Warga Badung Meninggal Sehari Setelah Divaksin, Penyebab Masih Diteliti
Merdeka.com - Ketua Satgas Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mengakui adanya warga yang meninggal dunia sehari setelah mendapatkan suntikan vaksin AstraZeneca. Namun, dia meminta semua pihak tidak buru-buru mengambil kesimpulan sampai penelitian terkait kejadian itu selesai.
Peserta vaksinasi yang meninggal dunia itu berinisial W (49), warga Banjar Sukajati, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali. Dia meninggal dunia pada Selasa (15/6).
Penyebab meninggalnya W belum diketahui. Hanya, sehari sebelumnya dia mendapatkan suntikan vaksin AstraZeneca.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
"Dia vaksin dua hari yang (Senin) lalu, kemudian kemarin ada demam, lalu dibawa ke puskesmas, kemudian dia meninggal," kata Indra saat ditemui di Denpasar, Bali, Kamis (17/6).
Disinggung soal kondisi W saat akan divaksin, Indra yakin dia telah menjalani skrining dan memenuhi syarat untuk divaksin. "Dalam vaksinasi kan diawali skrining, untuk menyatakan memenuhi syarat apa tidak. Dan, pada waktu itu pasti memenuhi syarat, kalau tidak memenuhi syarat kan pasti tidak divaksin," ujar Indra.
Saat ini vaksinasi di Bali seluruhnya menggunakan vaksin AstraZeneca. Indra meminta semua pihak untuk tidak langsung mengambil kesimpulan bahwa W meninggal karena vaksin AstraZeneca.
"Jadi, kalau itu dikatakan penyebabnya, maka yang lain harusnya sama. Jadi jangan buru-buru mengambil kesimpulan," imbaunya.
Indra juga mengatakan, penelitian atau investigasi sedang dilakukan Komnas KIPI dan Dinas Kesehatan Kabupaten Badung terkait meninggalnya W. "Jadi, kita jangan buru-buru mengambil kesimpulan dan jangan mengaitkan langsung antara vaksinasi dengan kematian ini, harus ada penelitian pengujian secara medis," jelasnya.
"Jadi sebelum itu, mohon jangan membuat kesimpulan sendiri, karena ini berbahaya, di saat kita melakukan vaksinasi yang semakin masif kepada masyarakat, jangan dihadapkan dengan hal-hal seperti ini, nanti mengganggu kelancaran vaksinasi. Lebih bagus kita tunggu," harapnya.
Dia mengimbau masyarakat untuk tetap mengikuti vaksinasi, karena sudah banyak warga Bali melakukannya. "Yang sudah divaksin 1,6 juta ada, jadi jangan mengambil kesimpulan. Tunggu hasil kajian yang digunakan Dinas Kesehatan," imbaunya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilarikan ke RSUD Puri Husada Tembilahan namun nyawanya tidak terselamatkan.
Baca SelengkapnyaPenyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaViral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca Selengkapnya