Wali Kota Jaktim gandeng Polres lakukan razia minuman oplosan
Merdeka.com - Korban tewas akibat menenggak miras oplosan di kawasan Jakarta Timur kini menjadi sepuluh orang. Mereka diketahui meninggal dunia di sejumlah lokasi yang berbeda akibat meminum minuman keras ginseng.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengatakan, pihaknya sudah melakukan operasi Cipta Kondisi (Cipkon) dibantu oleh aparat kepolisian.
"Jadi saya kemarin Sabtu ketemu sama Kapolres, program untuk miras terus akan dilakukan. Untuk Cipkon, kami secara nyata sudah dilakukan Satpol PP, tapi secara intelejen akan dilakukan oleh kepolisian," katanya saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Selasa (10/4).
-
Kenapa BP2MI membantah informasi itu? 'Itu hoaks dan tidak benar, kami di lembaga BP2MI tidak pernah mengeluarkan program bantuan sosial kepada Pekerja Migran Indonesia seperti informasi yang beredar,' kata Wahyuningrum atau yang akrab disapa Yayuk, dikutip dari situs bp2mi.go.id, Senin (4/12).
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Siapa yang membantu BPIP dalam kegiatan ini? Hal tersebut merupakan aksi kerja sama antara BPIP dengan Yayasan Ghifari Yogyakarta guna meningkatkan kesadaran dan kecintaan literasi membaca pada anak-anak melalui kegiatan bertajuk Amal Pancasila: Aksi nyata membangun keadilan bagi anak pinggiran kali code.
-
Mengapa struktur misterius itu belum bisa dipastikan fungsinya? Para arkeolog belum bisa memastikan fungsi struktur ini.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Kenapa keberadaan Piramida Pugung Raharjo masih misteri? Meskipun begitu, hingga tahun 2023, belum ada penjelasan resmi mengenai tujuan sebenarnya dari pembangunan piramida berundak di Lampung. Apakah piramida tersebut digunakan sebagai tempat penyembahan atau sebagai lokasi pelaksanaan ritual khusus masih belum terungkap secara resmi.
Dirinya pun menerangkan, cipta kondisi dilakukan dengan secara intelejen dan secara nyata. Dan operasi cipta kondisi terkait minuman oplosan tersebut sudah dilakukan sejak bulan lalu.
"Ini kalau intelejen oleh pak Kapolres sudah, terus kalau operasi nyata tiga pilar di Kecamatan-kecamatan sudah jalan ya. Iya sudah dari kemarin, Minggu kemarin sudah jalan. Kaya Cipayung sudah, operasi nyatanya ya. Kalau intelejennya akan dilakukan oleh pak Kapolres. Kalau operasi nyatanya tiga pilar. Kapolsek, Camat sama Danramil di wilayah itu dan sama komponen-komponen lainnya," terangnya.
Akan tetapi, Bambang belum bisa membeberkan hasil dari cipta kondisi tersebut yang juga dibantu oleh TNI. Karena Satpol PP belum memberikan data yang pasti terhadap dirinya.
"Kalau hasilnya saya belum dapet laporan ini dari Satpol PP secara lengkap belum. Karena kan masih berjalan normal. Akhir bulan ini mungkin laporannya kan awal bulan," tandasnya.
Seperti diketahui, Sebanyak 10 orang tewas dan 9 lainnya masih dalam perawatan usai menenggak miras oplosan di wilayah Jakarta Timur. Pesta miras oplosan terjadi di dua lokasi yakni Duren Sawit dan Cakung.
"Ya, 10 orang meninggal dunia (MD), 9 dirawat, jadi ada 19 org itu dari 2 tempat perkara Duren Sawit dan Cakung," ujar Kapolres Jakarta Timur Kombes Tony Surya Putra di Mapolres Jakarta Timur, Kamis (5/4).
Tony mengatakan, polisi akan melakukan autopsi terhadap para korban meninggal. Hal ini dilakukan guna penyelidikan lebih lanjut.
"Kami mencari info dari pihak keluarga korban, lalu kami lakukan otopsi atas ijin keluarga, setelah itu serahkan jenazah kepada keluarga," jelas dia.
Korban meninggal diketahui ada di RS Pondok Kopi, RS Persahabatan, RS Duren Sawit, dan Puskesmas Duren Sawit. Sedangkan untuk korban dirawat, mereka ditempatkan RS Islam Pondok Kopi dan RS Persahabatan.
Berikut data korban sesuai rilis kepolisian:
Korban tewas di RS Islam Pondok Kopi:
1. Hendrik Darini (19)
Alamat: Bintara Jaya Bekasi
2. Rosadi alias Gedat (39)
Alamat: Duren Sawit dalam Rt.05/05 Duren Sawit.
3. Dede Kurniadi (21)
Alamat: Kp. Pisangan 1 RT.8/3 Penggilingan Cakung.
4. Raditya Pradipta (28)
Alamat: Taman Malaka Utara Blok E D.15 No.18 RT.06/09 Malaka Sari Duren Sawit.
5. Ahmad Rifai (21)
Alamat: Pondok Kelapa Selatan Jatibening Bekasi
Korban tewas di RS Persahabatan:
6. Yudi
Alamat: Cipinang Besar Utara Rt.12/08 Kec. Jatinegara Jaktim
7. Fikar Fausan
Alamat: Kp. Jati Rt.03/06 Kel. Jati Mulya Bekasi.
8. Elang
Alamat: Kel. Cipinang Besar Utara, Kec. Jatinegara, Jaktim
Korban tewas di Puskesmas Duren Sawit
9. Yamaris (56)
Alamat: Jl. H. Nasir Rt 5 / 7 Kel. Duren Sawit Jaktim
Korban tewas di RS Duren Sawit
10. Aprizal Hardiyansah
Alamat: Jl. H. Nasir Rt 5/ 7 Kel. Duren Sawit Jakarta Timur
Berikut data 9 korban dirawat:
Korban dirawat di RS Islam Pondok Kopi:
1. Zulhendra
2. Budi Setiawan
3. Widi Astuti
4. Kabul Riyanto dirujuk ke RS Polri Kramatjati
Korban dirawat di RS Persahabatan
1. Rini
2. Ferdi
3. M. Ibnu Hafiz
4. Nur Rohim
5. Prasetyo Wibowo
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi OTT tersebut dibenarkan Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di Jakarta, Jumat malam.
Baca SelengkapnyaKepolisian tidak mengetahui secara pasti status saksi yang dibawa sudah ditetapkan sebagai tersangka atau belum dalam OTT itu.
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah mengamankan sejumlah pihak, namun belum ada keterangan dari KPK.
Baca SelengkapnyaPemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, keputusan apakah kasie tersebut akan dicopot dari jabatannya masih menunggu hasil pemeriksaan Inspektorat.
Baca SelengkapnyaKPK belum bersedia membeberkan temuan yang didapat tim penyidik.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT). Kali ini, petugas KPK melakukan OTT di Bondowoso, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaOTT terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo yang mencapai Rp2,7 Miliar.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar merespons pernyataan anggota DPR RI Fraksi PDIP, Safaruddin yang menyebut ada polisi yang diduga memasang baliho PSI di daerah Jawa Barat.
Baca Selengkapnya