Wanita Muda asal Tangsel Tertipu Investasi Alkes
Merdeka.com - Tergoda untung yang menggiurkan, Azdita (24) dan Kakaknya Binayana (26), rela merogoh kocek dalam untuk ikut terlibat dalam investasi alat kesehatan (Alkes) bodong. Tak hanya dua kakak-beradik, keduanya juga mengajak sanak keluarga dan teman-teman media sosialnya untuk ikut berinvestasi.
"Awalnya saya ikut karena ditawarin teman. Dan saya ajak saudara-saudara saya karena benar ada keuntungan yang pernah saya dapat dari uang yang saya investasikan, bahkan sampai awal Desember saya masih terima transferan," terang Azdita di depan ruang SPKT Polres Tangsel, Selasa (21/12).
Dia yang ikut investasi Alkes sejak April 2021 itu, kemudian mengajak rekan-rekan dan keluarganya untuk ikut menanamkan uangnya di instrumen investasi alat kesehatan itu.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Mengapa gen z dan milenial rentan terjerat investasi bodong? 'Sikap FOMO juga membawa generasi muda terjebak pada investasi bodong. Sementara tanpa pemahaman keuangan dan investasi yang memadai, kelompok ini justru banyak menjadi korban terhadap iming-iming yang menggiurkan. Mereka kerap meniru apa yang dilakukan oleh influencer maupun tokoh idolanya, termasuk saran terkait keuangan,' terang Friderica.
-
Bagaimana ibu dan anak edarkan uang palsu? Modus yang digunakan para pelaku adalah menggunakannya saat berbelanja di warung.
-
Apa yang ditawarkan oleh investasi ilegal berkedok koperasi? Melansir dari @sikapiuangmu, modus yang sering ditawarkan oleh investasi ilegal berkedok koperasi adalah mereka akan menawarkan keuntungan tinggi dalam waktu yang singkat tanpa risiko.
-
Apa yang membuat gen z dan milenial rentan terhadap investasi bodong? Generasi ini, kata Friderica merupakan kelompok yang rentan secara finansial dengan gaya hidup yang lebih banyak menghabiskan uang untuk kesenangan dibanding menabung maupun berinvestasi.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
"Karena adik saya sendiri sudah mendapatkan untung, saya tertarik dan gabung bulan November, sampai hari ini saya belum pernah dapat keuntungan sepeser pun," ungkap Binayana.
Atas kejadian itu, keduanya kemudian melaporkan rekannya yang mengenalkan investasi Alkes itu ke polisi. Sebab setelah didatangi ke rumahnya, terlapor tidak ada dan sulit untuk dihubungi.
Laporan tersebut, berdasarkan laporan Polisi nomor TBL/B/1757/XII/2021/SPKT/ Polres Tangerang Selatan/Polda Metro Jaya pada hari Selasa 21 Desember 2021 pukul 14.37 WIB:
"Kami berharap pihak kepolisian menemukan pelaku utama dan mengganti atau mengembalikan dana-dana yang sudah dibawa kabur oleh pelaku. Karena hingga sampai saat ini belum ada itikad baik dari atasan ataupun pelaku," ucap dia.
Kedua kakak-beradik itu juga menegaskan, kalau keduanya saat ini diteror oleh pihak yang ikut berinvestasi di bawahnya. Karena dianggap terlibat dalam investasi Alkes fiktif itu.
"Saya dan saudari saya tidak pernah memakan dana dari downline. Kami pun tidak pernah memaksa untuk ikut diinvestasi ini. Ini berdasarkan kemauan masing-masing. Apabila ada downline ingin merampas atau mengancam saya, saya akan tuntut balik dan menyerahkan kasus ke pihak yang berwajib. Mari kita sama-sama berdoa agar pelaku utama ya segera ditemukan dan diproses dengan sebagaimana mestinya," ungkap Binayana.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika korban setor Rp1 juta dijanjikan mendapat pengembalian sebesar Rp1,2 juta.
Baca SelengkapnyaDua ibu rumah tangga di Condet menjadi korban penipuan investasi bodong dengan modus bisnis katering.
Baca SelengkapnyaSejak PO Bulan Mei 2022, pembayaran profit mulai tidak lancar dan ketika dikonfirmasi tersangka memberikan berbagai alasan yang tidak jelas.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan seorang korban membeli lelang arisan sebesar Rp 4,1 juta kemudian ia akan mendapatkan uang Rp 5 juta.
Baca SelengkapnyaPihak kampus sudah berupaya melakukan mediasi. Terungkap bahwa sebagian uang setoran sudah dikembalikan.
Baca SelengkapnyaSi kembar Rihana-Rihani menjalani bisnis menggunakan skema ponzi. Mereka awalnya memposting produk-produk apple di media sosial seperti instagram
Baca SelengkapnyaPenyidik akan mendalami isi dari buku rekening guna mengetahui aliran uang hasil kejahatan.
Baca SelengkapnyaBunga Zainal mendatangi gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, setelah melaporkan dugan penipuan investasi fiktif senilai Rp6,2 miliar yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaDW yang merupakan tersangka utama dan selaku owner dari perusahaan memiliki ide untuk menjalankan usaha robot trading ATG.
Baca SelengkapnyaKini, keluarga si kembar Rihana-Rihani juga menuntut keadilan.
Baca SelengkapnyaKeduanya mengakses data korban melalui aplikasi undangan yang dikirim melalui WA.
Baca Selengkapnya70 Selebgram itu direkrut pelaku untuk mempromosikan situs judi daring melalui akun Instagram dengan jumlah pengikut yang banyak.
Baca Selengkapnya