Wapres JK sebut terorisme dan radikalisme muncul karena kemarahan
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai terorisme dan radikalisme muncul karena kemarahan tidak bisa mencapai sesuatu. Contohnya di Timur Tengah, kelompok Negara Islam Irak dan Suriah melakukan teror karena warganya melakukan kemarahan.
"Semua terorisme timbul dari negara gagal. Afghanistan gagal timbul Al-Qaeda, Irak dan Suriah gagal timbul ISIS karena marah. Pertanyaannya siapa yang hancurkan tiga negeri itu? Negara-negara besar," kata Jusuf Kalla dalam sambutan pembukaan muktamar III Wahdah Islamiyah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (19/7).
Selain itu, JK berkata penembakan warga di Dallas, Amerika Serikat karena pelaku marah, namun tak dinyatakan teror. Padahal lima orang tewas ditembak oleh pelaku yang tak bertanggungjawab.
-
Apa yang terjadi pada penembakan massal di Texas? Yang terbaru insiden penembakan massal di sebuah mal di Texas.
-
Siapa pelaku penembakan Donald Trump? Pria yang tewas karena ditembak aparat ini merupakan pelaku dari percobaan pembunuhan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
-
Kenapa pelaku menembak Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Mengapa penembakan terjadi? Serangan tersebut menyebabkan kebakaran hebat di gedung itu.
-
Di mana penembakan itu terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
"Kemarahan itu lintas agama. Apa yang terjadi di Dallas Amerika, di Lousiana, menembak tiga-lima orang. Kenapa itu tidak dikatakan terror? Karena kemarahan. Kenapa kita menembak? Karena kemarahan," kata dia.
Meski demikian, kata dia radikalisme dan terorisme bisa diselesaikan dengan pemikiran yang baik dan wasathiyah (tidak berlebihan). Sebab, jika ada teroris yang membunuh diri akan masuk surga merupakan kesalahan besar.
"Saya katakan di Ambon, membunuh wanita, anak-anak, menebang pohon itu tidak boleh dalam Islam apalagi membunuh sembarangan. Nah inilah ideologi harus diselesaikan ideologi," tandasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mendoakan kesembuhan bagi Donald Trump dan para korban pascainsiden penembakan.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan segala bentuk kekerasan tidak dapat dibenarkan
Baca SelengkapnyaMaruli menilai penyerangan ini karena emosi sesaat prajurit muda
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan keluarga, pelaku sempat mengalami depresi sehingga dibawa ke Rumah Sakit Jiwa.
Baca SelengkapnyaPelaku yang hanya seorang diri menghancurkan kaca kantor dan mengacak-acak seluruh ruangan Pospol
Baca SelengkapnyaPenyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaKepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDiberitakan sebelumnya, petugas penjagaan di Rumdin Kapolri terluka di bagian bibir akibat diserang oleh seorang pria inisial JPP pada Kamis (14/12).
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video CCTV insiden tersebut murni tindakan kekerasan.
Baca SelengkapnyaGerakan salafisme-wahhabisme merupakan cikal bakal lahirnya radikalisme agama hingga pintu masuknya terorisme.
Baca Selengkapnya