap bisa merusak dan mengancam ekosistem di daerah itu. (mdk/rep)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaPenolakan proyek itu muncul melalui sebuah petisi online yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaReklamasi pulau sampah di pesisir Jakarta Utara saat ini belum menjadi hal keharusan
Baca SelengkapnyaWarga asli Pulau Rempang menolak keras relokasi dan penggusuran rumah yang sudah mereka tinggali.
Baca SelengkapnyaSelama ini akses Jawa dengan Bali mengandalkan transportasi laut.
Baca SelengkapnyaSurat terkait kebijakan ini sudah disampaikan ke pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaProyek Strategis Nasional Rempang Eco City di Kepulauan Riau menjadi sorotan pascabentrokan.
Baca SelengkapnyaPelni dan Unibraw berkolaborasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dalam mendukung pengelolaan pesisir dan laut berkelanjutan.
Baca Selengkapnyapihak pengelola Balai Taman Nasional Baluran mengambil kebijakan untuk menutup sementara destinasi wisata ini selama sebulan.
Baca SelengkapnyaKementerian Kelautan dan Perikanan membuka kemungkinan pemanfaatan hasil sedimentasi di laut untuk diekspor.
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati juga menolak keras pembangunan bandara baru di Bali tersebut
Baca SelengkapnyaViral Pengerukan Tebing Pecatu Diduga untuk Hotel, Sandiaga: Kemurnian Alam Bali Harus Dijaga!
Baca Selengkapnya