Wapres: Sampaikan Kritik dengan Baik dan Santun agar Tidak Memicu Konflik
Merdeka.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyoroti maraknya ujaran kebencian di media sosial. Ma'ruf mengimbau agar masyarakat lebih baik dalam mengutarakan pendapat di dunia maya.
"Fenomena maraknya ujaran kebencian di masyarakat, terutama di media sosial telah memicu terjadinya konflik antar kelompok atau golongan. Dalam kesempatan kali ini, saya mengimbau agar kita semua dapat lebih bijak dalam menyampaikan pendapat, ide, gagasan," katanya pada Kongres ke-6 Ikatan Alumni Universitas Kristen Indonesia (IKA UKI) Tahun 2021, Sabtu (27/2).
Ma'ruf meminta masyarakat tidak menyakiti orang lain atau golongan tertentu ketika menyampaikan pendapatnya. Kemudian, memakai narasi yang sejuk ketika memberikan pandangan.
-
Bagaimana cara menegur agar tidak menyakiti perasaan orang yang ditegur? Menegur dengan cara yang kasar atau tidak sopan dapat melukai hati dan perasaan orang yang ditegur, sehingga mereka merasa tersinggung atau marah.
-
Bagaimana Mahfud ingin menularkan ketegasannya? “Justru saya akan semakin tegas dan membuat jaringan-jaringan agar ketegasan itu akan menular ke birokrasi di mana saya memimpin. Itu saja sebenarnya,“ pungkas Mahfud MD.
-
Dimana arahan Ma'ruf Amin disampaikan? Arahan itu disampaikan Ma'ruf dalam acara Anugerah Adinata Syariah 2024 di Menara Syariah, Pantai Indah Kapuk, Tangerang, Banten, Senin (20/5).
-
Bagaimana etika saat menyindir? Pilih waktu dan tempat yang tepat untuk menyindir. Jangan menyindir di depan umum atau di media sosial, karena bisa membuat orang yang disindir merasa malu dan tersinggung.
-
Bagaimana cara menyampaikan kata sindiran Jawa agar tidak menyinggung? Sampaikan kata-kata Jawa sindiran itu dengan guyonan dan nada bicara yang asyik.
-
Siapa yang bisa dianggap menyinggung? Apa yang dianggap 'bahasa yang tidak pantas' oleh seorang kolega bisa jadi tampak tidak berbahaya bagi kolega lain, kata Brandon Smith, seorang terapis dan pelatih karier yang dikenal sebagai The Workplace Therapist.
"Dengan cara-cara yang santun tanpa menyakiti seseorang, kelompok, maupun golongan. Gunakanlah narasi-narasi kerukunan, narasi-narasi yang sejuk dan merangkul. Bukan narasi konflik dan kebencian," tuturnya.
Menurutnya, sebagai negara demokrasi, perbedaan pendapat merupakan suatu hal yang wajar. Pro dan kontra suatu masalah, kata Ma'ruf, adalah sebuah keniscayaan.
"Sampaikan kritik dengan cara-cara yang baik dan santun, sehingga tidak menimbulkan salah tafsir dan juga memicu konflik," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh. Sesama ibu pengajian tidak saling sapa tidak boleh," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaNarasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.
Baca SelengkapnyaMa'ruf mennginginkan Pemilu 2024 berjalan dengan damai.
Baca SelengkapnyaGanjar mengingatkan, sosialisasi dilakukan secara santun, tanpa harus menyakiti orang maupun partai lain.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin menyinggung netralitas media usai Ganjar muncul dalam tayangan Azan TV.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden Ma'ruf Amin meminta para pejabat negara serta penyelenggara dan peserta Pemilu 2024 berlaku bersih pada pesta demokrasi mendatang.
Baca SelengkapnyaMa'ruf meminta semua pemangku kepentingan untuk konsisten mengembangkan moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaEffendi menilai adanya kebutuhan untuk saling mengingatkan pada semua tokoh yang sering dapat kesempatan berbicara di depan publik.
Baca SelengkapnyaWapres Maruf Amin menegaskan perbedaan sudah menjadi hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepada masyarakat untuk tidak lagi mengeluarkan ujaran kebencian dan menyebarkan berita bohong.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta seluruh relawan tidak melakukan provokasi dan fitnah.
Baca SelengkapnyaBaik itu dalam percakapan sehari-hari, media sosial, atau di tempat kerja, menjaga lisan adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung.
Baca Selengkapnya