Wali Kota Banda Aceh: Perbanyak ibadah, jangan lakukan asmara Subuh

Merdeka.com - Sebentar lagi seluruh umat muslim seluruh dunia akan menunaikan ibadah puasa. Hanya saja, ibadah yang dijalankan selama satu bulan penuh ini diwarnai asmara Subuh, atau pasangan muda-mudi yang memadu kasih di luar rumah usai makan sahur dan salat Subuh.

Asmara subuh ini seakan menjadi tradisi turun temurun yang berlangsung di Aceh. Kebiasaan ini tidak di perkotaan, tetapi di pedesaan juga melakukan asmara subuh dengan berjalan kaki sembari pulang ke rumah setelah salat subuh.

Menyikapi hal itu, Wali Kota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal secara tegas melarang seluruh umat muslim di Banda Aceh melakukan asmara subuh. Karena dinilai asmara subuh menimbulkan efek negatif dan bisa membatalkan puasa.

"Kita berharap Ramadan ini betul-betul bisa dihidupkan dengan ibadah, asmara subuh banyak efek negatif, berkumpul muda-mudi dan bertemu dengan pasangan non-muhrim hingga bisa membatalkan puasa, lebih baik tinggal di rumah meskipun tidak berpuasa," kata Illiza, Sabtu (6/6) di Banda Aceh.

Kata Illiza, asmara subuh lebih banyak mudaratnya dibandingkan manfaat. Karena saat asmara subuh dengan berjalan dan berkumpul laki-laki dan perempuan bisa menimbulkan perbuatan maksiat, sehingga bisa membatalkan ibadah puasa diri sendiri maupun orang lain.

"Karena saat asmara subuh banyak orang buruk hatinya melihat perilaku mereka, sehingga merusak puasa orang lain, melihat pemandangan yang tidak baik," tukasnya.

Oleh karena itu, Illiza meminta kepada seluruh warga Banda Aceh setelah salat subuh untuk lekas kembali ke rumah masing-masing. Alangkah lebih baik, selama bulan puasa lebih banyak memperbanyak ibadah dan mengisi dengan perbuatan-perbuatan yang baik.