Wamenlu benarkan 3 WNI disandera di Filipina sudah dibebaskan
Merdeka.com - Kementerian Luar Negeri RI membenarkan tiga WNI yang disandera sejak awal 2017 di Filipina sudah berhasil dibebaskan. Hal ini diungkapkan Wakil Menteri Luar Negeri, AM Fachir usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima delegasi Senat Republik Cheko di Istana Merdeka Jakarta.
"Untuk saat ini saya hanya bisa mengatakan, mengkonfirmasikan bahwa itu benar," katanya, Senin (17/9).
Dia menyebutkan tiga WNI yang disandera sejak Januari 2017 itu sudah bebas dan menurut tim di lapangan mereka dalam kondisi sehat.
-
WNI apa yang sudah dipulangkan? Berdasarkan data Kemlu, terdapat 10 WNI di Gaza. Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Siapa yang dipulangkan ke Filipina? Mary Jane Veloso, yang merupakan terpidana mati dalam kasus penyelundupan narkoba, akhirnya dipulangkan ke Filipina setelah menjalani hukuman selama 14 tahun di Indonesia.
-
Siapa yang memulangkan WNI? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Kapan WNI dipulangkan? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
"Insya Allah satu dua hari ini ada perkembangan dan kita akan sampaikan karena saat ini tidak bisa menyampaikan detailnya dulu karena menyangkut pertimbangan keamanan," kata Fachir dilansir Antara.
Mengenai posisi keberadaan mereka, Wamenlu mengatakan yang jelas mereka sudah bebas.
"Artinya, kita sudah mengkonfirmasi itu bebas dan akan segera dipulangkan," katanya.
Sebelumnya diberitakan tiga warga negara Indonesia (WNI) yang disandera di Filipina pada awal tahun 2018 akhirnya berhasil dibebaskan. Informasi terbaru disampaikan kepolisian Filipina.
Menurut polisi, ketiga orang tersebut dibebaskan pada Jumat (14/9) dengan bantuan kelompok Moro National Liberation Front (MNLF). Kelompok pemberontak ini sudah menandatangani perjanjian damai dengan Pemerintah Filipina.
Ketiga orang tersebut sudah berada di tangan duta besar Indonesia di selatan Kota Zamboanga pada Minggu 16 September 2018, seperti dikutip dari laman The Inquirer.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penggerebekan dilakukan aparat setempat setelah Presiden Pilipina, Ferdinand Marcos Jr. mengeluarkan kebijakan menghentikan operasional seluruh perusahaan POGO.
Baca SelengkapnyaVideo mereka minta tolong yang viral di medsos berbuah manis
Baca SelengkapnyaDirektorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
Baca SelengkapnyaYusril mengatakan bahwa pemerintah Indonesia telah membuat draft practical agreement dan diajukan ke pemerintah Filipina dan telah disetujui pemerintah Filipina
Baca SelengkapnyaYusril menjelaskan, pemerintah Indonesia telah menerima permohonan resmi dari Filipina terkait dengan pemindahan Mary Jane.
Baca SelengkapnyaYusril menuturkan bahwa hal tersebut terlebih dahulu akan dikomunikasikan dengan pemerintah Australia karena memerlukan persetujuan mereka.
Baca SelengkapnyaMantan Wali Kota Bamban, Filipina itu menjalani sejumlah pemeriksaan untuk memenuhi berkas dokumen pemulangan WNA sebelum dipulangkan ke negara asalnya.
Baca Selengkapnya“Saya kira tidak, tidak ada tekanan sama sekali," tegas Staf Khusus Bidang Hubungan Internasional Kemenko Polkam Imipas, Ahmad Usmarwi Kaffah.
Baca SelengkapnyaFredy Pratama merupakan warga negara Indonesia yang bermukim dan mengendalikan peredaran narkoba dari Thailand.
Baca Selengkapnya103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo menyampaikan Indonesia menganggap Filipina sebagai mitra strategis Indonesia, khususnya di bidang pertahanan.
Baca SelengkapnyaPredikat dari PBB tersebut, kata dia, merupakan pencapaian tersendiri jika dibandingkan dengan penilaian sebelumnya.
Baca Selengkapnya