Warga Bali digemparkan ular kobra berkepala tiga di gua Pura Tirta
Merdeka.com - Warga yang sembahyang di Pura Tirta, kompleks Pura Dang Khayangan Rambut Siwi, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, mengaku berulang kali dikejutkan dengan penampakan dua ekor ular kobra berkepala tiga.
Menurut penuturan warga yang pernah melihat, ular kobra berkepala tiga tersebut muncul di pintu gua Pura Tirta tersebut. Sontak membuat warga yang sembahyang saat itu kaget dan ketakutan. Bahkan ada di antara warga mengabadikan penampakan ular kobra berkepala tiga tersebut dengan menggunakan kamera HP.
"Itu terjadi sudah agak lama, saat saya baru beberapa bulan jadi pemangku di Pura ini (Pura Tirta). Tapi ular kobra berkepala tiga itu sering muncul dan biasanya pada hari-hari suci," tutur Pemangku Pura Tirta, Jro Mangku Waniya kepada wartawan, Bali, Selasa (24/3).
-
Bagaimana cara melihat satwa liar di Bali Safari Marine and Park? Safari yang Mendebarkan Dengan tram, alih-alih hanya berkunjung ke kandang dengan jalan kaki, pengunjung dapat melihat satwa liar dari jarak dekat dan merasakan sensasi melihat berbagai binatang.
-
Kenapa harus hindari hewan liar? Jika Anda mengamati ada hewan liar di sekitar yang menampakkan gejala rabies, hidari kontak langsung dengannya, Tak hanya anjing dan kucing, hewan seperti kelelawar, rubah, rakun, dan serigala juga berpotensi sebagai pembawa virus.
-
Kenapa hewan liar bahaya untuk dipelihara? Hewan liar biasa ditangkap atau dipisahkan dari induknya untuk dijadikan hewan peliharaan. Hewan liar dengan naluri liar sering tidak memiliki temperamen yang baik sebagai hewan peliharaan.
-
Dimana wisatawan bisa menginap dengan satwa liar? Menginap dengan satwa liar di Mara River Safari Lodge Selama menginap di Mara River Safari Lodge, pengunjung dapat bersantai di balkon atau di dekat jendela hotel sambil menyaksikan satwa liar yang sedang asyik merumput atau berkeliaran di sekitar area hotel.
-
Siapa yang bisa terkena penyakit dari hewan liar? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sebagian besar ahli penyakit menular sepakat bahwa asal usul pandemi manusia di masa depan kemungkinan besar akan bersifat zoonosis, dengan satwa liar menjadi sumber utamanya.
-
Siapa yang melihat makhluk menyeramkan di Taman Maluku? Ketika tim DANUR 2: MADDAH akan syuting di taman ini, ada cerita menarik. Risa Saraswati, sang penulis DANUR, menggelar sebuah acara-alunan misteri. Dalam acara tersebut, Prilly Latuconsina mengaktifkan indera ke-6nya, sehingga dapat melihat makhluk yang tidak terlihat oleh mata biasa.
Menurut Waniya, ular kobra aneh ini awalnya muncul tanggal 28 November 2012 silam, saat itu bertepatan dengan bulan purnama dan hari pertama pujawali atau piodalan di Pura Dang Kahyangan Rambut Siwi.
Waniya mengaku, pihaknya sudah menanyakan kemunculan ular ini dari sisi niskala atau gaib, dan mendapatkan jawaban jika ular itu berasal dari tiga helai rambut Danghyang Nirartha, pendiri Pura Rambut Siwi ratusan tahun silam.
"Belakangan ini ular kobra berkepala tiga ini memang sering muncul, terutama saat hari piodalan (upacara) di Pura Rambut Siwi. Tapi tidak sembarang orang bisa melihatnya. Hanya orang-orang tertentu yang bisa melihatnya," ujarnya.
Dengan kemunculan ular ini, Waniya beserta umat kemudian sepakat membuat arca ular kobra berkepala tiga di pura tersebut.
Berdasarkan hasil meditasi, ular tersebut diberi gelar atau nama Naga Rambut Siwi. Pura Tirta sendiri terletak di sisi selatan Pura Dang Khayangan Rambut Siwi, dan saat masuk ke kawasan utama pura terlihat gua dengan diameter sekitar dua meter.
Tidak terlalu jauh masuk ke dalam gua terdapat mata air, tepat berada di pinggir laut, namun airnya terasa tawar dan tidak pernah berhenti mengalir sekalipun musim kemarau panjang.
Air itulah yang digunakan untuk membuat tirta atau air suci, saat pujawali atau piodalan di sembilan pura yang berada di kawasan Pura Dang Khayangan Rambut Siwi, hingga kawasan suci ini menjadikan nama Pura Tirta Rambut Siwi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ular tersebut memiliki panjang sekitar lima meter. Kemunculan ular king kobra ini terjadi di wilayah Dukuh Maja, Kuningan, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBeruntungnya tidak ada korban dalam upaya evakuasi ketiga ular tersebut.
Baca SelengkapnyaCobra berwarna putih itu nampak berdiri melihat warga yang mendekatinya.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Panaikang, Kecamatan Minasatene angkat suara terkait video tersebut
Baca SelengkapnyaUlar berbisa tersebut muncul dari dapur rumah makan
Baca SelengkapnyaSebagian besar spesies sanca adalah predator penyergap, yang mana biasanya tidak bergerak dalam posisi menyamarkan diri (kamuflase), dan menyerang mangsa.
Baca SelengkapnyaPemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
Baca SelengkapnyaSalah seorang pencari rumput mengaku pernah melihat sosok kera putih yang besarnya seukuran kambing dewasa.
Baca SelengkapnyaViral video seorang pawang yang menabok ular kobra hingga membuat ular tersebut ketakutan dan mundur teratur.
Baca SelengkapnyaPria ini berhasil menangkap ular jenis kobra dengan panjang kurang lebih 3 meter.
Baca SelengkapnyaDari kesaksian pekerja di Katingan tersebut, ukuran king kobra tersebut sangat besar.
Baca SelengkapnyaKemunculan ular tersebut sontak menghebohkan warga sekitar.
Baca Selengkapnya