Wamenag: Titip doa bayar Rp 102.014 adalah pembodohan

Merdeka.com - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar angkat bicara soal titip doa berbayar yang belakangan ramai menjadi kontroversi di masyarakat. Nasaruddin menyebut program yang digagas oleh Komunitas Sedekah Harian itu sama dengan pembodohan terhadap masyarakat.
"Praktik seperti itu sebetulnya sudah tercium cukup lama, tetapi baru terungkap sekarang," kata Nasaruddin Umar usai menjadi inspektur upacara 'Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-68' di Jakarta, Jumat (3/1).
Dia mengaku prihatin atas doa berbayar itu. Apalagi doa dilakukan di hadapan Baitullah.
"Kita tak kenal konsepnya seperti apa, tapi saya imbau kepada masyarakat untuk menghindari cara seperti itu," harapnya.
"Janganlah ada pembodohan masyarakat dengan jaminan bahwa doanya akan terkabul. Berdoa erat kaitannya dengan tingkat keikhlasan seseorang. Bisa jadi doa seseorang dapat dikabulkan Allah lantaran yang bersangkutan melakukannya dengan kesungguhan secara mendalam. Cara berdoa yang dilakukan sesuai tuntunan agama jelas bakal diridhoi Allah," katanya.
Sebelumnya, setelah menuai sorotan, Komunitas Sedekah Harian langsung menghentikan program yang seharusnya berjalan dari tanggal 31 Desember-7 Januari 2014 tersebut. Mereka juga mengklarifikasi bila uang sejumlah Rp 102.014, menjadi sedekah dan akan disumbangkan pada yang berhak, bukan untuk Ahmad Ghazali.
"Jadi semua donasi pada #TitipDoaBaitullah yang masuk seluruhnya untuk program Kemanusiaan Sedekah Harian. Kami juga memutuskan untuk menghentikan program tersebut agar tidak menimbulkan kontroversi lebih lanjut," ujar Abdul Aziz, Presiden Komunitas Sedekah Harian dalam keterangan pers, Kamis (2/1).
Abdul mengakui poster yang disebarkan lewat sosial media itu menuai kontroversi. Mereka juga meminta maaf telah menimbulkan polemik soal tata cara beribadah.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya