Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wamenhan Sebut Industri Pertahanan Unsur Rahasia Bukan Kepentingan Komersil

Wamenhan Sebut Industri Pertahanan Unsur Rahasia Bukan Kepentingan Komersil Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono. ©Humas Kemenhan

Merdeka.com - Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, sudah satu bulan lebih belajar mendeteksi model industri pertahanan di Indonesia. Menurut dia, ada yang tidak pas dalam industri pertahanan tanah air.

"Bahwa industri pertahanan kita dikonotasikan seperti umum. Jadi sebetulnya sebuah negara, jika dipelajari dari seluruh negara yang ada, di lingkungan di dekat kita, tetangga kita, industri pertahanan kita mandiri. Betul-betul untuk kepentingan pertahanan karena di dalamnya ada unsur kerahasiaan dan sebagainya," kata Sakti di Jakarta, Jumat (29/11).

Dia menuturkan, temuan itu secara perlahan akan disampaikan dengan seluruh stakeholder. Pria yang memiliki latar belakang pengusaha ini menegaskan, di Australia, Amerika Serikat, Singapura, Vietnam, serta India, industri pertahanannya tidak masuk ke dalam industri komersil.

"Jadi, kalau dia melakukan komersialisasi, yaitu antar negara dan itu kepentingan pertahanan, tidak lagi untuk kepentingan komersil. Sebetulnya di kita, Industri pertahanan kita di thread sebagai atau dikelola atau di-manage sebagai perusahaan biasa. Kalau dimasukkan di kelompok itu, yang dilihat rugi laba," ungkap Sakti.

Menurut dia, negara lain benar-benar melakukan riset tentang ketahanan nasional negaranya. Negara yang sudah menerapkan itu Singapura dan Jepang.

"Saya melakukan benchmarking. Jadi Australia defence, Singapore defence, India defence, termasuk Jepang. Industri pertahanan di sana, tidak masuk dalam korporasi komersil, tapi masuk untuk kepentingan pertahanan dari negaranya," kata dia.

Akan Mengkaji Anggaran Demi Postur Pertahanan Ideal

Sakti mengatakan bersama Menhan Prabowo Subianto, 5 tahun ke depan akan mengkaji anggaran pertahanan. Kajian itu dilakukan agar anggaran pertahanan itu efektif.

"Saya bersama menteri pertahanan akan mereview anggaran selama 5 tahun ke depan. Agar efektif digunakan untuk kepentingan membentuk postur pertahanan yang ideal, untuk bangsa ini," kata Sakti.

Menurut dia, untuk postur ideal baik TNI AD, AU, dan AL mempunyai ukuran. Dia menargetkan dalam kepemimpinan lima tahun semua persoalan itu dituntaskan.

"Postur yang ideal, tentu dari 3 Matra sudah ada yang namanya minimum essentials force. Nah itu yang akan kita capai 5 tahun ini," ujar dia.

Namun demikian, masih kata dia, sedapat mungkin kebutuhan dari alutsista atau hal-hal yang dibutuhkan pertahanan ini, berasal dari negeri sendiri. "Sedapat mungkin bisa ditemui atau dikembangkan melalui industri dalam negeri," ucap Sakti.

Berikan Kesempatan

Dia menuturkan, memang dalam aturan, yang utama dalam belanja alutsista, produk khusus yang dikategorikan utama, tetap diserahkan kepada pemerintah. Baru swasta lokal berada di ranah seperti bahan baku, dan lainnya diberikan.

Meski demikian, akan mencoba memberikan kesempatan, kepada seluruh industri lokal yang ada.

"Kesimpulannya harus diberikan kesempatan. Kalau tahun pertama dikasih kesempatan dia belum berhasil, tahun kedua mesti berhasil. Tahun kedua berhasil tapi kurang jago ya tahun ketiga mesti. Itu satu hal. Yang kedua kembali lagi seperti ucapan saya yang pertama kali tadi. Industri pertahanan ini musti harus dikoreksi pemahamannya harus dikoreksi. Yang core sifatnya itu memang harus ditangani khusus oleh negara," jelas Sakti.

Soal pernyataan Presiden Jokowi mengutamakan produksi lokal, bukan berarti harus dihentikan impor dari luar negeri secara seutuhnya. Menurut Wahyu, industri pertahanan Indonesia harus cepat berkembang dan beradaptasi dengan memanfaatkan anggaran yang ada, secara optimal.

"Misalnya sekarang ini impornya USD 1 miliar setahun, ke depan ini diharapkan ya cuma USD 200 juta," tutur Sakti.

Roadmap 5 Tahun Ke Depan

Menurut dia, apa yang dikerjakan hari ini, menjadi bagian roadmap Kemenhan dalam 5 tahun ke depan, yang sampai saat ini dimatangkan.

"Sebentar lagi kita punya roadmap. Menteri pertahanan dalam 5 tahun mendatang tentang pertahanan akan seperti apa. Bahkan sampai 25 tahun yang akan datang," tutur Sakti.

Namun, sampai saat ini masih dipersiapkan, dan akan disampaikannya dengan waktu yang tidak terlalu lama. "Saya dengan tim mempersiapkan ini semua agar lebih presisi," pungkasnya.

Reporter: Putu Merta Surya Putra

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Singapura dan Malaysia Kompak Bersekutu Mau 'Lawan' Indonesia, Menko Luhut: Kami Tidak Takut Bersaing dengan Mereka
Singapura dan Malaysia Kompak Bersekutu Mau 'Lawan' Indonesia, Menko Luhut: Kami Tidak Takut Bersaing dengan Mereka

Dua negara tersebut tengah bersekutu untuk segera merampungkan pembangunan Special Economic Zone (SEZ) di kawasan Johor, Malaysia Selatan.

Baca Selengkapnya
Menlu Singapura Temui Menhan Prabowo, Bahas Kerja Sama Pertahanan
Menlu Singapura Temui Menhan Prabowo, Bahas Kerja Sama Pertahanan

Menlu Singapura Temui Menhan Prabowo, Bahas Kerja Sama Pertahanan

Baca Selengkapnya
Menko Luhut: Bea Masuk Tekstil Bukan untuk Serang China
Menko Luhut: Bea Masuk Tekstil Bukan untuk Serang China

Luhut menegaskan bahwa China adalah salah satu mitra komprehensif strategis terpenting Indonesia dalam hal perdagangan dan investasi.

Baca Selengkapnya
5 Komitmen Indonesia-Singapura Buah Pertemuan Presiden Prabowo & PM Lawrence, Singgung Wilayah Latihan Militer
5 Komitmen Indonesia-Singapura Buah Pertemuan Presiden Prabowo & PM Lawrence, Singgung Wilayah Latihan Militer

Prabowo mengungkap sejumlah komitmen yang dibangun antara Indonesia dan Singapura.

Baca Selengkapnya
Daftar Negara yang Punya Anggaran Riset Super Jumbo, Indonesia Jadi Sorotan
Daftar Negara yang Punya Anggaran Riset Super Jumbo, Indonesia Jadi Sorotan

Berikut adalah deretan negara-negara yang memiliki dana riset terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya
Daftar Negara yang Punya Pasukan Siber Terkuat di Dunia
Daftar Negara yang Punya Pasukan Siber Terkuat di Dunia

Berikut daftar negara-negara yang dianggap kuat terhadap serangan siber.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bicara Rahasia Pertahanan: Enggak Bisa Dibuka Semua Kaya Toko Kelontong
Jokowi Bicara Rahasia Pertahanan: Enggak Bisa Dibuka Semua Kaya Toko Kelontong

Strategi besar negara tidak semuanya bisa dibuka, karena bukan toko kelontong.

Baca Selengkapnya
Ketua MPR: Perang Rusia-Ukraina Isyaratkan Pertahanan Negara Harus Multidimensional
Ketua MPR: Perang Rusia-Ukraina Isyaratkan Pertahanan Negara Harus Multidimensional

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, perang Rusia-Ukraina mengisyaratkan pertahanan negara harus dimaknai sebagai konsep holistik.

Baca Selengkapnya
Rapat Paripurna Terakhir DPR Periode 2019-2024 Sahkan 5 RUU Kerja Sama Pertahanan Sekaligus
Rapat Paripurna Terakhir DPR Periode 2019-2024 Sahkan 5 RUU Kerja Sama Pertahanan Sekaligus

Lima RUU kerja sama bidang pertahanan yang baru disahkan menjadi undang-undang.

Baca Selengkapnya
Menhan Prabowo Subianto: Lima RUU Kerja Sama Bidang Pertahanan Penting Bagi Indonesia
Menhan Prabowo Subianto: Lima RUU Kerja Sama Bidang Pertahanan Penting Bagi Indonesia

Prabowo menyebut RUU tersebut menjadi penting sebab negara-negara tersebut memiliki peran dan teknologi yang cukup baik dalam bidang pertahanan.

Baca Selengkapnya
Prabowo dan Menhan Jepang Bahas Pertukaran Kadet serta Indo-Pasifik
Prabowo dan Menhan Jepang Bahas Pertukaran Kadet serta Indo-Pasifik

Prabowo optimistis kerja sama pertahanan dua negara dapat terus meningkat

Baca Selengkapnya
Sampai Bikin China-Eropa Khawatir, Begini Suksesnya Hilirisasi Indonesia yang Diungkapkan Eks Mendag Lutfi
Sampai Bikin China-Eropa Khawatir, Begini Suksesnya Hilirisasi Indonesia yang Diungkapkan Eks Mendag Lutfi

Berkembangnya hilirisasi Indonesia bikin China-Eropa ketar-ketir.

Baca Selengkapnya