Wali Kota Tangsel Pastikan Kecelakaan Bus di Guci Bukan karena Ulah Anak Kecil
Merdeka.com - Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie mengakui keberadaan anak kecil dalam bus pariwisata yang tercebur di sungai objek wisata Guci, Tegal, Jawa Tengah, Minggu (7/5). Namun dia menegaskan bocah itu bukanlah penyebab kecelakaan kendaraan yang membawa rombongan jemaah majelis taklim asal Tangerang Selatan itu.
“Jadi penjelasan dari Kapolres itu tidak ada anak kecil yang melepaskan rem tangan, ada anak kecil di situ tapi dipangku sama ibunya. Itu saya jelas mendapatkan penjelasan dari Kapolres," tegas Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, Selasa (9/5).
Dia menegaskan, penyebab kecelakaan yang menewaskan 2 orang dan melukai 28 orang lainnya masih dalam proses penyelidikan."Jadi masih dalam penyelidikan Polres, apa yang secara teknis, apakah kelalaian manusia, human error atau kelalaian teknis, ini yang masih dalam penyelidikan, yang pasti tidak ada anak kecil yang melepaskan rem itu. Terbantahkan, tidak ada anak kecil yang melepaskan rem tangan," tegasnya.
-
Dimana kecelakaan bus itu terjadi? Tragedi kecelakaan yang merenggut dua nyawa itu terjadi KM 695+400 Tol Jombang-Mojokerto, masuk Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben, Jombang.
-
Dimana kecelakaan bus terjadi? Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan antara Bus Surya Bali dengan dua truk tronton di Jalan Pantura Pati, Jawa Tengah, di Kecamatan Batangan, Jawa Tengah.
-
Dimana kecelakaan bus di Bukit Bego terjadi? Pada Kamis (9/2) siang, kecelakaan maut terjadi di jalan Imogiri-Mangunan, tepatnya di daerah Bukit Bego, Kelurahan Wukirsari, Imogiri, Bantul.
-
Bagaimana kecelakaan bus terjadi? Nahas ketika memasuki KM 695+400 Tol Jombang, sopir bus tertidur mengakibatkan bus oleng ke kiri lalu menabrak truk nopol N 9674 UH bermuatan gerabah.
-
Siapa yang menjadi korban kecelakaan bus? Dua korban yang duduk di bagian depan terkena benturan hebat hingga meninggal dunia.
-
Apa penyebab kecelakaan bus? Polisi menetapkan Sadira (51) sebagai tersangka atas peristiwa kecelakaan bus yang ditumpangi pelajar SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang, akhir pekan lalu. Tidak hanya itu, mereka diminta untuk memeriksa seluruh pihak yang bertanggung jawab atas kecelakaan yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia tersebut. 'Saya kira selain sopir bus yang lalai dan memaksakan, kuat dugaan pemilik bus juga sebenarnya mengetahui kondisi ini.
Menurut Benyamin, berdasarkan laporan yang dia terima, terdapat dua anak-anak dalam rombongan bus yang mengalami kecelakaan yakni, anak berusia SD dan SMP.
"Ada dua orang itu SD dan SMP, usianya 12 atau 13 tahun. Anak itu masih di dekat orang tuanya," tegas Benyamin.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total korban meninggal dunia mencapai tujuh orang, 15 penumpang luka ringan dan 12 selamat.
Baca SelengkapnyaKorban terjatuh akibat tersenggol badan kiri bus yang tengah berbelok masuk ke dermaga eksekutif Merak.
Baca SelengkapnyaKecelakaan beruntung melibatkan tiga mobil terjadi di Tol Jagorawi KM 21
Baca SelengkapnyaPengemudi bus dirujuk ke RSUD Kudus pada Senin pagi.
Baca SelengkapnyaKainduk PJR Serang, Kompol Wiratno menyebut tidak ada korban jiwa. Sementara dari data, tercatat ada delapan penumpang mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaPuluhan penumpang mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaTidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu karena saat kejadian bus hanya berisi sopir dan kernet.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar pastikan tidak ada korban jiwa, untuk bus saat ini telah berhasil dievakuasi
Baca SelengkapnyaKorban tewas terdiri atas enam perempuan dan lima laki-laki serta jumlah korban luka berat sebanyak 12 orang.
Baca SelengkapnyaBocah Alby hilang keseimbangan saat mengendarai sepeda dan terjatuh tepat di depan bus hingga kemudian terlindas.
Baca SelengkapnyaSopir diduga mengantuk dan menabrak truk hino wing box
Baca SelengkapnyaBus tersebut mengangkut rombongan pelajar SMP asal Yogyakarta.
Baca Selengkapnya