Wapres Ma'ruf: Semua Harus Siap Hadapi New Normal
Merdeka.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin ingin semua pihak siap menghadapi kondisi normal baru atau new normal. Dia mengatakan, untuk menyukseskan new normal diperlukan kerja sama yang baik dari semua pemangku kepentingan, baik pemerintah, pelaku usaha, praktisi pendidikan, praktisi kesehatan, maupun masyarakat.
"Sekarang ini kita berada dalam suasana transisi menuju new normal atau normal baru. Oleh karena itu kita harus bersiap untuk menghadapi ini, dan saya kira tidak perlu untuk mempersoalkan tentang istilah, karena istilah itu menjadi istilah global, yang penting adalah bersiap diri menghadapi new normal," katanya, Jumat (12/6).
Dalam masa transisi new normal, dia mengungkapkan, pemerintah akan fokus pada dua hal prioritas, yaitu penanggulangan Covid-19 dan keterpurukan ekonomi. Karena selain dampak sosial dan kesehatan yang timbul akibat pandemi, bahaya keterpurukan ekonomi juga dinilai memiliki kedaruratan yang sama.
-
Apa tantangan utama pemerintahan baru terkait ekonomi? Tantangan dari Dalam Akhmad Akbar mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo dan Gibran akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa fokus utama pemerintahan baru menurut responden? kebanyakan responden (48.3%) memilih mementingkan isu perekonomian, terutama tentang keterbukaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan atau gaji, dan menstabilkan harga untuk rakyat.
-
Mengapa pergantian presiden dianggap penting untuk ekonomi? Pergantian kepemimpinan ini seharusnya bisa dijadikan momen untuk memperbaiki ketahanan ekonomi.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana Said Abdullah ingin pemerintah beradaptasi dengan kondisi ekonomi? Terutama dalam menyiapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.'Saya yakin bahwa meskipun target dalam RAPBN 2025 cukup menantang, postur RAPBN ini cukup baik untuk merespons tantangan ekonomi yang akan datang,' kata Said baru-baru ini.
"Kita memang kemarin ini lebih pada menghadapi penanggulangan Covid. Tetapi sekarang ini bahaya yang semula kita anggap kecil, yaitu keterpurukan ekonomi sudah menjadi bahaya yang sama besarnya. Kalau kita tunda akan sangat berbahaya sebab bisa menimbulkan krisis ekonomi dan untuk membangkitkannya itu terlalu berat sulit," ujarnya.
Ma'ruf menegaskan, pemerintah akan terus mendorong program-program percepatan pemulihan dampak Covid-19. Di antaranya dengan terus melakukan pelayanan kesehatan yang intensif serta mendorong stimulus untuk dunia usaha dalam upaya pemulihan ekonomi.
Untuk itu, dia menambahkan, agar program ini berhasil dijalankan, masyarakat diminta untuk patuh pada penerapan protokol kesehatan di masa new normal.
"Dalam kita menghadapi bahaya Covid dan keterpurukan ekonomi pun kita juga diperlukan untuk selalu patuh pada protokol kesehatan. Menjaga physical distancing pembatasan jarak secara fisik, menggunakan masker, mencuci tangan dan menghindari berbagai kerumunan," ujarnya.
"Pemerintah sudah bertekad untuk berusaha. Karena itu saya berharap semua masyarakat bisa menjaga diri patuh terhadap aturan-aturan itu," tambah Ma'ruf.
Dia pun mengajak seluruh masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan agar tatanan normal baru bisa dilaksanakan dengan baik.
"Apabila itu protokol kesehatan kita bisa laksanakan dengan baik, Insya Allah new normal akan dapat kita lalui dengan baik dan kita bisa menghilangkan dua bahaya itu, yaitu darurat Covid dan darurat keterpurukan ekonomi," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.
Baca SelengkapnyaMa'ruf berpesan agar Gibran siap menghadapi berbagai tantangan bangsa ke depan.
Baca SelengkapnyaLima tahun telah berlalu sejak dunia diserang virus corona Covid-19 yang mematikan. Simak sederet potret dramatisnya!
Baca SelengkapnyaDalam RAPBN 2025, terdapat struktur penerimaan perpajakan Rp2.490,9 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp505,4 triliun.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin mengingatkan masih banyak tantangan yang harus dihadapi sebagai bangsa yang terus berkembang.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Ma'ruf Amin saat menghadiri Global Muslim Business Forum 2023 di Kuching, Malaysia.
Baca SelengkapnyaPurnawirawan Jenderal polisi bintang tiga itu juga mengatakan Jakarta akan dilanda impor besar-besaran yang akan berdampak langsung pada masyarakat.
Baca SelengkapnyaMa’ruf juga mengungkapkan harapannya agar pemerintahan yang baru dapat melanjutkan program-program pembangunan yang telah dijalankan.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaSaat ini Indonesia sedang dihadapkan pada tantangan besar dengan adanya iklim ekstrim El Nino.
Baca SelengkapnyaUpaya perbaikan iklim investasi secara terus menerus mesti dilakukan agar pertumbuhan investasi dan perkonomian tidak terhenti.
Baca Selengkapnya