Wamenkumham: Korupsi Sulit Diberantas Karena Lemahnya Integritas
Merdeka.com - Praktik korupsi di Indonesia sulit diberantas sampai habis karena masih lemahnya integritas dan kesadaran diri sejumlah pejabat dan sebagian masyarakat, kata Wakil Menteri Hukum dan HAM Prof. Edward Omar Sharif Hiariej.
Prof. Edward, atau yang akrab dengan nama Eddy Hiariej menjelaskan kepatuhan tidak korupsi di Indonesia masih lebih banyak didorong oleh ketakutan terhadap sanksi/hukuman daripada kesadaran dalam diri masing-masing orang.
“Kita itu patuh terhadap aturan, karena ada dorongan dari luar, bukan dari hati nurani,” kata dia saat memberi sambutan pada Lokakarya Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) di Jakarta, Senin (4/10).
-
Siapa yang memimpin refleksi Kemenkumham? Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly menyebut refleksi merupakan momentum yang tepat untuk belajar menghargai dan bersyukur.
-
Siapa ketua senat mahasiswa saat kuliah di UGM? Inilah potret Anies Baswedan saat berkuliah di Universitas Gadjah Mada. Jadi mahasiswa aktif saat kuliah, calon presiden 2024 ini rupanya pernah menjadi ketua senat mahasiswa semasa kuliah.
-
Siapa yang hadir di Kuliah Umum OJK di Politeknik Batam? Kegiatan Kuliah Umum turut dihadiri oleh jajaran Pimpinan Kantor Pusat dan Pimpinan Wilayah Kerja OJK Sumatera Bagian Utara, Jajaran Pimpinan/Rektorat Universitas di Batam serta diikuti oleh civitas academica dari empat perguruan tinggi di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, yaitu Politeknik Negeri Batam, Universitas Universal, Universitas Batam, dan Universitas Riau Kepulauan.
-
Apa yang digali Komnas HAM? Usman ditanya seputar peran Pollycarpus dan peran orang lain di tempat kejadian perkara kematian Munir. Komnas HAM juga bertanya sosok yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Bagaimana Darmawan membagikan edukasi hukum? Di samping dirinya yang tak henti-hentinya mengenyam pendidikan, namun ia tak menyimpan ilmu-ilmunya untuk diri sendiri. Darmawan terkenal kerap membagikan edukasi hukum kepada masyarkat.
Dalam sesi lokakarya, Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menerangkan perbedaan antara kesadaran hukum otonom dan heteronom.
Kesadaran hukum otonom merupakan pemahaman yang datang dari dalam diri, termasuk di antaranya nurani. Sebaliknya, kesadaran hukum heteronom datang dari faktor di luar diri, antara lain aturan dan sanksi-sanksi yang diatur oleh peraturan perundang-undangan atau hukum lainnya.
Ia berpendapat kesadaran antikorupsi di Indonesia masih heteronom. Oleh sebab itu, apabila hukum yang mengatur korupsi dicabut, maka praktik-praktik rasuah akan terus berjalan.
Dalam kesempatan yang sama, ia mencontohkan masyarakat Jepang yang sebagian besar dari mereka punya kesadaran hukum otonom.
“Orang Jepang, seandainya aturan tentang korupsi dicabut, maka mereka tetap tidak akan melakukan tindakan korupsi,” sebut Eddy Hiariej.
Oleh karena itu, kesadaran antikorupsi di Indonesia perlu dibangun lewat penguatan integritas, transparansi, dan akuntabilitas, sebut Prof. Eddy.
“Integritas adalah kata kunci utama memerangi korupsi,“ kata Prof. Eddy.
“Ketika berbicara mengenai integritas berarti kita berbicara mengenai sumber daya manusia. Integritas jadi sangat penting, karena integritas akan melahirkan kesadaran hukum yang otonom, bukan heteronom,” terang dia.
Kemudian, katanya, integritas perlu didampingi oleh transparansi dan akuntabilitas.
“Tiga kata kunci ini, yakni integritas, transparansi, dan akuntabilitas adalah keniscayaan bagi kementerian maupun lembaga jika hendak membangun Zona Integritas dalam rangka Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM),” kata Wamenkumham.
Lokakarya Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani merupakan rangkaian peringatan Hari Darma Karya Dhika Kementerian Hukum dan HAM 2021.
Kegiatan itu merupakan persiapan bagi 477 satuan kerja yang telah diusulkan oleh Kemenkumham untuk mengikuti evaluasi tim penilai nasional yang dipimpin oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Dalam kegiatan itu, Sekretaris Jenderal Kemenkumham RI Andap Budhi Revianto menerangkan tujuan lokakarya di antaranya membangun komitmen yang sama dalam mengawal pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM RI.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sulis menyinggung pihak-pihak yang kritis terhadap pemerintah akan dihadapkan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau agar tidak perlu khawatir untuk bersikap kritis.
Baca SelengkapnyaHukum itu ibarat sebuah kapal, etika adalah samuderanya. Maka kapal hukum tidak mungkin berlayar mencapai tepian pulau keadilan jika samuderanya kering
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menjadikan Sekolah Partai sebagai tempat belajar menciptakan hukum.
Baca SelengkapnyaDewan atau Mahkamah Etik Nasional ini diharapkan dapat memberikan sanksi yang tegas dan mandiri untuk mengawasi para penyelenggara negara
Baca SelengkapnyaBukan hanya di lembaga peradilan, lembaga lain yang berkaitan dengan hukum juga masih terjadi pelanggaran etika.
Baca SelengkapnyaMahfud mengaku hukum di Indonesia belum sepenuhnya betul.
Baca SelengkapnyaKejagung siap pecat anggota yang terbukti bersalah
Baca SelengkapnyaHakordia merupakan momentum untuk meningkatkan kesadaran kolektif dalam memerangi korupsi, sebuah kejahatan luar biasa.
Baca SelengkapnyaMahfud akan menata hukum akan negara Indonesia kembali dalam keadaan baik-baik saja.
Baca Selengkapnyanies Baswedan mengaku senang berbagai kampus turut menyuarakan kepeduliannya terhadap kondisi demokrasi.
Baca SelengkapnyaDewan guru besar Universitas Indonesia prihatin melihat kondisi bangsa saat ini.
Baca Selengkapnya