Wapres JK pimpin rapat bahas pemetaan daerah merah pasca gempa Sulteng

Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat tentang rehabilitasi pascabencana gempa dan tsunami yang melanda Palu-Donggala, Sulawesi Tengah. Rapat tersebut dihadiri Menko Polhukam Wiranto, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, dan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola.

Menko Polhukam Wiranto menjelaskan, dalam rapat pemerintah memetakan daerah merah di Palu dan Donggala. Daerah merah merupakan daerah rawan bencana.

"Daerah merah artinya daerah-daerah yang tidak mungkin kita bangun kembali perumahan di situ karena setiap saat bisa kena gempa lagi," kata Wiranto di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (5/11).

Wiranto tidak menyebut berapa jumlah daerah merah di Palu dan Donggala. Dia hanya memastikan, kawasan yang masuk dalam daftar daerah merah tidak akan dijadikan lagi sebagai pemukiman warga.

"Untuk apa kita membangun suatu lokasi, satu perumahan-perumahan masyarakat yang resiko gempanya tinggi," ujarnya.

Selain pemetaan daerah merah, pemerintah juga membahas kawasan yang dijadikan sebagai relokasi korban bencana Palu dan Donggala. Hingga saat ini pemerintah daerah dan pusat terus berkoordinasi dengan Badan Geologi Nasional untuk memastikan berapa banyak tempat yang layak dijadikan sebagai kawasan relokasi.

"Dalam waktu sebulan ini harus selesai daerah mana yang merah, daerah mana sebagai pengganti, berapa jumlah yang harus kita pindahkan. Itu semua kan perlu perencanaan yang matang," kata dia.

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola menambahkan, setelah daerah merah dan kawasan relokasi ditentukan pemerintah daerah segera membangun rumah warga yang terdampak bencana Palu dan Donggala.

Adapun dana pembangunan rumah warga Palu dan Dongga nantinya bersumber dari pelbagai pihak.

"Banyak, ada dari pusat, loan, pinjaman, pihak ketiga sumbangan. Sumbangan banyak mendaftarkan diri siap 1.000 unit rumah," papar dia.