Wapres JK di depan BNN-Polri: Narkoba yang lolos masih lebih banyak
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) hadir dalam pemusnahan 2,647 ton sabu di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat. Pada kesempatan itu, ia mempertanyakan kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) serta Polri berapa banyak narkoba yang lolos edar di Indonesia.
"Pertanyaannya kenapa begitu banyak ditangkap dan berapa yang kira-kira lolos? yang lolos masih lebih banyak, jauh lebih banyak daripada yang kita tangkap oleh BNN dan Kepolisian," kata JK, Jumat (4/5).
Bahaya narkoba, sambung JK, mengintai generasi muda bangsa. Untuk itu, ia memerintahkan seluruh pihak terkait agar bekerja sama dalam pemberantasan narkoba.
-
Siapa yang mendorong kolaborasi pemberantasan narkoba? Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mendorong kepada semua pihak, untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam memberantas narkoba di wilayahnya.
-
Kenapa Kemendag perlu berkoordinasi dengan pelaku industri tembakau? Lebih lanjut Mendag menjelaskan, Kemendag juga akan berkoordinasi dengan pelaku industri tembakau agar industri tembakau melakukan program kemitraan dengan petani.
-
Siapa yang ngajak kolaborasi sama Kemenkeu? Ditambahkan Founder Jagoan Banyuwangi, Dias Satria, kolaborasi bersama Kemenkeu ini akan dimulai pada Jagoan Banyuwangi edisi ke-empat, yang akan dimulai bulan Juni 2024.
-
Bagaimana cara memerangi narkoba? Peringatan ini juga menjadi ajang bagi berbagai negara untuk menunjukkan komitmen mereka dalam memerangi narkoba melalui kebijakan yang efektif, penegakan hukum yang ketat, dan kampanye pendidikan yang luas.
-
Kenapa Pemprov Jateng sangat fokus memberantas narkoba? Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Bagaimana Pemprov Jateng mencegah narkoba? Upaya pencegahan penggunaan narkoba akan lebih diutamakan. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencegahan adalah menggencarkan sosialisasi, dan menyelenggarakan deklarasi anti narkoba.
"Sehingga dibutuhkan kerja sama dari semua pihak, media tentu sangat dibutuhkan untuk ini dan pejabat semuanya untuk menghindari," ungkap JK.
Salah satunya caranya yaitu semua pihak bisa mencegah, menghindari dan kemudian menangkap barang haram tersebut. Dia pun memberikan apresiasi kepada pihak BNN, kepolisian, imigrasi dan Angkatan Laut.
"Satu-satunya cara ialah menghindari, mencegah dan kemudian menangkap dari narkoba itu. itulah harapan kita sekali lagi penghargaan kepada BNN, kepolisian, imigrasi dan AL atas segala upayanya sehinga berhasil seperti ini," jelas JK.
Tidak hanya JK, hadir pula Ketua DPR Bambang Soesatyo, Dirut Bulog Budi Waseso, Ketua DPD Oesman Sapta Oedang, Kepala BNN Heru Winarko.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Jokowi, dari data Badan Narkotika Nasional (BNN) ada 3,6 juta jiwa penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHarus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaUntuk permasalahan narkotika tidak memandang usia. Contoh sekarang sintetis cannabinoid yang beredar sekarang yaitu sabu, kokain, heroin dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaSebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, saat ini korupsi semakin canggih dan kompleks, serta menggunakan teknologi mutakhir.
Baca SelengkapnyaMartinus menyebut, ketika struktur aparat terlibat dalam peredaran narkoba, maka kekuatan jaringan itu akan semakin kuat.
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan arahan agar jajarannya bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menjalankan program penanggulangan narkotika secara terukur
Baca SelengkapnyaSudah beberapa kali ikut agenda pemusnahan narkoba, Aboe bertanya-tanya mengapa orang bisa ketagihan barang haram tersebut.
Baca SelengkapnyaMartinus menyebutkan para bandar beroperasi di sejumlah kampung narkoba dengan memanfaatkan situasi kondisi ekonomi masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi mendorong Kejaksaan Agung memanfaatkan kewenangan tersebut secara profesional dan bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut hingga saat ini masih marak kasus korupsi ditemukan di Indonesia.
Baca Selengkapnya