Wali Kota Bekasi: Beras palsu beredar mengandung senyawa plastik
Merdeka.com - Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi membenarkan jika telah beredar beras plastik di daerahnya. Hal itu telah dibuktikan dengan hasil uji laboratorium jika bahan dasar yang dipakai membuat beras tersebut biasa dipakai untuk industri, pembuatan pipa, kabel, dan lainnya.
"Mengandung senyawa plastik," kata Rahmat Effendi, Kamis (21/5).
sebelumnya Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindag Kop) Kota Bekasi telah menindaklanjuti kasus dugaan adanya beras palsu berbahan plastik, dengan mengirimkan sampel ke perusahaan uji laboratorium swasta dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
-
Apa yang membuat beras pulen? Sifat-sifat pembengkakan volume, tekstur, dan kelembutan nasi dipengaruhi oleh kandungan amilosa. Kadar amilosa yang tinggi akan membuat nasi mengembang lebih besar, sementara kadar amilosa yang rendah akan menghasilkan nasi yang lebih lembut.
-
Apa ciri beras pulen? Beras pulen memiliki butiran yang lebih pendek dan gemuk, sedangkan beras pera memiliki butiran yang lebih panjang dan langsing.
-
Apa yang dibuat dari tepung beras? Tepung beras dapat digunakan untuk membuat berbagai camilan tradisional seperti kue lapis, nagasari, kue talam, dan serabi. Selain itu, tepung ini juga bermanfaat untuk kecantikan.
-
Bagaimana Bulog memastikan kualitas beras? 'Ada keluhan mengenai berasnya? Menurut saya itu berasnya lebih bagus dari yang saya makan. Saya tadi ditunjukkan oleh Pak Kepala Bulog di dalam, 'Pak ini yang dibagi'. Agak pulen ya tapi enak kan? Itu beras yang kita bagi itu premium,' tanya Presiden, yang dijawab positif oleh hadirin.
-
Dimana beras varietas baru dibuat? Sebuah tim ahli riset dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil menciptakan varietas beras baru yang mengandung campuran protein daging sapi serta sel lemak.
-
Apa alternatif pengganti beras? 'Pengganti beras kita ini bukan ke makanan lokal seperti singkong, ubi, tapi ini ke terigu, roti-rotian,' ujar Tauhid kepada merdeka.com, Rabu (4/10).
"Kami sudah mengirim sampel ke Sucofindo, perusahaan uji lab swasta dan BPOM. Hasilnya baru ke luar besok," jelas Herbert Panjaitan, Kabid Perdagangan Disperindag Kota Bekasi ketika dihubungi merdeka.com, Rabu (20/5).
Selain itu, petugas kepolisian juga sudah menyebar ke tujuh pasar di Bekasi untuk mengambil sampel. Herbert menjelaskan sampel tersebut juga akan diuji laboratorium.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Pangan melakukan pemeriksaan setelah seorang warga sakit setelah mengonsumsi beras yang diduga sintesis.
Baca SelengkapnyaJangan hanya minta maaf lalu selesai. Kasus Ini harus ditindaklanjuti secara hukum.
Baca SelengkapnyaTemuannya, besi baja siku tersebut tidak sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Nomor Pendaftaran Barang (NPB).
Baca SelengkapnyaKepolisian di sejumlah daerah gencar menggerebek praktik pupuk ilegal. Kebijakan itu untuk mendukung program 100 hari kerja Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya"Kami selama ini getol menolak impor beras yang bisa merugikan rakyat."
Baca SelengkapnyaBanyak pedagang nakal yang menjual kembali beras milik pemerintah.
Baca SelengkapnyaBeras SPHP merupakan program pemerintah yang digulirkan melalui Perum Bulog sejak 2023 untuk menjaga stabilitas pasokan beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaKPK memastikan pengusutan kasus yang berpotensi merugikan keuangan negara tersebut akan dilakukan dengan prosedur pemeriksaan maupun penyidikan hukum.
Baca SelengkapnyaKarena video tersebut sejatinya merupakan pengungkapan laboratorium tembakau sintetis.
Baca SelengkapnyaPihaknya sempat kesulitan untuk masuk kedalam gudang beras yang telah diindikasi melakukan kecurangan.
Baca Selengkapnya"Itu beras SPHP kualitasnya tidak beda dengan beras premium. Itu yang perlu kita sosialisasikan," kata Wamen BUMN.
Baca SelengkapnyaBeras analog merupakan pangan alternatif pengganti beras (padi) yang dibuat dari bahan pangan non beras, tetapi bisa dikonsumsi dan dihidangkan seperti nasi
Baca Selengkapnya