Wapres Ma'ruf: Pemerintah Siapkan Rp30,5 T untuk Mempercepat Transformasi Digital
Merdeka.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut, peningkatan sumber daya manusia yang paham digital sangat dibutuhkan dalam pengembangan desa digital. Tujuannya, agar mampu menggerakkan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
"Prinsip pembangunan desa harus menjadikan warga desa sebagai subyek pembangunan. Untuk itu, diperlukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) desa melalui kegiatan pelatihan, pendampingan dan literasi digital untuk membentuk SDM talenta digital," kata Ma’ruf Amin pada Webinar Desa Digital 2020, Sabtu (7/11).
Ma'ruf menyebutkan, bahwa tema "Desa Digital Tol Langit' yang diangkat pada acara ini sangat relevan dengan arah kebijakan pemerintah. Pemerintah terus berupaya meningkatkan percepatan akses dan pembangunan infrastruktur digital untuk melayani publik secara cepat dan efisien.
-
Di mana program Digitalisasi Kelurahan diluncurkan? Di antaranya dengan meluncurkan program Digitalisasi Kelurahan di Kantor Kecamatan Banyuwangi, Jumat (18/8).
-
Dimana Desa Devisa di Jatim? Jika digabungkan, desa devisa dan calon desa devisa baru di Jatim jumlahnya mencapai 138 desa devisa.
-
Apa yang diraih oleh Tarakan di bidang digitalisasi? Upaya digitalisasi di Kota Tarakan kembali meraih pengakuan. Kali ini, Tarakan dinobatkan sebagai Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) kota terbaik bersama dengan Kota Tebing Tinggi, Bogor, Makassar, dan Jayapura.
-
Dimana desa ini berada? Dalam sejarah kuno India yang penuh dengan kisah keagungan, mistis, dan praktik kebudayaan yang unik, desa Shani Shingnapur menjadi sorotan karena fakta yang menarik – rumahnya tidak memiliki pintu dan kunci.
-
Apa itu Desa Devisa? Desa Devisa adalah program pemberdayaan masyarakat untuk mengembangkan potensi komoditas ekspor sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, seperti dilansir dari laman resmi Diskominfo Jatim.
-
Apa tujuan Banyuwangi meluncurkan program Digitalisasi Kelurahan? Peluncuran tersebut, menurut Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, sebagai upaya mewujudkan peningkatan layanan publik dan penguatan data.
"Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp30,5 triliun untuk mempercepat transformasi digital penyelenggaraan pemerintahan yang salah satunya adalah untuk pembangunan akses internet di 4.000 desa dan kelurahan di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Indonesia. Sampai saat ini telah terdapat 233 desa yang menjadi contoh desa digital di Indonesia," paparnya.
Ma'ruf menuturkan, pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informasi mutlak diperlukan dalam pembangunan desa digital melalui penyediaan jaringan, perangkat, aplikasi yang sesuai dengan karakteristik penduduk, serta pendampingan yang tepat bagi masyarakat desa. Salah satunya program Tol Langit yang ditujukan untuk menyediakan kualitas layanan internet cepat bagi 514 kabupaten/kota di Indonesia.
"Tol Langit telah diwujudkan dalam program strategis nasional membangun jaringan backbone fiber optic Palapa Ring, dimana sudah beroperasi penuh. Dan proyek satelit multifungsi pemerintah atau Satelit Republik Indonesia-SATRIA, dimana proyek tersebut ditargetkan selesai pada akhir tahun 2023," terangnya.
Untuk itu, tambah Ma'ruf, pengembangan desa digital diharapkan dapat lebih optimal dengan adanya dukungan penyediaan infrastruktur telekomunikasi dan informasi Tol Langit ini.
“Dengan dibangunnya Tol Langit diharapkan dapat mewujudkan pemerataan layanan telekomunikasi dan informasi, guna mendukung pengembangan desa digital,” imbuhnya.
Ma'ruf juga berharap, pengembangan desa digital ini dapat mendorong pendidikan di pesantren yang mayoritas berada wilayah di pedesaan. Dimana teknologi digital ini dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar, sehingga para ustaz dan santri menjadi SDM yang kompeten dan maju.
Ma'ruf menekankan, agar prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2021 berfokus pada mewujudkan pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di tingkat desa Sustainable Development Goal (SDGs) Desa). SDGs Desa diharapkan menjadi acuan untuk pembangunan desa tahun 2020-2024 sebagai upaya terpadu untuk mewujudkan tercapainya tujuan pembangunan nasional berkelanjutan atau SDGs nasional.
"SDGs Desa diyakini dapat berkontribusi signifikan terhadap pencapaian SDGs nasional," ujar Ma'ruf.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai transaksi uang elektronik meningkat 39,28 persen
Baca SelengkapnyaUntuk itu, Pemprov Jateng akan memasang jaringan internet demi meningkatkan kesejahteraan warga.ernet
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong agar UMKM lokal bisa merambah pasar digital.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai jumlah dana desa yang telah disalurkan sejak tahun 2015 itu bukanlah angka yang kecil.
Baca SelengkapnyaTahun ini pemerintah telah menganggarkan Rp70 triliun untuk dana desa. Dana desa ini dibagi menjadi dua, yakni dana desa non-BLT dan dana desa BLT.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga telah menganggarkan dana desa hingga Rp70 Triliun pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPercepatan tersebut bertujuan mencegah pemborosan belanja untuk infrastruktur digital.
Baca SelengkapnyaMembangun infrastruktur penyiaran di daerah ini butuh ekstra perjuangan.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih dihadapkan pada tantangan besar untuk menuju ekonomi digital.
Baca SelengkapnyaAda 6 tantangan yang perlu diselesaikan agar ekonomi digital Indonesia tembus Rp9.732 triliun di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaBagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level.
Baca SelengkapnyaAhmad Luthfi mengatakan, digitalisasi desa sebagai solusi untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan serta mendukung ekonomi dan literasi digital digital.
Baca Selengkapnya