Wapres JK: Terorisme dan radikalisme lahir dari negara gagal
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan, radikalisme dan terorisme berawal dari negara Timur Tengah yang gagal dalam pembangunan. Dia mencontohkan, kelompok Al Qaeda di Afghanistan. Negara-negara Islam terpecah belah lantaran kelompok radikal dan teroris.
"ISIS muncul dari Irak dan Suriah. Negara-negara itu gagal tercerai berai akibat dari dalam dan didestroy atau dibenturkan dari luar, dari negara besar yang menghancurkan. Afghanistan dihancurkan oleh Rusia dan kemudian Amerika ikut serta," kata Jusuf Kalla dalam sambutan Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadis (MHQH) di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (21/4).
Wapres JK melanjutkan, Irak dan Suriah jadi negara gagal karena invasi militer negara-negara barat. Akibatnya, muncul ketidakadilan dan kehancuran negara-negara Islam.
-
Siapa yang berisiko tinggi untuk bunuh diri? Sebuah studi menemukan bahwa 38% penderita IED memiliki pikiran untuk bunuh diri (ideasi) dan 17% pernah mencoba bunuh diri. Risiko ini meningkat pada mereka yang dikenal memiliki serangan yang lebih keras dan memiliki lebih dari satu gangguan kesehatan mental.
-
Kenapa terorisme jadi ancaman besar untuk Indonesia Emas 2045? Sebagai negara kepulauan dengan keberagaman budaya dan agama, Indonesia memiliki potensi besar menjadi negara maju dan sejahtera. Namun, ancaman manifes dan laten tidak bisa dielakkan, seperti bibit intoleransi dan radikalisme pada aksi terorisme.
-
Apa yang menjadi kekhawatiran tokoh-tokoh bangsa? Mereka membahas banyak hal, mulai dari demokrasi yang terancam hingga kebohongan yang terjadi di mana-mana
-
Apa yang membuat semua negara takut? 'Pertama harga minyak, kedua masalah bunga pinjaman. Semua pada takut masalah itu,' kata Jokowi dalam sambutannya di acara Musrenbangnas di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (6/5).
-
Senjata apa yang paling mematikan di dunia? Dilansir dari News.com.au, berikut 4 senjata paling mematikan yang dianggap dapat menciptakan neraka di dunia.
-
Kenapa negara butuh senjata paling mematikan? Kepemilikan senjata ini diharapkan mampu menjaga kedaulatan dan keamanan negara.
Negara Islam telah dipecah belah oleh negara barat. Menurut JK, itu terungkap dari sebuah buku yang dikarang warga Amerika. "Memang jelas dikatakan bahwa setiap kehancuran negara-negara islam yang menang adalah negara barat," imbuhnya.
Karena itu Wapres JK meminta seluruh negara Islam bersatu dan berdamai agar tak muncul radikalisme dan terorisme. Keuntungan lain, negara Islam bisa saling membantu menjaga sumber daya alamnya terutama gas dan minyak.
"Alhamdulillah di Indonesia tentu ada juga radikalisme dan terorisme, tapi dapat diatasi dengan toleransi yang baik," ucapnya.
Wapres mengingatkan, radikalisme dan terorisme tidak bisa diselesaikan kecuali menciptakan kedamaian di negara masing-masing. Menurut JK, bahaya yang paling dikhawatirkan di dunia ini adalah terorisme bunuh diri.
"Kalau terorisme hanya bersembunyi pada itu mudah diatasi. Tapi terorisme bunuh diri itulah yang paling ditakutkan di dunia ini," kata dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Marthinus Hukom menyatakan narkotika lebih dahsyat dan berbahaya dari terorisme.
Baca SelengkapnyaHabib Jafar mengatakan jika pemuda melakukan tindakan teror maka bisa terdampak seperti kepercayaan dunia kepada Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam kasus bunuh diri, gangguan kesehatan mental menjadi pemicu utama.
Baca SelengkapnyaSalah satu praktik yang masih ditemui saat ini adalah terorisme yang berbasis ideologi agama dan kekerasan.
Baca SelengkapnyaJokowi menyatakan, tragedi kemanusiaan di Palestina tidak bisa ditolerir sedikit pun.
Baca SelengkapnyaJamaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Akan Patuh Pada NKRI
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi singgung kondisi negara di dunia yang sedang memanas
Baca SelengkapnyaJenderal Sigit mengatakan saat ini gerakan terorisme menjadi lebih berbahaya karena bergabung dengan jaringan narkoba atau narkotika.
Baca SelengkapnyaSetiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dunia akan hancur jika konflik di suatu negara diseret-seret ke tempat lain.
Baca SelengkapnyaIndonesia dan negara Asia Tenggara mengambil peran dalam menjaga stabilitas tersebut.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, untuk menghadapi krisis global dibutuhkan kekompakan dan solidaritas antarnegara.
Baca Selengkapnya