Wapres Ma'ruf Nilai Wacana Penghapusan UN Harus Dikaji Secara Matang
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, memunculkan wacana akan menghapus ujian nasional (UN). Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, menilai wacana itu perlu dikaji mendalam jika benar ingin diberlakukan karena dalam pandangannya, UN sebagai salah stau bentuk untuk mengukur standarisasi kemampuan anak Indonesia.
"Itu harus dikaji, dikaji dulu seperti apa yang memang bisa. Kan itu tidak mudah, dulu sudah ditentukan lewat UN, itu tidak bisa dijadikan ukuran yang valid untuk semua daerah. Nah kita sekarang carilah itu," ungkap Ma'ruf di Kantornya, Jalan Merdeka Utara, Rabu (4/12).
Dia berharap ada solusi terbaik dari Nadiem untuk bisa memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. "Kita harapkan nanti melalui Mendikbud akan bisa ditemukan untuk mengganti daripada UN," ungkap Ma'ruf.
-
Apa solusi yang ditawarkan Dinas Pendidikan Palembang? Ansori mengaku akan mempertimbangkan usulan pembagian siswa dari sekolah dengan pendaftar berlebih. Tujuannya untuk mengisi banyaknya bangku kosong di sekolah itu.
-
Bagaimana cara memperbaiki kualitas pendidikan? Masdar menyerukan perlunya reformasi mendalam dalam struktur pendidikan dan regulasi etika sosial untuk memperbaiki kualitas Pendidikan.
-
Apa yang dikatakan Ma'ruf Amin tentang UI? Ma'ruf Amin mengapresiasi Universitas Indonesia (UI) sebagai kampus yang melahirkan gagasan dan inovasi. Hal itu disampaikannya saat membuka UI Industrial-Government (I-GOV) Expo 2023 yang digelar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI, Depok, pada 5 Desember 2023.'UI merupakan kampus yang menjadi tempat lahirnya gagasan dan inovasi. UI juga menjadi kampus yang berkontribusi besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,' kata Ma'ruf Amin.
-
Kenapa ANBK diganti dari Ujian Nasional? Beberapa tahun belakangan, Ujian Nasional atau UN sebagai penentu kelulusan sekolah telah diganti menjadi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK.
-
Apa harapan Ma'ruf Amin untuk pemerintahan baru? Ma’ruf Amin berharap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melanjutkan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah karena proyek tersebut memberdayakan masyarakat.
-
Siapa yang berperan dalam meningkatkan kualitas Pendidikan? Pertama adalah menyiapkan muridnya, sehingga dia bisa siap belajar dari institusinya dan sebagainya. Yang kedua adalah gurunya. Kita juga perlu menyiapkan gurunya,' ujar Irsyad.
Penghapusan UN Masih Dikaji
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, mengatakan pihaknya masih mengkaji rencana penghapusan Ujian Nasional (UN) untuk pelajar SD, SMP dan SMA. Dia meminta semua pihak menunggu hasil pembahasan.
"Sedang kami kaji, ditunggu kabarnya," ujar Nadiem saat ditemui di Kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (28/11).
Dia mengatakan, saat ini pihaknya tengah melaksanakan arahan Presiden Jokowi untuk melakukan link and match sistem pendidikan Indonesia. Hal tersebut dilakukan agar sesuai dengan kebutuhan dunia industri.
"Arahan Presiden untuk ciptakan link and match antara sistem pendidikan kita dan apa yang dibutuhkan dunia industri dan lain lain. Untuk mencapai hal tersebut adalah deregulasi dan debirokratisasi dari semua instansi unit pendidikan makanya platformnya kita sebut merdeka belajar, merdeka untuk lembaga, guru, dan murid-mahasiswa, ini step pertama," jelasnya.
Menurutnya, pendidikan harus bertransformasi artinya tidak lagi hanya sekedar menghapal. Pemerintah sendiri ke depan akan melakukan penyederhanaan kurikulum.
"Dari situ harus adanya penyederhanaan dalam sisi kurikulum maupun assessment agar beralih ke kompetensi dan bukan menghafal informasi, merupakan perubahan akan tetap kan dan kita sempurnakan," jelasnya.
Nadiem menambahkan, pemerintah tidak hanya meningkatkan kualitas peserta didik tetapi juga kualitas guru sebagai pengajar. "Terpenting peningkatan kualitas SDM pendidik, baik vokasi maupun unit pendidik dalam SD SMA karena itu kunci dari fokus aktivitas kita dan mengarah pada pelatihan peningkatan dan penyederhanaan hidup seorang pendidik, bener fokus di situ," ucapnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi X DPR RI terbuka membahas lebih lanjut mengenai rencana Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti kembali menerapkan UN.
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti bersama jajarannya akan mengkaji ulang ketiga kebijakan tersebut dengan mendengarkan masukan dari berbagai pihak terkait.
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti mengaku memiliki kedekatan khusus dengan Nadiem Makarim. Dia merasa antara dirinya dan Nadiem Makarim tidak ada jarak.
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti menegaskan jika pemberlakuan kembali UN saat ini masih sekadar wacana.
Baca SelengkapnyaKomisi X DPR menilai program Merdeka Belajar disebutnya bukan merupakan program baru. Karena hal itu bagian dari kurikulum lama yang diperkuat lagi.
Baca SelengkapnyaNadiem sendiri tidak masuk dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaMahfud menyampaikan delapan misi untuk menuju Indonesia Unggul di hadapan mahasiswa.
Baca SelengkapnyaNadiem Makarim membatalkan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) bagi mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN) tahun 2024.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki universitas yang sangat banyak baik yang berstatus negeri maupun swasta.
Baca SelengkapnyaKementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan memperdalam dan mengkaji sistem zonasi.
Baca SelengkapnyaNadiem menyampaikan Kemendikbudristek akan mengevaluasi biaya UKT untuk tahun depan.
Baca SelengkapnyaAMIN ingin menjadikan pendidikan di Indonesia semakin maju dan tidak tertinggal dari negara-negara lainnya.
Baca Selengkapnya