Wali Kota Syaharie Jaang pastikan pasutri di Samarinda memakan kucing hoaks
Merdeka.com - Pemkot Samarinda bertindak cepat memastikan kabar pasutri dituduh sebagai pemakan kucing yang videonya viral di media sosial. Pemkot Samarinda memastikan kabar itu tidak benar.
Pemkot Samarinda memastikan pasutri itu segera mendapat tempat tinggal dan penghidupan yang layak.
Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, bersama istrinya, Puji Setyowati, jelang tengah hari tadi, menemui Wagimin (70) dan istri sirinya, Nana Abriana (52), yang viral karena dituduh memakan kucing.
-
Siapa yang punya kucing? Kucing menjadi didomestikasi oleh manusia dalam rangka untuk menangkap hama tikus pada ribuan tahun silam.
-
Siapa korban kucing tersebut? Dmitry Ukhin, 55 tahun, diketahui pada 22 November mencari kucing kesayangannya, Styopka, yang biasa berjalan-jalan di sekitar lingkungan rumah.
-
Siapa yang bisa terbantu dengan pelihara kucing? Studi lain juga mendapatkan hasil bahwa bayi yang tubuh dengan hewan peliharaan berbulu, salah satunya kucing, memiliki kemungkinan alergi dan obesitas lebih kecil dibandingkan dengan yang tidak memiliki peliharaan.
-
Apa arti kata kucing? Kucing adalah ungkapan rasa cinta
-
Siapa yang butuh makanan kucing? Bingung menentukan makanan kucing yang bagus untuk “majikan“ di rumah?
-
Siapa yang mencintai kucing? Saya mencintai kucing saya lebih dari saya mencintai kebanyakan orang. Mungkin lebih dari sehat.
"Saya kaget, dalam perjalanan tadi mau membuka pekan olahraga pelajar. Istri saya, ditelepon dari Pemprov Kaltim, mengatakan ada warga Samarinda karena kondisi ekonominya, sampai makan kucing," kata Syaharie Jaang, ditemui merdeka.com, Senin (24/9).
Jaang menerangkan, kabar itu jadi perhatian dia dan warga Samarinda. "Saya juga sebagai Wali Kota merasa berdosa, kalau ada warga saya seperti itu, dan tidak jadi perhatian," ujarnya.
"Tapi ternyata, setelah kita datang, tidak sebagaimana yang sebenarnya. Orangtua ini baik saja. Keluarga juga cukup baik, dari segi ekonomi dan sebagainya," tambah Jaang.
Hanya saja, lanjut Jaang, Wagimin tidak mau tinggal dengan keluarganya, dengan alasan tidak mau merepotkan keluarganya. "Membuat berita itu, berita yang sebenarnya. Kasihan, mereka ini banyak keluarga. Walaupun tidak keluarga banyak, juga kasian," ungkap Jaang.
"Diberitakan seperti itu, keponakannya ada dari luar kota, datang ke sini. Jadi hati-hati. Ya media sosial baiknya menginformasikan kejadian di daerah kita supaya kita tahu. Tapi tolonglah, disampaikan sebagaimana yang sebenarnya. Jangan langsung percaya (informasi media sosial), kasihan. Kita (Pemkot) pasti memperhatikan ya," terang Jaang.
Jaang juga memastikan, bagi warga Samarinda yang tidak mampu dan hendak berobat, ditanggung oleh BPJS dimana iurannya ditanggung Pemkot. "Tindaklanjutnya, (pasutri tertuduh pemakan kucing) dicarikan tempatnya, mungkin bekerja berkebun, tinggal tempat saya tidak masalah. Dikaryakan, ya untuk bapak dan ibu itu juga," beber Jaang.
Diketahui, Warga di Samarinda, Kalimantan Timur, dibikin heboh dengan diamankannya pasangan suami istri, yang diunggah di media sosial sebagai pemakan kucing, dari tempat tinggalnya di kolong jembatan. Wagimin (70) dan Nana Abriana (52), pasutri itu, sampai harus berurai air mata dan bersumpah tuduhan warga itu tidak benar.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga menduga bahwa kucing liar itu terkena rabies.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar puluhan kucing tersebut mati diracun.
Baca SelengkapnyaRK bilang berdasarkan studi yang ada, Jakarta tercatat hanya aman dan ramah untuk laki-laki saja.
Baca SelengkapnyaPernyataan Suswono tersebut yang menyarankan agar janda kaya menikahi pemuda menganggur. Suswono mengibaratkan seperti Siti Khadijah menikahi Nabi Muhammad SAW.
Baca SelengkapnyaPria yang juga terduga pelaku dengan inisial NY (63) langsung diamankan ke Polrestabes Semarang
Baca SelengkapnyaGibran telah menyerukan agar masyarakat untuk tidak lagi mengonsumsi daging anjing.
Baca SelengkapnyaDia melihat, tidak ada pelanggaran hukum yang dilakukan Suswono terkait ucapan tersebut.
Baca SelengkapnyaTradisi Mantu Kucing dilakukan oleh masyarakat di Dusun Njati, Pacitan, Jawa Timur sejak 1960-an.
Baca SelengkapnyaPramono lebih memilih memperkenalkan gaya kampanye selama masa Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif Nuryanto (63) pelaku pemakan daging kucing lantaran kandungan kalorinya rendah.
Baca SelengkapnyaGibran mengaku tengah menyiapkan solusi bagi pedagang daging anjing.
Baca SelengkapnyaKegiatan sterilisasi gratis ini diadakan untuk mengendalikan angka populasi kucing di wilayah Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya