Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Walhi tolak keruk pasir Banyuwangi untuk reklamasi Tanjung Benoa

Walhi tolak keruk pasir Banyuwangi untuk reklamasi Tanjung Benoa Walhi Jatim tolak reklamasi. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Proyek reklamasi Tanjung Benoa, Bali merembet ke Jawa Timur. PT Tirta Wahana Bali International (TWBI) selaku pelaksana proyek berencana mengeruk pasir di pesisir pantai Bumi Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur.

Rencana eksploitasi pasir di kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini pun menuai protes dari Walhi Jawa Timur. Para aktivis lingkungan ini, menggelar aksi di depan Gedung Grahadi Surabaya, Jalan Gubernur Suryo, Rabu siang (8/4).

Dalam orasinya, para aktivis Walhi Jawa Timur membawa berbagai poster penolakan reklamasi Tanjung Benoa oleh PT TWBI, yang bertuliskan 'Save Bali', 'Save Banyuwangi', 'Tolak Reklamasi' dan lain sebagainya.

Orang lain juga bertanya?

Para demonstrasi menyuarakan eksploitasi pasir di Banyuwangi tetap dipaksakan demi kepentingan reklamasi, ekosistem laut terancam rusak. Tidak hanya di kawasan Tanjung Benoa, juga kawasan pantai di Banyuwangi, yang pasirnya dieksploitasi.

Apalagi, lokasi pengerukan yang dilakukan PT TWBI di kawasan Srono, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, adalah salah satu wilayah penghasil ikan terbesar di Indonesia. Di tempat itu, 12,714 jiwa bergantung dari hasil ekosistem setempat.

"Di sana (Rogojampi) terdapat ekosistem pantai, hutan mangrove, terumbu karang, padang lamun dan sumberdaya hayati yang penting bagi kehidupan masyarakat sekitar," teriak Korlap aksi Rere Christanto di lokasi.

Oleh karena itu, Walhi mendesak Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas untuk ikut menolak eksploitasi pasir di provinsi timur Pulau Jawa ini.

"Jika di NTB bisa menolak, kenapa Banyuwangi dan gubernur tidak bisa. Mereka (Anas dan Soekarwo) diharapkan bisa menolak pengerukan pasir sebelum dilakukan penandatanganan. Belajar dari kasus NTB, Pemprov Jawa Timur harus bisa meniru penolakan NTB," harapnya.

Pascaditolak mengeruk pasir di NTB, PT. TWBI dikabarkan mengincar pasir laut di kawasan pantai dan pesisir Srono, Banyuwnagi. Bahkan untuk memuluskan rencanaya, pihak PT. TWBI telah bertemu dengan Pemkab Banyuwangi dan telah melakukan survei lokasi. Tinggal menunggu persetujuan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.

PT TWBI diberikan izin, hak pemanfaatan, pengembangan dan pengelolaan 838 hektar wilayah Perairan Teluk Benoa, dalam jangka 30 tahun dan dapat diperpanjang hingga 20 tahun. Namun, megaproyek ini mendapat kecaman dari aktivis dan penduduk setempat karena dianggap bisa merusak dan mengancam ekosistem di daerah itu. (mdk/rep)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan

Budi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir

Baca Selengkapnya
Muncul Petisi Penolakan, Bupati Gunungkidul Jelaskan soal Proyek Beach Club yang Seret Nama Raffi Ahmad
Muncul Petisi Penolakan, Bupati Gunungkidul Jelaskan soal Proyek Beach Club yang Seret Nama Raffi Ahmad

Penolakan proyek itu muncul melalui sebuah petisi online yang viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
DPRD Jakarta Tolak Anggaran untuk Kaji Reklamasi Pulau Sampah, Ini Alasannya
DPRD Jakarta Tolak Anggaran untuk Kaji Reklamasi Pulau Sampah, Ini Alasannya

Reklamasi pulau sampah di pesisir Jakarta Utara saat ini belum menjadi hal keharusan

Baca Selengkapnya
Pengadaan Lahan Belum Tuntas, Proyek Rempang Eco City Belum Bisa Jalan
Pengadaan Lahan Belum Tuntas, Proyek Rempang Eco City Belum Bisa Jalan

Warga asli Pulau Rempang menolak keras relokasi dan penggusuran rumah yang sudah mereka tinggali.

Baca Selengkapnya
Cuma 5 Km, Ini Alasan Tidak Dibangun Jembatan Penghubung Jawa dan Bali
Cuma 5 Km, Ini Alasan Tidak Dibangun Jembatan Penghubung Jawa dan Bali

Selama ini akses Jawa dengan Bali mengandalkan transportasi laut.

Baca Selengkapnya
Tak Mau Sawah Habis 'Dibabat', Pembangunan Vila di Bali Bakal Dimoratorium
Tak Mau Sawah Habis 'Dibabat', Pembangunan Vila di Bali Bakal Dimoratorium

Surat terkait kebijakan ini sudah disampaikan ke pemerintah pusat.

Baca Selengkapnya
Jokowi Panggil Sejumlah Menteri Bahas Rempang
Jokowi Panggil Sejumlah Menteri Bahas Rempang

Proyek Strategis Nasional Rempang Eco City di Kepulauan Riau menjadi sorotan pascabentrokan.

Baca Selengkapnya
Unibraw & Pelni Kerja Sama Konservasi Terumbu Karang di Bangsring Underwater Banyuwangi
Unibraw & Pelni Kerja Sama Konservasi Terumbu Karang di Bangsring Underwater Banyuwangi

Pelni dan Unibraw berkolaborasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dalam mendukung pengelolaan pesisir dan laut berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
4 Fakta Taman Nasional Baluran Tutup Sebulan Penuh, Buka Kembali 16 Februari 2024
4 Fakta Taman Nasional Baluran Tutup Sebulan Penuh, Buka Kembali 16 Februari 2024

pihak pengelola Balai Taman Nasional Baluran mengambil kebijakan untuk menutup sementara destinasi wisata ini selama sebulan.

Baca Selengkapnya
Menteri Trenggono Tegaskan Belum Ekspor Pasir Laut, Ini Alasannya
Menteri Trenggono Tegaskan Belum Ekspor Pasir Laut, Ini Alasannya

Kementerian Kelautan dan Perikanan membuka kemungkinan pemanfaatan hasil sedimentasi di laut untuk diekspor.

Baca Selengkapnya
Alam Ganjar: Pembangunan Bandara di Bali Utara Harus Dukung Pemerataan
Alam Ganjar: Pembangunan Bandara di Bali Utara Harus Dukung Pemerataan

Ketum PDIP Megawati juga menolak keras pembangunan bandara baru di Bali tersebut

Baca Selengkapnya
Viral Pengerukan Tebing Pecatu Diduga untuk Hotel, Sandiaga: Kemurnian Alam Bali Harus Dijaga!
Viral Pengerukan Tebing Pecatu Diduga untuk Hotel, Sandiaga: Kemurnian Alam Bali Harus Dijaga!

Viral Pengerukan Tebing Pecatu Diduga untuk Hotel, Sandiaga: Kemurnian Alam Bali Harus Dijaga!

Baca Selengkapnya