Wali Kota Solo: Banyak lulusan SMK menganggur kesalahan pemerintah
Merdeka.com - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menuding pemerintah pusat kurang memperhatikan nasib lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang sulit mendapatkan pekerjaan. Menurut dia saat ini banyak lulusan SMK yang bekerja seadanya atau hanya menjadi penjaga toko.
Untuk itu, pria yang akrab disapa Rudy itu meminta pemerintah untuk meninjau kembali fasilitas yang disediakan, serta melakukan audit dan inventarisasi fasilitas yang dimiliki SMK. Fasilitas yang kurang tersebut, kata Rudy, menjadi penyebab kurang berkualitasnya lulusan SMK.
"Kalau sekarang ini banyak lulusan SMK yang menganggur adalah kesalahan pemerintah. Angka pengangguran lulusan SMK mencapai 9,84 persen, sedangkan SMA mencapai 6,95 persen dan SMP sebanyak 5,76 persen. Pemerintah harus memberikan sarana dan prasarana yang memadai bagi sekolah kejuruan. SMK itu soko guru pendidikan di Indonesia," ujar Rudy saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Pendidikan Vokasi di Balai Kota Solo, Kamis (15/9).
-
Di mana siswa PKL bekerja? Praktik kerja lapangan, atau biasa disebut dengan PKL, adalah salah satu bentuk kegiatan di mana para siswa ditempatkan langsung di lingkungan kerja.
-
Siapa aja yang susah cari kerja? Salah satu kendala yang banyak dialami pencari kerja adalah kemampuan bahasa Inggris
-
Apa saja yang menjadi penyebab tingginya pengangguran di kalangan pemuda? Puteri menyebut terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab tingginya pengangguran di kalangan pemuda, seperti kurangnya akses transportasi dan pendidikan, keterbatasan finansial, kewajiban rumah tangga. Hingga, persoalan kurang sinkronnya antara pendidikan dan permintaan industri atau skill mismatch yang membuat waktu tunggu dalam mencari kerja menjadi lebih lama.'Dimana, akhirnya, mereka beralih ke sektor informal. Ini juga terkonfirmasi dari data BPS yang menyebut pekerja informal dari kalangan Gen Z mencapai 10,89 juta orang,' katanya.
-
Siapa yang kesulitan mendapatkan pekerjaan? Indira adalah bagian dari kelompok generasi terbesar di Indonesia, Generasi Z, yang mencakup lebih dari 74 juta orang, atau 27,9 persen dari populasi Indonesia, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012.
-
Bagaimana karyawan Singapura memandang kesulitan mencari pekerjaan? Faktanya, 53 persen warga Singapura mengatakan mencari pekerjaan yang tepat sama sulitnya dengan mencari pasangan jangka panjang yang tepat, sementara 27 persen mengatakan jauh lebih sulit.
-
Siapa yang kesulitan cari kerja? Dan Colflesh, seorang warga Amerika Serikat mengeluh dia sangat kesusahan mendapat pekerjaan meski sudah bergelar sarjana.
Jika SMK memiliki alat seadanya, tandas Rudy, maka lulusannya tak akan bisa laku. "Jangan sampai lulusan SMK hanya menjadi penjaga toko," ucap Rudy.
Menurut Rudy, di sekolah kejuruan seharusnya lebih memperbanyak praktik dibanding teori. Teori hanya 30 persen dan praktik 70 persen. Sekolah kejuruan, lanjut Rudy, juga harus berani melakukan kerjasama dengan industri untuk mendapatkan lulusan yang memiliki kompetensi. Sehingga mampu bersaing dengan tenaga asing saat menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Pada kesempatan itu, Rudy juga mengatakan lulusan SMK juga bisa melakukan pelatihan keahlian di Balai Latihan Kerja (BLK) atau di Solo Techno Park (STP). Di STP, mereka bisa mendapatkan pelatihan keahlian di beberapa bidang seperti las dalam air.
"Dalam waktu dekat ini, STP akan melakukan kerjasama dengan perusahaan lampu hemat energi dari Korea Selatan untuk bisa memproduksi di STP. Selain itu juga produk GRC yang bisa digunakan baik sebagai atap, dinding maupun lantai," jelasnya.
Kasubdit Kurikulum Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, M Bahrun pada kesempatan yang sama mengatakan untuk menghasilkan lulusan SMK yang memiliki kompetensi juga dibutuhkan kreativitas dari guru-guru. Praktik siswa bisa dilakukan melalui teaching factory.
"Tidak semua sekolah bisa membawa siswanya praktik di industri, maka sekolah bisa melakukan praktik melalui teaching factory di sekolah meski tidak sebesar di industri," tutupnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, sebanyak 9,9 juta Gen Z pada rentang usia 15 sampai 24 tahun menganggur pada 2023.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida mengatakan, ada beberapa penyebab masih banyak pengangguran di Indonesia.
Baca SelengkapnyaData hampir 10 juta Gen Z jadi pengangguran merupakan temuan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida membeberkan daftar keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja saat ini.
Baca SelengkapnyaPara pencari kerja pemula tersebut merasa belum mempunyai beban layaknya pencari kerja yang sudah menikah.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, salah satu sumber kelambanan menangani masalah adalah penataan sistem pendidikan.
Baca SelengkapnyaBeban kerja makin tinggi sementara gaji tidak sesuai menjadi salah satu pemicu warga Korea sulit mendapatkan pekerjaan layak.
Baca SelengkapnyaSambil menahan tangis, Aya menjelaskan anak didiknya putus sekolah dan memilih menjadi kenek sopir truk.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data yang dihimpun oleh orang tua siswa alumni, dari tujuh yang terdata, ada lulusan 2019 yang belum mendapatkan ijazah.
Baca SelengkapnyaIronisnya ratusan anak di ibu kota Provinsi Banten itu alami putus sekolah.
Baca Selengkapnya