Mengenal 17 kepala daerah Jatim yang dilantik hari ini (1)
Merdeka.com - Gubernur Jawa Timur Soekarwo hari ini melantik kepala daerah terpilih di Gedung Grahadi Surabaya, 17 Februari 2016. Dari 19 daerah di Jawa Timur yang ikut menggelar Pilkada serentak 2015, 17 kepala daerah terpilih yang dilantik, sementara sisanya masih menunggu.
Acara pelantikan digelar dua gelombang, yaitu pagi hari dan siang. "Pukul 09.00 hingga 11.30 WIB, sembilan kepala daerah yang kita lantik. Delapan kepala daerah lainnya, pada gelombang dua, pukul 12.30 WIB sampai 15.00 WIB," terang Soekarwo, Rabu (10/2) lalu.
17 Kepala daerah yang bakal dilantik pada 17 Februari itu antara lain; Kota Surabaya (Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana), Kabupaten Ngawi (Budi Setiyono-Ony Anwar), Kota Blitar (Samanhudi Anwar-Santoso), Kabupaten Blitar (Rijanto-Marhaenis UW), Kabupaten Lamongan (Fadeli-Kartika Hidayat), Kabupaten Kediri (Haryanti-Masykuri), Kabupaten Trenggalek (Emil Dardak-Arifin).
-
Kapan pelaksanaan pilkada serentak di Jawa Timur? Tak terasa beberapa hari lagi, tepatnya Rabu 27 November 2024 masyarakat Indonesia akan melaksanakan pemilihan kepada daerah serentak di seluruh daerah.
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada memilih beberapa posisi penting yang mencakup: 1. Gubernur dan Wakil Gubernur, 2. Bupati dan Wakil Bupati, 3. Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
-
Siapa yang menetapkan calon kepala daerah? KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota telah menetapkan sebanyak 1.553 pasangan calon,
-
Kapan Pilkada serentak di Jawa Barat? Pemerintah Provinsi Jawa Barat membocorkan maskot dua harimau yang rencananya akan dijadikan ikon pemilihan gubernur di masa Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang.
-
Siapa yang maju di Pilkada Jatim? Menteri Sosial Tri Rismaharini bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (30/8) pukul 08.30 WIB. Risma melapor dirinya diusung PDI Perjuangan (PDIP) maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024.
-
Siapa Gubernur pertama Jawa Timur? Tokoh penting yang pertama kali menjabat sebagai seorang Gubernur Jawa juga dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
Kemudian Kabupaten Mojokerto (Mustofa Kemal Pasa-Pungkasiadi), Kota Pasuruan (Setiyono-Raharto Teno), Kabupaten Banyuwangi (Abdulah Azwar Anas-Yusuf Widiatmoko), dan Kabupaten Sidoarjo (Syaiful Illah-Nur Ahmad Syaifuddin).
Selanjutnya, enam daerah yang sempat terjadi sengketa Pilkada, yaitu Kabupaten Sumenep, Gresik, Ponorogo, Jember, Situbondo dan Malang, juga akan dilantik Gubernur Jawa Timur pada 17 Febuari mendatang di Surabaya.
Kepala daerah di enam daerah itu antara lain; A Busyro Karim-A Fauzi (Kabupaten Sumenep), Sambari Halim-M Khosim (Kabupaten Gresik), Ipong Muchlisson-Soedjarno (Kabupaten Ponorogo), Faida-Abd Muqit Arief (Kabupaten Jember), Dadang Wigiarto-Yoyok Mulyadi (Kabupaten Situbondo) dan Rendra Krisna-Sanusi (Kabupaten Malang).
"Untuk dua daerah, yaitu Kabupaten Pacitan dan Tuban, masih belum dilantik pada 17 Febuari nanti. Sebab, periodesasi kepala daerah Pacitan masih 21 Februari. Sedang Kabupaten Tuban, berakhir pada 20 Juni 2016. Sehingga masih menunggu pelantikannya," ucap Soekarwo.
Kepala daerah Kabupaten Pacitan terpilih adalah, Indartato-Yudi Sumbogo. Sedangkan Pilkada Tuban 2015, dimenangkan pasangan Fathul Huda-Noor Nahar Hussein.
Gubernur akrab disapa Pakde Karwo ini juga menjelaskan, pada proses pelantikan 17 kepala daerah nanti, pada satu gelombang akan dilakukan pengambilan sumpah dari masing-masing kepala daerah terpilih. "Kemudian sambutan dan diakhiri ucapan selamat khusus dari para undangan," ucapnya.
Acara pelantikan dihadiri perwakilan pejabat Kementerian Dalam Negeri, Kapolda Jawa Timur, Pangdam V Brawijaya, serta pimpinan Forpinda Jawa Timur.
Berikut profil lengkap bupati/walikota di Jatim yang dilantik hari ini:
Walikota Surabaya Tri Rismaharini
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya menetapkan pasangan Tri Rismaharini dan Wisnu Sakti Buana sebagai pasangan terpilih dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak Kota Surabaya pada 9 Desember 2015.Ini menjadi periode kedua bagi wanita yang akrab disapa Risma itu menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Dengan begitu, dirinya dapat melanjutkan program kepemimpinannya yang belum dapat terlaksana di periode awal.Risma sejatinya berlatar belakang seorang birokrat, terakhir dirinya menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Surabaya pada tahun 2008, sebelum akhirnya menjabat sebagai Wali Kota pada 28 September 2010. Ibu dua anak kelahiran Kediri, 20 November 1961 ini sukses menjadi wanita pertama yang dipilih langsung menjadi wali kota melalui pemilihan kepala daerah sepanjang sejarah demokrasi Indonesia di era reformasi. Ia juga merupakan kepala daerah perempuan pertama di Indonesia yang berulang kali masuk dalam daftar pemimpin terbaik dunia.Jebolan Institut Teknologi Sepuluh November ini mendapatkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari kampusnya. Gelar kehormatan tersebut diberikan dalam bidang Manajemen Pembangunan Kota di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.Selain penghargaan individu, dirinya juga berhasil membawa Kota Pahlawan itu meraih empat kali piala Adipura berturut-turut yaitu di tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014 untuk kategori kota metropolitan. Pada Oktober 2013, Kota Surabaya di bawah kepemimpinannya juga memperoleh penghargaan tingkat Asia-Pasifik yaitu Future Government Awards 2013 di dua bidang sekaligus yaitu data center dan inklusi digital menyisihkan 800 kota di seluruh Asia-Pasifik.Taman bungkul yang pernah dipugarnya pun meraih penghargaan The 2013 Asian Townscape Award dari Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai taman terbaik se-Asia pada tahun 2013[19]. Pada Februari 2014, Tri Rismaharini dinobatkan sebagai Mayor of the Month atau wali kota terbaik di dunia untuk bulan Februari 2014 atas keberhasilannya selama memimpin Kota Surabaya sebagai kota metropolitan yang paling baik penataannya, serta beberapa penghargaan lainnya. Bersama Wisnu, dirinya pun mencalonkan kembali sebagai calon Wali Kota Surabaya. Berkat sederet prestasinya, Ia bersama Wishnu pun berhasil meraup suara dan menang dalam pemilihan tersebut. Dalam periode keduanya, Risma ingin warga Kota Surabaya siap menghadapi pasar global. Untuk itu, harus ada pemerataan pembangunan di wilayah-wilayah pinggir. Dia mengatakan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) akan menjadi fokusnya selama lima tahun ke depan jika terpilih."Memang berat jadi pemimpin, karena harus bisa adil. Makanya saya dan Mas Whisnu (Wisnu Sakti Buana) ingin menangani masalah habblumminannas-nya (hubungan manusia), lebih banyak ke sosialnya, lebih banyak menangani masalah dunianya," katanya. Wisnu sendiri bukan orang baru, dirinya merupakan mantan Wakil Ketua dan anggota DPRD Kota Surabaya (Fraksi PDI Perjuangan). Karirnya berlanjut sebagai Wakil Wali Kota periode 2010-2015 hingga 28 September 2015. Kini dirinya pun akan melanjutkan karirnya sebagai Wakil Wali Kota Surabaya terpilih untuk masa bakti 2016-2021 bersama Risma.Biodata:Tri RismahariniNama: Dr.(H.C.) Ir. Tri RismahariniLahir: Kediri, 20 November 1961Partai politik: Partai Demokrasi Indonesia PerjuanganSuami: Ir. Djoko SaptoadjiAnak: Fuad Bernardi, Tantri GunarniAlmamater: Institut Teknologi Sepuluh NopemberPekerjaan: Insinyur, PolitikusAgama: IslamKarir: Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya (1997), Kepala Seksi Pendataan dan Penyuluhan Dinas Bangunan Kota Surabaya (2001), Kepala Cabang Dinas Pertamanan Kota Surabaya (2001), Kepala Bagian Bina Pembangunan (2002), Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan (2005), Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya (2005), Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya (2008), Wali Kota Surabaya 28 September 2010-28 September 2015, Wali Kota Surabaya terpilih untuk masa bakti 2016-2021.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah
Saiful Ilah menjadi Bupati terpilih Kabupaten Sidoarjo bersama pasangannya Nur Achmad Syaifudin sebagaimana hasil rekapitulasi yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Sidoarjo. Penetapan pasangan calon terpilih ini dicantumkan dalam Berita Acara No 1197/ BA/XII/ 2015. Dengan begitu, ini merupakan periode keduanya menjabat sebagai Bupati Sidoarjo. Sebelumnya, Ia juga pernah menjabat sebagai wakil bupati di tahun 2005 untuk daerah pemilihan yang sama. Di tangan pria kelahiran Sidoarjo 9 Agustus 1949 ini Sidoarjo memperoleh beberapa penghargaan, salah satunya ialah Investment Award Jawa Timur di tahun lalu. Hadiah itu pun diberikan langsung Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepadanya. Menurut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini beberapa faktor pengusaha melirik Kabupaten Sidoarjo untuk berinvestasi. Selain letak Kabupaten Sidoarjo yang berdekatan dengan Kota Surabaya, dirinya berhasil membuat pelayanan perizinan di Kabupaten Sidoarjo lebih mudah. Selain itu juga, pengusaha juga menganggap Kabupaten Sidoarjo adalah kabupaten yang aman untuk berinvestasi.Kini bersama Nur Achmad Syaifudin dirinya ingin membuat Sidoarjo menjadi kabupaten yang inovatif, mandiri, sejahtera dan berkelanjutan. Setelah ditetapkan terpilih, dirinya mengajak semua pihak untuk membangun bersama kota itu. Karena, visi dan misi semua pasangan calon baik untuk kemajuan kota tersebut. âTentu saja yang kami anggap layak untuk memajukan Sidoarjo,â terangnya. Nur Achmad sendiri merupakan putera asli Sidoarjo dengan latar belakang politik yang berpengalaman. Dirinya pernah menjabat sebagai sebagai Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo sebelum akhirnya terpilih menjadi Wakil Bupati Sidoarjo bersama Saiful Ilah. Saiful IlahNama: Saiful IlahLahir: Sidoarjo, 9 Agustus 1949Partai: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)Istri: Hj. Anni'matus Sa'diyahAlmamater: Universitas Merdeka SurabayaKarir: Dirut PT Mitralam Kalimantan Persada (1995), Presdir PT Hexamitra Charcoalindo (1996), Presdir PT Mustika Light Metal (2000), Dirut PT Gresik Mustika Timur (1985), Wakil Bupati Sidoarjo (2005-2010), Bupati Sidoarjo (2010), Bupati Sidoarjo terpilih pada Pilkada serentak 2015
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
Abdullah Azwar Anas, M.Si dipercaya kembali memimpin Kabupaten Banyuwangi setelah ditetapkan sebagai bupati terpilih melalui pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2015. Pria asli Banyuwangi kelahiran 6 Agustus 1973 ini pertama memimpin wilayah itu pada 21 Oktober 2010 setelah mengalahkan dua pesaingnya yakni pasangan Ir. Djalaludin-Yusuf Nuris dan Emilia Contessa-Zaenuri. Sebelum menjabat sebagai bupati, ia pernah menjadi anggota MPR dan DPR. Anas merupakan politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Selama menjabat, dirinya berhasil meraih berbagai penghargaan untuk wilayahnya. Yang teranyar ialah penghargaan dari Badan Pariwisata Perserikatan Bangsa-Bangsa (The United Nations World Tourism Organization/UNWTO) dalam 12th UNWTO Awards Forum di Madrid, Spanyol.Banyuwangi memperoleh UNWTO Awards untuk kategori "Inovasi Kebijakan Publik dan Tata Kelola Pemerintahan di Bidang Pariwisata (Excellence and Innovation in Tourism)" mengalahkan nominator lainnya dari Kolombia, Kenya, dan Puerto Rico. Azwar Anas mengatakan, penghargaan ini bermakna strategis terutama dalam mengangkat citra pariwisata Indonesia di mata dunia, terlebih pasca aksi terorisme belum lama ini. Peristiwa itu dikhawatirkan berimbas pada penurunan jumlah kunjungan wisatawan."Dengan penghargaan ini, Kementerian Pariwisata dan semua daerah bisa bersama-sama menunjukkan ke dunia bahwa pariwisata Indonesia terus berkembang, tetap aman karena semua stakeholder sama-sama menjaganya," kata Anas.Dirinya memaparkan, dalam kurun waktu lima tahun sektor pariwisata di wilayahnya terus menggeliat. Kunjungan wisatawan nusantara melonjak 161 persen dari 651.500 orang pada tahun 2010 menjadi 1.701.230 orang di tahun 2015. Peningkatan kunjungan juga terjadi untuk wisatawan mancanegara (wisman). Dari data yang mereka dapatkan jumlah wisman melonjak 210 persen dari kisaran 13.200 di tahun 2010 menjadi 41.000 pada tahun 2015.Lonjakan bisnis dan pariwisata ini juga ditunjukkan lewat meningkatnya jumlah penumpang di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi yang mencapai 1308 persen dari hanya 7826 penumpang pada tahun 2011 menjadi 110.234 penumpang di tahun 2015.Lanjut dia, sektor pariwisata juga berhasil ikut menggerakkan ekonomi warga. Pendapatan per kapita Banyuwangi menurut Badan Pusat Statistik (BPS) melonjak 62 persen dari Rp 20,8 juta (2010) menjadi Rp 33,6 juta per kapita per tahun pada tahun 2014."Ke depan, pariwisata Banyuwangi akan terus berbenah. Saya sendiri mendapat banyak inspirasi setelah bertemu dengan para pelaku pariwisata dunia di ajang yang digelar UNWTO, termasuk berdiskusi dengan Sekjen UNWTO Taleb Rifai," terangnya.Anas berpendapat, Banyuwangi memperoleh penghargaan dari UNWTO lantaran pemerintah daerah (pemda) dinilainya berhasil menggerakkan sektor pariwisata dengan menjadikan wilayah itu sebagai daerah produk yang mesti dipasarkan potensi wisatanya."Birokrasi mensinergikan semua elemen untuk ikut memasarkan wisata daerah. Ini bagian dari reinventing government di sektor pariwisata," jelasnya.Secara pribadi, dirinya juga baru saja mendapatkan penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pusat. Ia menjadi salah satu kepala daerah yang membangun daerahnya dengan semangat budaya. Penghargaan itu juga diterima Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan Walikota Bandung Ridwan Kamil, Bupati Wakatobi Hugua, Walikota Sawah Lunto Ali Yusuf , Bupati Belu Wilhelmus Foni, Bupati Tehal Enthus Susmono dan Walikota Tomohon Jimmy F Eman. Penyerahan penghargaan diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada puncak peringatan Hari Pers Nasional di Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat.ProfilNama: Abdullah Azwar Anas, M.SiLahir: Banyuwangi, 6 Agustus 1973Partai politik: PKBIstri: Ipuk Fiestiandani Azwar AnasAgama: IslamKarir: Anggota MPR Fraksi Utusan Golongan Masa jabatan (1997â1999), Anggota DPR Fraksi Kebangkitan Bangsa (2004-2009), Bupati Banyuwangi ke-28 (2010-2015), Bupati Banyuwangi terpilih pada Pilkada serentak 2015.
Bupati Blitar Rijanto
Pasangan Rijanto dan Marhaenis Urip Widodo tak miliki lawan di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Blitar. Keduanya pun menjadi pasangan Bupati dan Wakil Bupati Blitar terpilih.Meski hadir sebagai pasangan tunggal dalam Pilkada Kabupaten Blitar, Rijanto tetap melakukan berbagai cara untuk meraih suara masyarakat hingga akhirnya bisa memperoleh suara maksimal. Dengan visi dan misi yang dijabarkan, pria kelahiran Blitar 28 Januari 1953 ini bersama pasangannya siap menjalankan apa yang telah mereka sampaikan ketika berkampanye. Salah satunya ialah dengan meningkatkan potensi wisata di wilayah tersebut. Rijanto sendiri bukan baru pertama kali memimpin Blitar, sebelumnya Ia menjabat sebagai Wakil Bupati Blitar sejak tahun 2010 bersama Herry Noegroho. Dengan keberhasilannya, Ia pun akan merangkul semua pihak untuk memajukan daerah pemilihannya itu.âKita kalau mayoritas setuju ya keputusan rakyat bahwa kita didukung. Kalau tidak setuju untuk apa,â terangnya. Sebelum memilih untuk maju dalam Pilkada serentak, Marhaenis sendiri merupakan Ketua DPRD Kabupaten Blitar. Atas keberaniannya memilih untuk meninggalkan jabatan yang baru diembannya, kini dirinya justru berhasil menjadi orang nomor 2 di daerah tersebut.Profil Rijanto Nama: H. Drs. Rijanto, M.M.Lahir: Blitar, 28 Januari 1953Pendidikan Akhir : S2 Manajemen Universitas Wijaya Putra (2001)Prestasi/Karier : PNS Blitar (1975), Kepala Dinas Pendapatan Daerah Blitar (2009), Kepala Dinas P & K Blitar (2007), Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2005), Kepala Kantor Satpol PP (2003), Wakil Bupati Blitar (2010), Bupati Blitar terpilih pada Pilkada serentak 2015.
Walikota Blitar Samanhudi Anwar
Muhammad Samanhudi Anwar merupakan Wali Kota Blitar periode 2010 hingga 2015, kini bersama Santoso dirinya merupakan pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar terpilih melalui pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun ini. Pria kelahiran Blitar 8 Oktober 1957 ini merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sebelum menjabat sebagai orang nomor satu di daerah pemilihannya, Ia lebih dahulu menduduki posisi sebagai Ketua DPR Kota Blitar.Di bawah kepemimpinannya, untuk tahun lalu Kota Blitar meraih empat penghargaan yakni Adipura kategori Kota Sedang dari Kementerian Lingkungan Hidup, Smart Nation (Kota Pintar) dari lembaga City Asia, Profesionalisme Award dari Provinsi jawa Timur dan Kota Sehat (Swasti Saba Wiwerda) dari Kementerian Kesehatan RI.Sebagai kepala daerah, dirinya juga pernah mendapatkan penghargaan Satya Lencana Kraya Bakti tahun 2015 dari Presiden Jokowi. Lima tahun ke depan, dirinya menggaet visi âAPBD Untuk Kesejahteraan Rakyatâ. Di mana garis besar visinya ialah pengembangan sumber daya manusia. Sementara misinya ialah âMelanjutkan Kebijakan APBD Pro Rakyatâ yakni melalui penerapan pembangunan berkelanjutan. âKami optimis mampu memimpin Kota Blitar selama lima tahun ke depan,â kata Samanhudi. Nama: Muhammad Samanhudi AnwarLahir: Blitar, 8 Oktober 1957Istri: Sri HayatiPartai politik: Partai Demokrasi Indonesia PerjuanganAnak: Henry Pradipta AnwarAlmamater: Universitas Panca BhaktiProfesi: PolitikusAgama: IslamKarir: pernah menajabat sebagai Ketua DPRD Kota Blitar, Walikota Blitar (3 Agustus 2010 â 3 Agustus 2015), Walikota Blitar terpilih pada Pilkada serentak 2015Prestasi: Memperoleh penghargaan Satya Lencana Kraya Bakti tahun 2015 dari Presiden Jokowi. Kota Blitar mendapat penghargaan sebagai Kota dengan laporan keuangan terbaik. Piagam penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Presiden ketika itu Boediono Kepada Wali Kota Samanhudi Anwar di Gedung Danapala Kantor Kemenkeu, Jakarta. Apresiasi ini setiap tahun diberikan kepada Kabupaten / Kota yang berhasil mendapat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) untuk penyajian dan penyusunan laporan keuangan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).Selain itu, Kota Blitar meraih penghargaan Inovasi Manajemen Perkotaan (IMP) Award 2013 dari Kementerian Dalam Negeri RI Bidang Sanitasi Sektor Air Limbah.
Bupati Lamongan H. Fadeli
Fadeli merupakan Bupati Lamongan terpilih dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2015. Ini merupakan jabatan keduanya untuk memimpin kabupaten tersebut. Selama menjabat di periode pertamanya, Fadeli dikenal sebagai bupati yang kerap turun ke masyarakat atau dikenal blusukan. Pria kelahiran 16 Juli 1955 ini mau menyapa masyarakatnya untuk menyerap dan mengetahui permasalahan yang dialami. Salah satu prestasi di masa jabatannya ialah ketika Kabupaten Lamongan mendapatkan penghargaan e-Goverment dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Penghargaan itu diterimanya langsung dari Menkominfo ketika itu Tifatul Sembiring.Fadeli juga pernah mendapatkan penghargaan Indonesia Green Region Award (IGRA), yakni sebuah ajang pemberian prestasi dari Kantor Berita Radio 68H dan majalah SWA kepada kabupaten/kota yang memiliki kepedulian atas keberlangsungan lingkungan hidup secara terencana dan massif. Di periode keduanya, Fadeli bersama pasangannya Kartika Hidayati mengusung visi âTerwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera dan Berdaya Saingâ melalui capaian dan prestasi pembangunan di wilayahnya. Adapun yang menjadi misinya ialah bisa meningkatkan kualitas kehidupan beragama, meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan.âKetiga, mengembangkan ekonomi berbasis kerakyatan. Keempat, meningkatkan pembangunan infrastruktur dengan menjaga kelestarian lingkungan. Kelima, reformasi birokrasi bagi pemenuhan pelayanan umum,â kata dia. Sebelum menjabat sebagai Bupati Lamongan, Fadeli lama berkecimpung di birokrasi yakni sebagai Kepala BKBD, Asisten Administrasi Sekda, dan Sekda Lamongan. ProfilNama: H. Fadeli, SH. MMLahir: Lamongan, 16 Juli 1955Agama: IslamPendidikan terakhir: Pasca sarjanaKarir: Kepala BKBD, Asisten Administrasi Sekda, Sekda Lamongan, Bupati Lamongan (mulai 2010), Bupati Lamongan terpilih pada Pilkada serentak 2015.Alamat: Jalan Andanwangi Nomor 86, Tlogoanyar, Lamongan.
Bupati Trenggalek Emil Dardak
Emil Elestianto Dardak (Emil Dardak) menjadi salah satu selebriti sekaligus eksekutif muda yang mampu bertarung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2015. Terbukti, dirinya menang dalam Pilkada Kabupaten Trenggalek Bersama pasangannya Mochamad Nur Arifin dirinya mampu memperoleh 292.248 suara atau sekira 76,28 persen suara. Sebelum menjadi Bupati terpilih, suami dari pesinetron Arumi Bachsin ini mendapat berbagai prestasi pribadi, salah satunya ialah sebagai peraih gelar Doktor Ekonomi Pembangunan termuda di Jepang dari Ritsumeikan Asia Pacific University pada usia 22 tahun.Emil menyelesaikan gelar doktornya di Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang. Ia pun berkarir di World Bank Officer di Jakarta, dan Media Analysis Consultant di Ogilvy. Chief Business Development and Communication-Executive Vice President di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), Bupati Trenggalek terpilih pada Pilkada serentak 2015.Menjadi Bupati Trenggalek, Emil memiliki visi mewujudkan kemajuan pembangunan Kabupaten Trenggalek yang mensejahterakan, berkeadilan, berkepribadian, serta berlandaskan iman dan takwa. Keberhasilan pria kelahiran 20 Mei 1984 ini tak lepas dari dukungan tujuh partai politik yakni Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional,Partai Golkar, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai PersatuanAda yang unik di balik keberhasilan Emil sebagai kepala daerah terpilih, dirinya memiliki nazar akan membersihkan lantai masjid Agung daerah terpilihnya tersebut jika kelak menang dalam Pilkada serentak tersebut. Nazar itu pun dipenuhi Emil yang mengantongi suara dari hasil perhitungan cepat sebesar 75 persen. Hal tersebut dikabarkan Arumi di akun instagramnya."Memenuhi nazarnya: kalau aku menang mau ngepel masjid Agung Trenggalek sama mas Arifin. Beginilah jadinya," tulis Arumi.ProfilNama: Dr. Emil Elestianto, M.ScLahir: Jakarta, 20 Mei 1984Istri: Arumi BachsinAnak: Lakeisha Ariestia Dardak, Alqeinan Mahsyirputro DardakAgama: IslamPendidikan terakhir: S3 Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang.Karir: World Bank Officer di Jakarta, dan Media Analysis Consultant di Ogilvy. Chief Business Development and Communication-Executive Vice President di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), Bupati Trenggalek terpilih pada Pilkada serentak 2015.
Bupati Mojokerto Mustafa Kamal Pasa
H. Mustofa Kamal Pasa, SE merupakan Bupati Mojokerto periode 2010-2015. Dirinya mulai menjabat sejak 27 Agustus 2015 bersama Choirunnisa. Ketika itu, pasangan ini memperoleh suara 67,34 persen dan berhasil mengalahkan pasangan Suwandi dan Wahyudi Iswanto (sebanyak 30,85 persen) dan Khorul Badik dan Yazid Kohar (sebanyak 1,73 persen).Dalam masa jabatannya, Mustofa berhasil mencatat beberapa prestasi untuk wilayahnya dan salah satunya ialah mereka resmi keluar sebagai pemenang pada penganugerahan Indonesia Attractiveness Index (IAI) Award 2015 dengan capaian index hingga 83,84 (nilai tertinggi se-Jawa) dan 84,43 (nilai tertinggi se-Indonesia), yang digelar di Ballroom Hotel Mulia Senayan, Jakarta tanggal 12 Juni 2015.âMasyarakat Kabupaten Mojokerto terutama telah mendukung penuh dan begitu kooperatif terhadap kebijakan pembangunan fisik, non-fisik, di samping pembangunan mental spiritual juga. Semoga ini bisa menjadikan Kabupaten Mojokerto lebih baik lagi,â kata Mustofa. Semua kriteria persyaratan yang menjadi dasar penentuan kemenangan Kabupaten Mojokerto, telah melewati verifikasi dan keabsahan data. Kabupaten Mojokerto layak menerima penghargaan IAI Award 2015 sebagai bentuk apresiasi dan acungan jempol atas kinerja Bupati Mustofa Kamal Pasa selama kurun waktu 5 tahun kepemimpinan. Di periode keduanya bersama, Pungkasiadi, pria kelahiran Mojokerto, 27 Maret 1973 ini akan langsung mengevaluasi kinerja pegawai negeri sipil di wilayahnya. Dirinya pun tak segan untuk melakukan perombakan pejabat. Pasalnya, Ia ingin meningkatkan pembangunan infrastruktur yang memang menjadi fokus utamanya. Karenanya, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) PNS yang diharapkan. ProfilNama: H. Mustofa Kamal Pasa, SELahir: Mojokerto, 27 Maret 1973Istri: Ikfinah FahmawatiAgama: IslamKarir: Bupati Mojokerto (2010), Bupati Mojokerto terpilih pada Pilkada serentak 2015
Bupati Ngawi Ngawi Budi Sulistyono
Sosok Budi Sulistyono sudah tak asing lagi di kalangan masyarakat Ngawi. Pria yang akrab dipanggil Kanang itu memiliki pengalaman panjang di birokrasi. Sebelum membidik kursi Bupati, selama 10 tahun dia menjabat wakil bupati Ngawi, mendampingi Harsono.
Di periode pertama, Ony Anwar Harsono, mereka diyakini mampu memajukan dan menyejahterakan masyarakat Ngawi ke depannya. Tak lupa meneruskan program-program pemerintah yang beberapa di antaranya masih butuh penanganan serius. Di kedua pundaknya, Kabupaten Ngawi diharapkan bisa semakin menggeliat, terutama di sektor pertanian, perekonomian , pendidikan, kesehatan, dan pariwisata.
Sektor pertanian masih menjadi fokus utama lima tahun mendatang,didasari fakta bahwa kawasan Ngawi 75 persen merupakan areal pertanian. Begitu pula masyarakat yang berkecimpung di dalamnya, mencapai 63 persen lebih. Pada periode keduanya, mereka memiliki visi untuk membangun masyarakat Ngawi yang sejahtera, berakhlak, dan berbasis pembangunan pedesaan yang menjadi barometer Jawa Timur.Â
Sementara misinya, mengentaskan kemiskinan dengan peningkatan pelaksanaan program pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan penguatan ekonomi rakyat.Mereka pun berterima kasih karena masih diberi kepercayaan untuk melanjutkan masa kerjanya. Keduanya berjanji akan membawa Kabupaten Ngawi lebih baik lagi ke depannya.
"Kami siap melanjutkan tugas dan memimpin Kabupaten Ngawi untuk periode 2016-2021 untuk kesejahteraan yang lebih baik lagi," ucap Budi.
Salah satu prestasi terbaru keduanya ialah membawa Kabupaten Ngawi meraih penghargaan sebagai wilayah berprestasi dalam mengevaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
Â
Profil
Budi Sulistyono
Nama: Ir. H. Budi Sulistyono
Lahir: Ngawi, 18 Juli 1960
Istri: Hj. Sri Eko Rustiyanti, SH
Anak: Drg. Hj. Vembyantika Listyan Pramesti Almamater: SMA Negeri 5 Surabaya, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Agama: Islam
Karir: Wakil Bupati Ngawi (periode 1999-2004 dan 2005-2010), Bupati Ngawi 27 Juli 2010Â
â 27 Juli 2015, Bupati Ngawi terpilih pada Pilkada serentak 2015Â (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari total kemenangan tersebut, 16 kepala daerah dan wakil kepala daerah yang terpilih merupakan kader PDIP.
Baca SelengkapnyaMenteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian resmi melantik sembilan Penjabat (Pj) Gubernur.
Baca SelengkapnyaPertemuan tertutup ini merupakan tugas untuk menindaklanjuti keputusan DPP maupun Partai Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaPilkada serentak bakal digelar November 2024. Ada ratusan daerah yang bakal memilih kepala daerahnya secara langsung.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan pemilihan Pj kepala daerah akan dilakukan secara transparan dan akuntabel.
Baca SelengkapnyaKhofifah - Emil sendiri telah mengantongi setidaknya rekomendasi dari 14 partai pendukung.
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan calon di Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur masih menunggu putusan Megawati
Baca SelengkapnyaSejarah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Indonesia dari masa ke masa.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat mengklaim memenangkan 24 Pilkada tingkat Provinsi dan 250 Pilkada kabupaten atau kota.
Baca SelengkapnyaKader Gerindra yang memenangkan Pilkada Jateng wajib memiliki visi satu linear dengan Prabowo sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan resmi memberikan dukungan kepada 169 bakal calon kepala daerah termasuk enam bakal calon gubernur untuk daerah.
Baca SelengkapnyaDari 23 form B1 KWK tersebut, tiga di antaranya adalah kader asli PAN.
Baca Selengkapnya