Wapres Harap Tokoh Agama Jadi Jembatan untuk Menggerakkan Moderasi Beragama
Merdeka.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mendorong adanya moderasi beragama di masyarakat. Menurutnya, moderasi beragama merupakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.
"Moderasi merupakan kebajikan yang mendorong terciptanya harmoni sosial dan keseimbangan dalam kehidupan secara personal, keluarga, dan masyarakat," kata Ma'ruf saat memberikan Keynote Speech pada Rapat Koordinasi Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang berlangsung secara luring dan daring, Selasa (03/11).
Ma'ruf mengungkapkan, bahwa secara empiris moderasi beragama dapat diukur dari empat indikator. Indikator yang pertama adalah toleransi.
-
Dimana harmoni diterapkan dalam kehidupan? Harmonis ialah sebuah kata yang umumnya disandingkan dengan hubungan antar manusia.
-
Siapa yang memiliki keselarasan nilai? Cinta sejati sering kali muncul ketika dua individu memiliki keselarasan dalam nilai-nilai fundamental. Nilai-nilai ini meliputi keyakinan, prinsip, serta tujuan hidup yang sangat mendasar.
-
Apa definisi dari harmoni? Harmonis bisa dikatakan sebagai sebuah istilah yang merujuk pada kata harmoni. Kata ini memiliki artian serta makna yang selaras atau serasi.
-
Apa peran negara dalam membangun kemaslahatan umat menurut MUI? Dalam forum tersebut, KH Marsudi Syuhud menyebut bahwa negara melalui berbagai aturan yang dibuatnya berperan dalam membangun kemaslahatan umat.
-
Siapa yang mengatakan welas asih kunci toleransi? Menurut sesepuh penghayat kepercayaan yang berkembang di Dusun Susuru, Surya Sukmana, konsep welas asih jadi kunci terwujudnya keberagaman di sana.
-
Kenapa harmoni penting dalam keluarga? Biasanya, kata harmoni paling sering didengar saat menggambarkan sebuah hubungan dalam keluarga, ‘keluarga yang harmonis’ yang artinya keluarga dengan makna serasi.
"Adalah sikap dan perilaku seseorang yang menerima, menghargai keberadaan orang lain dan tidak mengganggu mereka, termasuk hak untuk berkeyakinan dan mengekspresikan keyakinan agama mereka, meskipun keyakinan mereka berbeda dengan keyakinan dirinya," tuturnya.
Yang kedua, kata Ma'ruf adalah anti kekerasan. Dia menegaskan, moderasi beragama tidak membenarkan tindak kekerasan.
"Termasuk penggunaan cara-cara kekerasan atas nama agama untuk melakukan perubahan, baik kekerasan verbal maupun kekerasan fisik," tegasnya.
Ketiga, lanjut Ma'ruf adalah komitmen kebangsaan. Yaitu berbentuk penerimaan Pancasila sebagai ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi, dan NKRI sebagai pilihan bentuk Negara Indonesia.
Kemudian yang keempat, adalah pemahaman dan perilaku beragama yang akomodatif terhadap budaya lokal atau konteks Indonesia yang multi-kultural dan multi-agama.
Oleh karena itu, Ma'ruf mendorong peran para pemuka agama untuk dapat meningkatkan penyebarluasan moderasi beragama di kalangan umat. Sehingga, dapat mencegah konflik dan radikalisme beragama dalam kerangka kerukunan umat beragama.
"Saya mengharapkan para tokoh agama mampu menjadi jembatan strategis bagi umat untuk menggerakkan moderasi beragama ini, baik dalam keyakinan dan pemahaman keagamaan maupun tindakan konkret dalam melakukan pencegahan, mediasi, dan penyelesaian konflik antarumat beragama," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ma'ruf meminta semua pemangku kepentingan untuk konsisten mengembangkan moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaKemenag terus mengampanyekan pentingnya moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaIndonesia sudah dipersatukan empat Pilar Kebangsaan; Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI bisa semakin kuat dengan menerapkan moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaNarasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, diperlukan kerja sama para pemimpin dunia hingga pemuka lintas agama untuk mengatasi konflik yang tengah melanda dunia.
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.
Baca SelengkapnyaDengan tugasnya ini, Gus Miftah akan berupaya menjaga kondusivitas kerukunan beragama
Baca SelengkapnyaSelain penguasaan literasi yang baik, seorang ulama juga harus memiliki akhlak dan karakter yang santun, tenang, dan tidak mudah menghasut.
Baca SelengkapnyaSemakin kita menyatakan diri sebagai orang yang punya iman, maka besar tanggung jawabnya untuk mengedepankan toleransi.
Baca SelengkapnyaDi tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, muktamar ini menjadi bukti bahwa Islam di Indonesia bukan lagi Islam pinggiran.
Baca SelengkapnyaMengingat adanya perbedaan pandangan politik selama proses Pemilu lalu berpotensi menimbulkan polarisasi
Baca Selengkapnya