Wanita pemandu mendadak pingsan dan tewas di ruang karaoke
Merdeka.com - Endang Prihatin warga Jagalan, Jebres, Surakarta, mendadak pingsan dan tewas di tempat kerjanya, Nuansa Karaoke, terletak di Jalan Urip Sumoharjo nomor 118, Solo. Sampai saat ini belum diketahui apa penyebab kematian perempuan berumur 28 tahun yang bekerja sebagai wanita pemandu lagu di tempat hiburan itu.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (24/1). Saat itu, pada sekitar pukul 15.45 WIB, Endang masuk kerja di Nuansa Karaoke. Endang langsung menemui dan menemani tiga tamu pria yang juga temannya di ruangan bernama Titanik. Mereka sebelumnya memesan ruangan untuk tiga jam atau hingga sekitar pukul 18.45 WIB. Setelah waktu habis, ternyata mereka kembali meminta tambahan waktu selama tiga jam.
Namun, Endang sempat mengeluh kepada teman kerjanya merasa tidak enak badan dan sempat meninggalkan ruangan sesaat. Tetapi, saat hendak kembali masuk ke kamar karaoke itu, sekitar pukul 20.00 WIB, Endang mendadak pingsan. Beberapa rekan kerjanya langsung menolongnya. Mereka lantas membawa Endang ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Moewardi. Tetapi sayang, ternyata nyawa Endang sudah melayang. Menurut keterangan dokter, Endang sudah wafat saat tiba di rumah sakit.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
"Kami langsung mengamankan ketiga teman korban untuk dimintai keterangan untuk penyelidikan," kata Kapolsek Jebres Komisaris Polisi Edison Panjaitan, di Solo, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (25/1).
Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Surakarta, Komisaris Polisi Rudi Hartono, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab tewasnya korban.
"Kami masih menunggu hasil dari autopsi pihak rumah sakit, untuk mengetahui penyebab kematian korban," kata Rudi Hartono.
Selain itu, pihaknya juga menemukan sejumlah barang bukti. Salah satunya sebuah botol air mineral ukuran 800 mililiter berisi minuman keras jenis ciu dicampur dengan minuman bersoda. Edison menjelaskan, sampai saat ini mereka sudah memeriksa sekitar 10 saksi, termasuk teman kerja korban.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia bergoyang mengiringi musik dan mengacuhkan orang sekeliling yang turut menonton.
Baca SelengkapnyaInformasi terkini, terduga pelaku sudah dilakukan pemeriksaan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaMarisa menenggak ekstasi dan minum miras jameson di tempat karaoke KTV Hotel Furaya. Polisi telah mengecek Cctv di lokasi.
Baca SelengkapnyaPolisi memeriksa sosok perempuan yang keluar dari kamar hotel di Kemayoran, Jakarta Pusat dalam kematian seorang pria berinisial EM (54).
Baca SelengkapnyaIA (17) tidak bernyawa setelah mengkonsumsi minuman keras bersama temannya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki penyebab korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPolisi berencana memeriksa seorang Warga Negara Asing (WNA) guna mendalami penyebab tewasnya seorang wanita tersebut.
Baca SelengkapnyaKematian wanita tanpa busana inisial YY masih menyimpan tanda tanya. Polisi pun hingga kini masih berupaya mengungkap penyebab kematian dari YY.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi usai Marisa pulang dari room karaoke di Hotel Furaya
Baca SelengkapnyaSekuriti mal menyaksikan korban dalam keadaan tak sadarkan diri dimasukkan ke bagasi.
Baca SelengkapnyaTiga personel band tewas seusai menenggak minuman keras (miras) di hotel bintang lima di Surabaya. Seorang lainnya dilaporkan masih dirawat di ICU.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia setelah di evakuasi ke masjid sekitar.
Baca Selengkapnya