Wali kota Bekasi: Permintaan maaf Indosat di Jakarta tidak tepat
Merdeka.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, mengatakan permintaan maaf yang dilakukan oleh PT Indosat dianggap tidak tepat. Sebab, permintaan maaf dilakukan di Jakarta.
"Obyeknya kan di sini, di Bekasi. Minta maaf di Jakarta itu tidak tepat," kata Rahmat, Selasa (13/1).
Ia menyilahkan Indosat datang atau sowan ke Bekasi bertemu dengannya. Rahmat mengaku terbuka dengan siapapun apalagi menyikapi persoalan iklan viral Indosat. "Silakan, kapan saja bisa, karena obyeknya di sini," ujarnya.
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
-
Dimana aksi bullying itu terjadi? Sebuah video aksi perundungan terhadap seorang remaja berinisial R (18) oleh tiga pemuda di Pasar Borong Rappoa, Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan viral.
-
Siapa yang pernah dibully? Korban Bullying Ariel Tatum adalah salah satu artis Indonesia yang dikenal dengan kecantikannya yang luar biasa. Ia memiliki wajah yang cantik, tubuh yang seksi, dan rambut yang indah. Namun, siapa sangka bahwa Ariel Tatum juga pernah mengalami bullying.
-
Siapa yang menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang terlibat dalam tindakan bullying biasanya cenderung menjauh dari teman-teman yang positif dan lebih memilih untuk bergaul dengan individu yang memiliki perilaku serupa.
-
Apa saja cara cek nomor Indosat? Indosat Ooredoo menyediakan beberapa metode untuk pelanggannya mengecek nomor: 1. Menggunakan Kode USSD Cara termudah untuk mengecek nomor Indosat adalah: Buka aplikasi telepon di smartphone Anda Ketik *123*30# Tekan tombol panggil Anda akan menerima SMS yang berisi informasi nomor Indosat Anda
-
Apa yang dilakukan pelaku bully? Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku.Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
Meski demikian, menurut Rahmat, pemerintah tengah mempertimbangkan membawa kasus tersebut ke ranah hukum. Saat ini, ia meminta ke bagian hukum mencari dampak negatif terkait iklan viral itu.
"Kalau misalnya mengganggu investasi. Dan ada unsur pidana, akan dilaporkan ke polisi. Tapi nanti dulu, karena harus dikaji," ujarnya.
Secara pribadi, Rahmat mengaku marah dengan Indosat. Ia pun mengapresiasi kepada sejumlah organisasi kepemudaan yang bereaksi dengan membawa kasus tersebut ke ranah hukum. "Berarti jiwa patriotismenya tinggi," tuturnya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suswono menjelaskan, pernyataan tersebut dia sampaikan dalam konteks bercanda menanggapi celetukan salah satu warga dalam sebuah sosialisasi.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta maaf kepada pejabat TNI-Polri jika punya salah selama memimpin 10 tahun ini.
Baca SelengkapnyaAkui keliru, DPD PDIP Jawa Tengah Kembali undang Gibran untuk acara tanggal 25 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Ormas Betawi Bangkit, David Darmawan mengatakan telah mengadukan Suswono ke Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, Mega merasa belum ada niat baik Kapolri untuk bisa bertemu dengannya
Baca SelengkapnyaSang Ayah kerap meminta maaf, menyampaikan rasa terima kasih dan menerima masukan dari berbagai pihak.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaikan permohonan maaf dan berpamitan, jelang masa akhir jabatannya
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berulang kali menyebut nama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ketika berpidato.
Baca SelengkapnyaSuswono dilaporkan ke Bawaslu oleh Organisasi Masyarakat Betawi Bangkit.
Baca SelengkapnyaMegawati tidak bisa menghadiri pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden.
Baca SelengkapnyaKepala Biro Protokol Sekretariat Presiden, Yusuf Permana menyampaikan, permintaan maaf atas ketidaknyamanan masyarakat dalam mengikuti rangkaian open house.
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep menilai, bahwa seorang presiden juga tidak luput dari kesalahan.
Baca Selengkapnya