Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wali kota Solo protes data penerima kompensasi BBM dari pusat

Wali kota Solo protes data penerima kompensasi BBM dari pusat FX Hadi Rudyatmo. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dan Badan Pusat Statistik (BPS) mengaku tidak tahu menahu soal data yang digunakan pemerintah pusat dalam penyaluran dana kompensasi BBM. Dana itu dimasukkan ke dalam Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS).

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mempertanyakan data yang digunakan pemerintah pusat tersebut. Sebab, sepengetahuannya, BPS melakukan pendataan terakhir kali pada tahun 2011. Dalam pendataan itu terdapat selisih data antara pemkot dengan BPS, khususnya data atau jumlah warga miskin.

"Pendataan warga miskin yang kami lakukan berdasarkan 25 parameter. Kalau BPS parameternya hanya 14, sama dengan yang digunakan di seluruh Indonesia," ujar Rudy, Jumat (21/11).

Rudy menyayangkan parameter yang digunakan BPS tersebut. Pasalnya karakteristik masing-masing daerah berbeda. Mestinya, lanjut Rudy, yang digunakan adalah data Pemerintah Daerah (Pemda).

"Yang tahu kondisi daerahnya kan pemda. Dalam pendataan, BPS seharusnya melibatkan Pemda setempat," imbuhnya.

Senada dengan Rudy, Kepala BPS Solo, R Bagus Susanto juga menyatakan tidak tahu menahu ihwal data yang digunakan dalam penyaluran dana PSKS.

"Kami terakhir melakukan pendataan tahun 2011. Hasil survei PPLS 2011, diperoleh jumlah RTM (rumah tangga miskin) di Kota Solo sebanyak 44.872. Sementara penerima dana PSKS saat ini ada 29.043," urainya.

Bagus mengaku tidak mengetahui data mana yang digunakan untuk membagikan dana kompensasi BBM itu. Perbedaan data BPS dengan data penerima dana PSKS, diakui Bagus rawan menimbulkan gejolak di masyarakat.

"Kami sudah biasa BPS menjadi sasaran kemarahan warga karena tak terdaftar sebagai menerima dana PSKS," keluhnya.

Dia menduga, data yang digunakan dalam penyaluran dana PSKS sesuai data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Sebab data tersebut juga digunakan pemerintah pusat saat penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tahun 2013 lalu.

"Kami memang belum melakukan pendataan ulang jumlah RTM pada tahun ini. Lantaran anggaran pemerintah pusat tak kunjung turun. Mungkin baru dilakukan pada 2015 mendatang," pungkasnya.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Solo Disebut 'Kebanjiran' Proyek Nasional Sejak Dipimpin Gibran, Begini Tanggapan Menteri Basuki
Solo Disebut 'Kebanjiran' Proyek Nasional Sejak Dipimpin Gibran, Begini Tanggapan Menteri Basuki

Basuki menerangkan daerah-daerah lain di Indonesia juga banyak mendapatkan proyek pembangunan dari pemerintah pusat.

Baca Selengkapnya
Politisi PDIP Sebut Pembagian Bansos Dimanfaatkan untuk Kepentingan Elektoral
Politisi PDIP Sebut Pembagian Bansos Dimanfaatkan untuk Kepentingan Elektoral

Pemerintah disebut tidak lagi menggunakan data Kemensos, melainkan data Kemenko PMK.

Baca Selengkapnya
Gibran Jawab Polemik Bansos Jelang Pilpres 2024: Biar Warga Menilai
Gibran Jawab Polemik Bansos Jelang Pilpres 2024: Biar Warga Menilai

Pembagian bansos jelang pencoblosan Pilpres 2024 menuai polemik. Bagi-bagi bansos dianggap sebagai cara untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Komisi XI Kritisi Usulan Kenaikan Anggaran BPS
Komisi XI Kritisi Usulan Kenaikan Anggaran BPS

Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin turut menyampaikan sejumlah catatan.

Baca Selengkapnya
KPK Periksa IRT Usut Kasus Bupati Sidoarjo Potong Dana Insentif ASN
KPK Periksa IRT Usut Kasus Bupati Sidoarjo Potong Dana Insentif ASN

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Siska Wati sebagai tersangka korupsi pemotongan dana insentif ASN Sidoarjo

Baca Selengkapnya
KPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN
KPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN

Ketika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya
Hari Ini, KPK Panggil Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali
Hari Ini, KPK Panggil Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali

Ahmad Mudhlor Ali akan diperiksa sebagai saksi untuk para tersangka lain

Baca Selengkapnya
Keberadaan Guru Tidak Merata, Gibran Minta Kepala Dinas Pendidikan Kaji Ulang Sistem PPDB Zonasi
Keberadaan Guru Tidak Merata, Gibran Minta Kepala Dinas Pendidikan Kaji Ulang Sistem PPDB Zonasi

Gibran menyoroti persoalan ini lantaran melihat tidak meratanya keberadaan guru-guru di setiap sekolah yang ada di berbagai provinsi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Gibran Batuk-Batuk Baca Nota Penjelasan di DPRD Solo Usai Dihujani Interupsi PDIP
VIDEO: Gibran Batuk-Batuk Baca Nota Penjelasan di DPRD Solo Usai Dihujani Interupsi PDIP

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menghadiri Rapat paripurna DPRD Kota Solo di gedung dewan, Senin (8/7).

Baca Selengkapnya
KPK usut Korupsi Dana Insentif Pegawai BPPD Sidoarjo, Ini Kata Bupati
KPK usut Korupsi Dana Insentif Pegawai BPPD Sidoarjo, Ini Kata Bupati

Disinggung soal pernyataan KPK yang menyebut dirinya menghilang saat KPK melakukan operasi tangkap tangan? Gus Muhdlor menepisnya dengan eksepresi mengelak.

Baca Selengkapnya
Kata Menko Airlangga soal Kabar Mensos Risma Tak Dilibatkan Program Bansos
Kata Menko Airlangga soal Kabar Mensos Risma Tak Dilibatkan Program Bansos

Menko Airlangga membantah jika Menteri Sosial Tri Rismaharini tidak dilibatkan dalam perencanaan bantuan sosial (bansos).

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Mantan Wali Kota Solo FX Rudy Dilaporkan ke KPK
Duduk Perkara Mantan Wali Kota Solo FX Rudy Dilaporkan ke KPK

Politikus PDIP ini dilaporkan waris tanah eks Taman Sriwedari.

Baca Selengkapnya