Wali Kota Depok Batalkan Pembukaan Kembali Mal Pada 5 Juni 2020
Merdeka.com - Pusat perbelanjaan di Depok batal dibuka kembali pada 5 Juni 2020. Pasalnya, hingga kini angka reproduksi efektif (RT) di Depok masih di atas 1. Bahkan Depok masuk dalam level 3 penyebaran Covid19 di Jawa Barat. Dengan kategori level tersebut maka Depok masih dalam kategori cukup berat.
Seluruh pengelola mal di Depok sudah melakukan banyak persiapan untuk membuka kembali. Karena sebelumnya Wali Kota Depok menyebut mal bisa dibuka kembali pada 5 Juni 2020.
"Paling cepat pembukaan mal 16 Juni. Secara umum mereka sudah siap. Karena persiapan mereka besok (Jumat) sudah dibuka, tapi ternyata belum bisa. Kita melihat tren dari reproduksi efektif bisa di bawah 1," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris ketika meninjau kesiapan mal di Detos bersama Polres Metro Depok dan Kodim 0508/Depok, Kamis (4/6).
-
Kapan puncak kasus DBD di Jakarta? 'Trend kasus DBD akan meningkat pasca El Nino dan pola kenaikan per bulannya khas pada musim penghujan dan sama dari tahun ke tahun akan mulai meningkat Desember, puncak April, lalu kembali turun,' terangnya.
-
Kenapa DBD meningkat di Jakarta Barat? Memang, Jakarta Barat menyumbang penyebaran kasus DBD tertinggi hingga 26 Maret 2024 dengan jumlah kasus mencapai 716, disusul Jakarta Selatan 576, Jakarta Timur 562, Jakarta Utara 262 kasus, Jakarta Pusat 172 dan Kepulauan seribu 18 kasus.
-
Apa saja wisata di Depok? Depok, sebuah kota yang terletak di perbatasan antara Jakarta dan Jawa Barat, telah berkembang menjadi destinasi wisata yang menarik dengan berbagai pilihan tempat yang dapat dikunjungi.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Bagaimana penjualan bayi di Depok? Polda Bali dan Polres Depok, Jawa Barat, memeriksa Yayasan Luh Luwih Bali yang berlokasi di Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, terkait sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat.
-
Apa yang terjadi di restoran Depok? Sebuah restoran di kawasan Depok mendapat perlakuan tak baik dari sejumlah konsumen. Sebanyak 15 orang diketahui meninggalkan lokasi usai berhasil menikmati pesanan. Harganya yang mencapai ratusan ribu rupiah pun diungkap sang pemilik restoran. Buntutnya, rombongan tersebut menuai banyak kecaman dari publik.
Sedangkan untuk restoran dan rumah makan sudah bisa buka pada Jumat (5/6). Tapi untuk toko-toko di luar mal baru bisa dibuka Senin (16/6).
"Tahapannya seperti itu. PSBB selesai hari ini (Kamis), besok (Jumat) perekonomian UMKM sudah menggeliat untuk memasarkan hasil produksi, toko dan rumah makan bisa dengan memerhatikan Protokol kesehatan, senin baru toko2 di luar mal," paparnya.
Pengelola restoran perlu memperhatikan standar protokol kesehatan. Serta memperhatikan jumlah pengunjung yang masuk ke dalam. Pengunjung diperbolehkan makan di tempat (dine in) namun dengan jumlah tertentu dan protokol kesehatan yang berlaku. "Boleh (dine in) tapi nanti protokol kesehatan," ucapnya.
Sementara itu, Mall Director Depok Town Square (Detos) Sutikno Pariyoto mengatakan, secara umum pengelola sudah siap beroperasi kembali. Namun pihaknya tidak berani untuk buka besok sebelum ada instruksi dari Pemkot Depok.
"Saya juga berharap bukanya juga besok gitu tanggal 5 Juni, ya minimal tanggal 8 Juni gitu. Mungkin dia (walikota) lihat kondisi DKI juga yang minus harus satu agak repot juga, kalau nggak ada izin dari wali kota," katanya yang juga Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Depok itu.
Pihaknya sudah melakukan persiapan untuk memantau jumlah pengunjung yang masuk nantinya. Jika sudah melebihi kuota maka alat deteksi akan menunjukkan sinyal tertentu. "Kita ada deteksinya. Kalau sudah melebihi kuota yang seharusnya maka langsung merah (alat deteksi)," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca SelengkapnyaPenderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus
Baca SelengkapnyaPolusi Udara Depok Masuk Kategori Tidak Sehat, begini respons Pemkot Depok
Baca SelengkapnyaPenilaian kualitas udara dari Pemkot dan AQI berbeda
Baca SelengkapnyaPasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.
Baca SelengkapnyaPemkot Depok sudah melakukan antisipasi agar kasus ISPA tak terus menanjak naik.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya