Wanita Pemudik di Solo Marah-Marah saat Akan Didata Satgas Covid-19
Merdeka.com - Seorang wanita warga Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo memarahi sejumlah petugas satgas Covid-19 mendatangi rumahnya. Para petugas bermaksud mendata wanita yang baru saja pulang dari Jakarta itu.
Video peristiwa tersebut viral di kalangan masyarakat Kota Bengawan. Wanita tersebut tidak mau saat petugas memintanya untuk membuat surat pernyataan bersedia karantina mandiri. Dia merasa sebagai warga asli dan sudah lama tinggal di rumah tersebut. Dia bahkan menantang petugas mendatangkan wali kota.
"Saya orang lama tinggal disini, ini orang baru semua. Orang ngontrak semua, kenapa orang lalu lalang dibiarkan?," ujar wanita tersebut.
-
Siapa wanita tersebut? Wanita tersebut, berpostur sekitar 155 sentimeter diperkirakan hidup bersama suaminya pada abad ke-9.
-
Apa yang dilakukan petugas di rumah tersebut? Video yang diunggah di Facebook pada 17 Agustus 2024 itu menampilkan sekelompok petugas berada di depan gerbang sebuah rumah. Mereka tampak tengah membacakan surat perintah penggeledahan.
-
Kenapa petugas kebersihan marah? Woyyyyy.. kalo buang sampah liat-liat dong. Jangan buang sampah seenaknya. Hargai saya kalo lagi kerja!
-
Apa yang dilakukan wanita intelijen itu? Perempuan tersebut awalnya mengatakan ia pergi untuk membeli narkoba, namun kemudian mengakui ia telah berselingkuh dengan seorang pria Palestina dari Ramallah selama sekitar satu tahun.
-
Kenapa perempuan tua datang ke kampung itu? Perempuan baya ini mengaku datang dari kampung sebelah. Ia datang ke kampung itu untuk menemui anak-anaknya.
-
Apa yang dilakukan polwan? Polisi wanita atau yang biasa disingkat polwan adalah salah satu profesi yang banyak dicita-citakan. Menjadi aparat penegak hukum artinya Anda akan berkontribusi terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat, khususnya dalam menumpas tindak kejahatan.
Wanita tersebut juga menyampaikan jika pendataan itu merupakan hal yang dibesar-besarkan. Meski sudah didatangi petugas RT setempat, TNI, Polri dan Linmas, wanita tersebut tetap menolak untuk didata.
Lurah Sondakan, Prasetyo Utomo membenarkan kejadian tersebut. Wanita paruh baya itu tiba dari Jakarta pada 28 Maret 2020 lalu. Satgas Covid-19 yang mendapatkan informasi warga, langsung melakukan pendataan pada 30 Maret 2020.
"Kami memang mendatangi dia untuk dilakukan pendataan, seusai prosedur yang berlaku. Jadi kalau ada yang datang dari luar kota langsung ditetapkan ODP, apalagi yang dari zona merah. Mungkin beliau merasa terganggu dengan protap itu," ujar Prasetyo, Minggu (5/4).
Prasetyo menjelaskan, saat ini permasalahan tersebut sudah bisa diselesaikan. Warganya tersebut sudah bersedia didata dan menyatakan sanggup melakukan karantina mandiri selama 14 hari.
Pesan Wali Kota
Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo (Rudy) menyayangkan kejadian tersebut. Dia meminta agar siapapun kooperatif kepada petugas. Apalagi Pemkot Solo berkomitmen penuh untuk memutus mata rantai COVID-19.
"Jangan diremehkan. Dia bekerja dimana, kalau di zona merah langsung diminta membuat surat pernyataan bersedia karantina mandiri di rumah dan diawasi oleh masyarakat, Babinsa dan Babin Kamtibmas. Siapapun pejabatnya nggak perlu arogan, siapapun yang pulang ke Solo, kalau ada pendataan harus ditanggapi dengan baik," katanya.
Rudy meminta masyarakat agar tidak menganggap enteng atau remeh virus Corona. Dia juga meminta warga tidak meremehkan petugas, karena tujuannya baik. Rudy juga mengaku sudah menghubungi suami wanita tersebut agar meminta maaf kepada petugas.
"Kebetulan Sondakan ini masih nol, belum terpapar. Sehingga isolasi ini sangat penting," tegasnya.
Rudy juga memperingatkan warga yang melakukan karantina mandiri agar tertib dan patuh. Jika bandel dan nekat keluar rumah, lanjut Rudy, petugas langsung membawanya ke rumah karantina.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjalanan Pengemis yang Kerap Marah-Marah Terhenti di Bogor, Diciduk Satpol PP dan Dikirim ke RS Jiwa
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan dalma video, yang bersangkutan kerap teriak-teriak tidak jelas.
Baca SelengkapnyaWanita ini marah-marah karena penumpang di seberangnya duduk sambil menyilangkan kaki.
Baca SelengkapnyaMungkin dia lelah, sampai penumpang KRL lainnya tidak boleh berdiri di depannya.
Baca SelengkapnyaPolisi akan menyelidiki dan mencari siapa wanita yang dimaksud dalam video tersebut.
Baca SelengkapnyaWanita yang tidak diketahui identitasnya itu bahkan marah-marah dan mencaci warga yang tidak memberi uang sesuai permintaan.
Baca SelengkapnyaMenampilkan rekaman ketika si wanita dihampiri sejumlah petugas dari Polda Metro Jaya
Baca SelengkapnyaKepala Desa Palasari, Aip Syarifudin menjelaskan duduk perkara wanita mengadang truk sampah pakai Pajero di Bogor.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang wanita dibuntuti oleh rombongan begal.
Baca SelengkapnyaAksinya yang sempat diketahui turut menuai kekesalan warga setempat. Buntutnya, rumahnya didatangi hingga dibanjiri sampah.
Baca SelengkapnyaEks Polwan Viral diamankan oleh warga ke RSJ karena dinilai meresahkan.
Baca SelengkapnyaAksi wanita marah-marah saat terjebak pawai ini tuai pro kontra warganet.
Baca Selengkapnya