Wapres Ma'ruf Ingin Organisasi Dunia Melayu Dunia Islam Indonesia Jadi Perekat Umat

Merdeka.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertemu dengan organisasi Dunia Melayu Dunia Islam Indonesia di kantornya, Jalan Veteran, Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (29/10). Dalam pertemuan itu, Ma'ruf berpesan supaya organisasi tersebut menjadi perekat umat Islam di dunia.

"Bapak Wakil Presiden berpesan kepada seluruh peserta Dunia Melayu Dunia Islam Indonesia bisa jadi perekat. Jadi Dunia Melayu Dunia Islam itu bisa menjadi perekat umat di mana saja," kata Sekjen Dunia Melayu Dunia Islam Indonesia, Said Aldi Al Idrus usai bertemu Ma'ruf.

Kemudian, menurutnya, Ma'ruf juga berpesan kepada pemerintah yang mengalami pergolakan tentang Islam dalam negaranya tidak menggunakan pendekatan militer. Melainkan pendekatan lain supaya umat Islam di dunia bisa nyaman. Contohnya pendekatan komunikasi lewat umat maupun pemimpin agama lain seperti Katolik, Kristen, Budha dan Hindu.

"Bapak Wakil Presiden sangat menyarankan itu. Sehingga dunia melayu dunia islam benar-benar jadi perekat untuk kepentingan umat dan Islam menjadi Rahmatan Lil Alamin," ucapnya.

Pihaknya juga menyampaikan bahwa organisasi Dunia Melayu Dunia Islam Indonesia akan mengadakan acara pada tanggal 23 November 2019 di Jakarta yang bakal dihadiri 25 negara. Di sana, akan dirumuskan tentang hubungan Dunia Melayu Dunia Islam untuk masyarakat Islam di dunia.

"Dan kami tadi juga mengundang Bapak Wakil Presiden untuk bisa hadir bersama pada acara tersebut tanggal 23 November 2019," ucapnya.

"Tema khusus yang di angkat adalah menjalin ekonomi dengan masyarakat Islam nanti ada rekomendasi rekomendasi," tambahnya.

Dia menambahkan, pihaknya juga meminta kepada umat Islam dimanapun berada memperhatikan sesama muslim. Khususnya umat Islam di China dan di Pakistan yang sedang tertekan.

"Kita mengimbau pemerintah disana baik pemerintah Cina atau Pakistan untuk tidak memainkan peran tentara di sana, seperti Indonesia menganggap semua agama suatu bangsa," pungkasnya Said Aldi.