Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wali Kota Kupang larang warga buat pemakaman di halaman rumah

Wali Kota Kupang larang warga buat pemakaman di halaman rumah Ilustrasi pemakaman. ©2012 Shutterstock/Kzenon

Merdeka.com - Wali Kota Kupang Jonas Salean meminta para lurah di 51 Kelurahan di kota itu tegas menerapkan Perda soal larangan pemakaman di halaman rumah bagi warga yang anggota keluarganya meninggal.

"Saya harapkan setiap lurah bisa bekerja secara baik, dan tegas soal hal ini. Kami kan sudah memberikan mandat secara penuh, masa Pemkot juga yang harus turun tangan soal ini," katanya kepada wartawan, di Kupang, dilansir Antara, Selasa (17/11).

Dia menilai, pemakaman anggota keluarga di halaman rumah tersebut tidak memberikan dampak ekonomis, tetapi justru malah akan memperburuk keindahan dari bangunan rumah. Menurutnya, pemakaman di halaman rumah memang telah menjadi tradisi bagi sejumlah masyarakat, tidak hanya di Kota Kupang tetapi hampir semua masyarakat di NTT.

Namun, tradisi itu justru bukan memberikan kenyamanan dan keindahan bagi sebuah rumah sebagai tempat tinggal.

"Bayangkan saja, bagaimana kalau suatu saat ada yang hendak membeli rumah kita? Kalau calon pembeli melihat ada kuburan di samping rumah, pasti mereka akan berpikir ulang," tuturnya.

Oleh karena itu, dia mengharapkan agar warga yang keluarganya meninggal dapat langsung diantar ke Tempat Pemakaman Umum (TPU). Dia mengatakan, Perda soal larangan pemakaman di halaman rumah tersebut sudah dikeluarkan, namun sosialisasinya belum maksimal ke warga di Kota Kupang.

Dia mengharapkan peran semua lurah untuk bekerja secara maksimal dalam menyadarkan masyarakat atas perubahan budaya tersebut.

"Kalau lurah yang tidak bekerja secara maksimal, akan saya pecat dan ganti dengan yang baru. Saya minta agar para lurah bisa menghadiri warga yang anggota keluarganya meninggal dan dapat langsung memantau serta memberitahukan soal larangan ini," tegasnya.

Masalah yang terkadang menjadi kendala dari larangan tersebut, menurut Jonas, dikarenakan alasan dari warga yang anggota keluarganya yang meninggal bahwa itu merupakan wasiat dari orang yang telah meninggal.

"Ini yang menjadi kendala kita, oleh karena itu, secara perlahan-lahan kita berusaha untuk menyosialisasikan larangan ini," ujarnya. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Sebenarnya di Balik Viral Jenazah di Jombang Terpaksa Ditandu Hingga 3 Km Meski Ada Ambulans Desa
Cerita Sebenarnya di Balik Viral Jenazah di Jombang Terpaksa Ditandu Hingga 3 Km Meski Ada Ambulans Desa

Paiman meninggal dunia di desa tetangganya, tepatnya di Desa Marmoyo. Desa tempat tinggal Paiman dan Desa Marmoyo adalah dua desa terletak di pelosok Jombang.

Baca Selengkapnya
Sempat Ada Wacana Dipindah ke Jogja, Begini Kondisi Makam Pangeran Diponegoro di Makassar
Sempat Ada Wacana Dipindah ke Jogja, Begini Kondisi Makam Pangeran Diponegoro di Makassar

Makam Pangeran Diponegoro terlihat sederhana karena letaknya yang berada di tengah kota.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kemarau Panjang Surutkan Banjir Puluhan Tahun di Kampung Apung Jakarta, Makam-Makam Tua Bermunculan
FOTO: Kemarau Panjang Surutkan Banjir Puluhan Tahun di Kampung Apung Jakarta, Makam-Makam Tua Bermunculan

Mengeringnya wilayah Kampung Apung turut memunculkan kembali makam-makam tua yang telah lama tenggelam.

Baca Selengkapnya
Miris, Akibat Jalan Tak Bisa Dilewati Mobil, Jenazah Ini Ditandu Warga Lewati Tanjakan Curam
Miris, Akibat Jalan Tak Bisa Dilewati Mobil, Jenazah Ini Ditandu Warga Lewati Tanjakan Curam

Sebuah video memperlihatkan kondisi jalan kampung yang tidak memadai sehingga jenazah harus ditandu oleh warga untuk dibawa pulang.

Baca Selengkapnya
Real Estate Indonesia Respons Begini Saat Muncul Moratorium Pembangunan Vila di Bali
Real Estate Indonesia Respons Begini Saat Muncul Moratorium Pembangunan Vila di Bali

Adanya moratorium diharapkan dapat menertibkan para investor asing yang membangun vila.

Baca Selengkapnya
Cukai Rokok 2025 Batal Naik, Kemenkes: Jumlah Perokok di Indonesia Masih Tinggi
Cukai Rokok 2025 Batal Naik, Kemenkes: Jumlah Perokok di Indonesia Masih Tinggi

Target dari Kemenkes di tahun 2030 penurunan jumlah perokok mencapai 5,4 persen di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sri Sultan HB X Tolak Usulan Prabowo Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro ke DIY
Sri Sultan HB X Tolak Usulan Prabowo Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro ke DIY

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengusulkan pemindahan makam Pangeran Diponegoro yang berada di Makassar ke Yogyakarta.

Baca Selengkapnya
Pemkot Jaktim Bakal Bangun Puskesmas Kelurahan Kayu Putih di Atas Lahan Ruang Terbuka
Pemkot Jaktim Bakal Bangun Puskesmas Kelurahan Kayu Putih di Atas Lahan Ruang Terbuka

Pemkot Jaktim Bakal Bangun Puskesmas Kelurahan Kayu Putih di Atas Lahan Ruang Terbuka

Baca Selengkapnya
Profil Muhtar Kepada Desa Sangrawayang Sukabumi, Sempat Tolak Pandawa Group Bersihkan Pantai
Profil Muhtar Kepada Desa Sangrawayang Sukabumi, Sempat Tolak Pandawa Group Bersihkan Pantai

Sosok Kepala Desa Sangrawayang Sukabumi curi perhatian. Ia sempat menolak kegiatan Pandawa Group membersihkan pantai.

Baca Selengkapnya
DPRD Jakarta Tolak Anggaran untuk Kaji Reklamasi Pulau Sampah, Ini Alasannya
DPRD Jakarta Tolak Anggaran untuk Kaji Reklamasi Pulau Sampah, Ini Alasannya

Reklamasi pulau sampah di pesisir Jakarta Utara saat ini belum menjadi hal keharusan

Baca Selengkapnya
Dikenal Tertutup, Ibu dan Anak Ditemukan Tinggal Tulang sampai Menolak Dimasukkan WA Grup RT
Dikenal Tertutup, Ibu dan Anak Ditemukan Tinggal Tulang sampai Menolak Dimasukkan WA Grup RT

Tidak ada yang tahu alasan Grace sama sekali tidak berinteraksi dengan lingkungan.

Baca Selengkapnya