Warga Banjar Selat Peken menyangkal kabar ada babi ngepet
Merdeka.com - Belakangan ini diisukan warga di desa Selat Peken, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Bali, resah dengan adanya babi ngepet dan ular besar. Ternyata, kabar itu dibantah Kelihan Banjar Selat Peken, I Nengah Weda.
"Selama ini kehidupan warga kami berjalan normal dan damai. Tidak benar ada isu seperti itu. Justru akhirnya warga kami resah dengan adanya isu di pemberitaan itu," kata Weda saat dihubungi via telepon, Kamis (14/4).
Bahkan, kata Weda, terkait isu soal babi ngepet, warga setempat menggelar sangkep (rapat adat), pada 7 April lalu. Dalam rapat itu, lanjut Weda, ada kesepakatan menampik isu soal adanya babi ngepet dan ular besar di desanya.
-
Apa yang bikin warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Kenapa warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Kenapa warga Semarang panik soal kucing liar? Sementara itu kejadian yang muncul dalam beberapa hari terakhir sebenarnya dipicu ketakutan masyarakat karena banyaknya hewan liar.
-
Kenapa kuburan kucing anggora bikin geger warga? Keberadaan kuburan ini bikin geger warga.
-
Apa yang membuat netizen salah paham? Netizen heboh, awalnya mereka mengira suami Ria Ricis sedang dibaptis.
-
Apa reaksi netizen? Melihat sikap Ayu, netizen merasa iba. Banyak yang juga memuji kekuatan hatinya. 'Hebat kamu tuh,' puji seorang netizen di kolom komentar foto Ayu di Instagram. 'Udah diterpa angin kencang masih bisa ketawa dan menjawab pertanyaan wartawan dengan elegan,' lanjutnya.
"Ada lima poin yang kami perlu luruskan. Entah siapa penyebar isu tersebut, tentu kami perlu luruskan, bahwa tidak benar adanya isu seperti itu di desa kami seperti yang diberitakan," ujar Weda.
Hanya saja, dia tidak menampik memang pernah ada seorang warganya kehilangan uang dalam jumlah besar. Namun, kehilangan uang itu bukan karena babi ngepet.
Dari rapat warga, kata Weda, semua warga membantah kabar kerap kehilangan uang, serta ada yang sering mencari kantung darah hingga RSUP Sanglah, Denpasar.
"Selama ini warga kami berjalan normal dan tidak benar takut keluar rumah. Memang pernah ada yang kehilangan uang, tetapi tidak dilaporkan, dan itu bukan jadi penyebab adanya isu babi ngepet," ucap Weda.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga membongkar kuburan itu karena menduga ada orang yang menguburkan bayi.
Baca SelengkapnyaWarga menduga bahwa kucing liar itu terkena rabies.
Baca SelengkapnyaKlaim ribuan babi diangkut dari Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu adalah tidak benar.
Baca SelengkapnyaBabi milik warga bernama Mama Fransina Nesimnasi disembelih keluarga pada Senin (17/7). Padahal sejak Sabtu (15/7) lalu, babi itu sudah kelihatan sakit.
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat di Indonesia memiliki mitos kesehatan yang aneh dan tidak terbukti secara ilmiah.
Baca SelengkapnyaPeristiwa sapi lepas terjadi di Banjarnegara, Jawa Tengah hingga membuat panik warga. Begini momen selengkapnya.
Baca SelengkapnyaKapolsek Pemulutan AKP Marinus Ginting menyebut sejauh ini belum ada laporan dari pihak yang dirugikan.
Baca SelengkapnyaKeberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaCamat di Gresik menjelaskan duduk perkara tuduhan intimidasi ke keluarga bocah dicolok tusuk bakso.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menyampaikan bahwa kondisi di Pulau Rempang sudah kondusif.
Baca SelengkapnyaInformasi terkait seekor singa berkeliaran di kota menghebohkan Jerman beberapa hari lalu. Polisi dan peralatan canggih dikerahkan untuk memburu hewan buas ini.
Baca Selengkapnya