Wanita digilir gerombolan pemotor, temannya dianiaya sampai tewas
Merdeka.com - Vina meregang nyawa dengan cara mengenaskan. Dianiaya terlebih dahulu, kemudian diperkosa secara bergilir hingga tewas, lalu jasadnya dibuang ke flyover Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.
Adapun teman prianya M Rizki Rudiana yang juga merupakan korban kebrutalan gerombolan bermotor diperlakukan dengan cara yang tak kalah sadis. Dia dianiaya sampai meninggal dan jasadnya ditinggalkan begitu saja di tempat yang sama.
Peristiwa berdarah itu terjadi pada Sabtu 27 Agustus lalu Pukul 22.00 WIB. Kejadian berawal ketika Vina, Rizki dan beberapa rekannya melintas di jalan depan SMPN 11 Kali Tanjung, Kabupaten Cirebon. Saat di lokasi, ada gerombolan orang yang tiba-tiba melakukan pelemparan terhadap korban.
-
Mengapa mayat dibiarkan tergeletak? “Mayat-mayat ini dibunuh, kemudian biarkan begitu saja, tergeletak dan tertutup lapisan salju pada kurun waktu yang cukup lama.“
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Bagaimana korban dibunuh? 'Dengan adanya perkataan dari korban tersebut maka pelaku menjadi sakit hati dan sangat kesal sehingga secara spontan pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban dengan tali sepatu sehingga korban meninggal dunia,' jelas Wira.
"Korban dan teman-temannya ini melarikan diri, namun dikejar oleh para pelaku dan korban berhasil dipepet dan dipukul bambu hingga jatuh di flyover," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus pada wartawan, Kamis (1/9). Sedangkan rekan-rekan lainnya yang juga menggunakan sepeda motor berhasil melarikan diri.
Korban yang jatuh tersungkur kemudian dibawa pelaku ke TKP awal di depan SMPN 11 Kali Tanjung. Di TKP tersebut yang memang minim penerangan, korban Rizki yang merupakan anak dari anggota polisi Sat Res Narkoba Polres Cirebon ini dikeroyok dan dianiaya sampai meninggal.
"Sedangkan teman perempuannya diperkosa secara bergiliran oleh para pelaku," ungkapnya.
Setelah korban tewas, para pelaku membawa korban dan dibuang ke flyover tempat korban dihantam kali pertama oleh pelaku. Polisi yang mendapatkan laporan tersebut langsung melakukan penyelidikan.
Pada Rabu 31 Agustus polisi mengamankan delapan pelaku yang diduga melakukan aksi sadis terhadap korban. Mereka yakni JA (23), SP (19), ES (23), HS (23), ER (27), SU, SA, dan WR.
"Adapun 3 pelaku yang belum tertangkap masih dalam pengejaran," terangnya.
Seluruh pelaku kini meringkuk di sel tahanan Mapolres Cirebon. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sadis, Gerombolan Pemuda Keroyok hingga Lindas Kepala Perempuan di Sukabumi
Baca SelengkapnyaSeorang Wanita menjadi korban penjambretan saat menunggu angkutan umum JakLingko di Halte Pasar Bersih, Cengkareng Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan akan memburu pengemudi truk. Saat ini, kendaraan berusaha identifikasi melalui rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi.
Baca SelengkapnyaDiduga, Tirza tewas usai dibacok segerombolan orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut telah dilaporkan Ke Polsek Pulogadung.
Baca SelengkapnyaTiga pemuda memakai jaket hitam berboncengan menggunakan motor pelat EA 3243 EE. Tiba-tiba saja korban didekati dan diremas bokongnya.
Baca SelengkapnyaKasi Humas Polres Bogor, Iptu Desi Triana membenarkan peristiwa tersebut terjadi di Sukaraja. Korban diminta melaporkan kejadian itu ke polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap TS (43), pelaku penjambretan di Pekanbaru. Dia diburu setelah aksinya menyebabkan seorang wanita, Siswati (61) meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaWaria diduga menganiaya korban kecelakaan lalu lintas hingga tewas di Tambun Bekasi.
Baca Selengkapnya