Wali kelas yakin pembunuhan Angeline dilakukan lebih dari satu orang
Merdeka.com - Wali kelas Angeline, Putu Sri Wijayanti merasa tak yakin jika kematian Angeline dilakukan tanpa keterlibatan banyak pihak. Bahkan dengan tegas wali kelas IIB SDN 12 Sanur, ini menyebut omong kosong kalau ibu angkatnya tidak mengetahui ada banyak luka dalam tubuh Angeline.
"Omong kosong seorang ibu tidak tau kondisi anaknya. Dari baca pemberitaan, saya tidak yakin kalau anak saya ini diperlakukan seperti ini hanya seorang diri," ujar Sri, sambil menitikkan air mata, Kamis (11/6).
Berdasarkan hasil autopsi Angeline, banyak memar dan bekas sundutan rokok di tubuh bocah imut itu. Menurut Sri sangat tidak mungkin keluarga tidak tau penyiksaan yang terjadi kepada Angeline. Dia menyebut, selama ini anak 8 tahun itu memiliki tatapan mata yang kosong.
-
Bagaimana reaksi netizen terhadap anak Angga Wijaya? Dalam waktu singkat, unggahan Angga Wijaya mendapat banyak komentar dari netizen yang memuji kecantikan baby Safiyya.
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Kenapa anak Andika dibully? Sang putra, mendapat makian dari salah satu orangtua siswa karena masalah sepele terkait mainan.
-
Bagaimana reaksi anak perempuan itu? Dia membelalakkan mata sembari mengangkat kedua tangan. Gadis cilik itu seolah tak percaya atas momen langka yang baru saja dilaluinya kala itu.
-
Kapan Andika menerima keluhan tentang anaknya? Andika sedang di luar kota ketika ia menerima keluhan dari sekolah bahwa anaknya diperlakukan dengan intimidasi dan kata-kata kasar.
-
Apa yang dilakukan orang tua murid ke anak Andika? Sang putra, mendapat makian dari salah satu orangtua siswa karena masalah sepele terkait mainan.
"Jujur saya tak perhatikan luka-luka selama anak kami di kelas. Selama ini memang Angeline pandangannya kosong, terakhir dia sekolah hari Jumat sehari sebelum dikabarkan hilang," ujarnya.
Di sisi lain Kepala Sekolah SDN 12 Sanur, Ketut Ruta mengatakan bahwa Angeline anak kita semua.
"Angeline anak kami, anak wartawan anak menteri juga anak bapak Jokowi. Dia anak kita semua," ungkap Ruta, Kamis (11/6).
Ruta mengatakan, dirinya mewakili semua guru meminta maaf kepada Angeline bila selama sekolah guru mempunyai salah. Dia juga meminta maaf saat ada tour sekolah pada Minggu (7/6) lalu.
"Andai saja jasad Angeline ditemukan sebelum kita tour, saya akan batalkan rencana tersebut. Tapi ini duka kita semua, duka seluruh anak didik di sekolah manapun," katanya.
Kabarnya, besok Jumat (12/6) akan dilakukan doa bersama untuk menghormati arwah Angeline. Doa juga akan dilakukan perwakilan guru dan murid di Ruang Forensik RSUP Sanglah, Denpasar.
Seperti diketahui, sekitar pukul 10.53 WITA, kali pertama jasad Angeline ditemukan oleh anggota Polresta Denpasar. Petugas curiga dengan gundukan tanah tidak padat dan ditimbun sampah di rumah orangtua asuh Angeline, Margareta di Jalan Sedap Malam, Denpasar.
Gundukan itu kata Kapolda Bali Irjen Ronny F Sompie, merupakan tempat Angeline dikubur. Dari pemeriksaan, jasad Angeline dikubur dengan kedalaman tidak lebih dari 1 meter.
"Angeline sudah kita temukan dalam keadaan sudah tiada. Sejauh ini sejumlah saksi yang terlibat kita mintai keterangan termasuk ibu asuhnya," ungkap Kapolda di lokasi.
Katanya, lokasi penemuan persis di kandang ayam di pojokan di bawah pohon pisang. "Angeline kita evakuasi dan akan dilakukan autopsi di RSUP Sanglah. Angeline kita temukan dalam keadaan sudah membusuk terbungkus kain," ucap Kapolda.
Informasi tim evakuasi, Angeline ditemukan dalam keadaan tertekuk membungkuk ke samping. Seluruh tubuhnya sudah penuh belatung dan masih memeluk boneka. Namun sumber ini enggan menunjukkan jenis boneka apa. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah menjalani operasi korban masih belum sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan bukti baru usai olah TKP ulang di Jalan Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation.
Baca SelengkapnyaKeterangan sekolah bahwa CCTV dipasang di tiga lokasi yakni SD, lantai bawah SD dan lantai tiga SMA yang berada satu kawasan.
Baca SelengkapnyaPengakuan korban dan luka-luka di tubuhnya direkam guru menggunakan kamera ponsel. Videonya pun viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSang anak berinisial AKE (12) sempat keluar rumah untuk minta tolong kepada tetangga, namun ayah, ibu, dan kembarannya tak selamat
Baca Selengkapnya