Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Badung Meninggal Sehari Setelah Divaksin, Penyebab Masih Diteliti

Warga Badung Meninggal Sehari Setelah Divaksin, Penyebab Masih Diteliti Vaksinasi Covid-19. ©2021 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Ketua Satgas Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mengakui adanya warga yang meninggal dunia sehari setelah mendapatkan suntikan vaksin AstraZeneca. Namun, dia meminta semua pihak tidak buru-buru mengambil kesimpulan sampai penelitian terkait kejadian itu selesai.

Peserta vaksinasi yang meninggal dunia itu berinisial W (49), warga Banjar Sukajati, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali. Dia meninggal dunia pada Selasa (15/6).

Penyebab meninggalnya W belum diketahui. Hanya, sehari sebelumnya dia mendapatkan suntikan vaksin AstraZeneca.

"Dia vaksin dua hari yang (Senin) lalu, kemudian kemarin ada demam, lalu dibawa ke puskesmas, kemudian dia meninggal," kata Indra saat ditemui di Denpasar, Bali, Kamis (17/6).

Disinggung soal kondisi W saat akan divaksin, Indra yakin dia telah menjalani skrining dan memenuhi syarat untuk divaksin. "Dalam vaksinasi kan diawali skrining, untuk menyatakan memenuhi syarat apa tidak. Dan, pada waktu itu pasti memenuhi syarat, kalau tidak memenuhi syarat kan pasti tidak divaksin," ujar Indra.

Saat ini vaksinasi di Bali seluruhnya menggunakan vaksin AstraZeneca. Indra meminta semua pihak untuk tidak langsung mengambil kesimpulan bahwa W meninggal karena vaksin AstraZeneca.

"Jadi, kalau itu dikatakan penyebabnya, maka yang lain harusnya sama. Jadi jangan buru-buru mengambil kesimpulan," imbaunya.

Indra juga mengatakan, penelitian atau investigasi sedang dilakukan Komnas KIPI dan Dinas Kesehatan Kabupaten Badung terkait meninggalnya W. "Jadi, kita jangan buru-buru mengambil kesimpulan dan jangan mengaitkan langsung antara vaksinasi dengan kematian ini, harus ada penelitian pengujian secara medis," jelasnya.

"Jadi sebelum itu, mohon jangan membuat kesimpulan sendiri, karena ini berbahaya, di saat kita melakukan vaksinasi yang semakin masif kepada masyarakat, jangan dihadapkan dengan hal-hal seperti ini, nanti mengganggu kelancaran vaksinasi. Lebih bagus kita tunggu," harapnya.

Dia mengimbau masyarakat untuk tetap mengikuti vaksinasi, karena sudah banyak warga Bali melakukannya. "Yang sudah divaksin 1,6 juta ada, jadi jangan mengambil kesimpulan. Tunggu hasil kajian yang digunakan Dinas Kesehatan," imbaunya.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Bayi Meninggal Usai Imunisasi
Kasus Bayi Meninggal Usai Imunisasi

Petugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Warga Inhil Riau Meninggal Usai Digigit Anjing Rabies
Warga Inhil Riau Meninggal Usai Digigit Anjing Rabies

Korban sempat dilarikan ke RSUD Puri Husada Tembilahan namun nyawanya tidak terselamatkan.

Baca Selengkapnya
Kasus Difteri Kembali Ditemukan di Garut, Seorang Warga Meninggal
Kasus Difteri Kembali Ditemukan di Garut, Seorang Warga Meninggal

Penyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes

Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya