Warga Bantu Polisi Cari Kepala Jasad Balita di Samarinda
Merdeka.com - Penemuan balita tanpa kepala, yang dipastikan itu adalah jasad balita Ahmad Yusuf Ghazali (4) yang hilang 16 hari, jadi perbincangan warga. Warga relawan kebencanaan Samarinda mulai hari ini, bergerak mencari organ tubuh balita Yusuf.
Tidak kurang 15 personel, sekira pukul 11.30 Wita tadi, memulai penelusuran parit besar hingga kecil, dari titik penemuan jasad balita Yusuf, di permukiman Jalan Pangeran Antasari II RT 30 Kelurahan Teluk Lerong Ilir.
"Kami lakukan pencarian di darat dan di air. Baik itu mulai dengan jalan kaki menelusuri parit sampai menggunakan perahu," kata salah satu koordinator relawan kebencanaan Info Taruna Samarinda (ITS) Joko Iswanto, kepada merdeka.com, Senin (9/12) siang.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Siapa yang menemukan kuburan anak-anak? Kuburan ini ditemukan saat penggalian berlangsung di kota kuno Tenedos, Bozcaada, tenggara Dardanelles.
Joko menerangkan, penelusuran tim relawan gabungan, bertujuan untuk membantu keluarga korban balita Yusuf. "Benar. Kami telusuri parit ini, untuk mencari organ tubuh balita Yusuf yang hilang. Pencarian sudah sekira 1 kilometer," ujar Joko.
"Jadi, ini bentuk kepedulian kami dari relawan. Jadi ada 15 orang relawan yang menelusuri parit, bergerak mengamati selama penelusuran. Meski kami temukan kendala, kondisi air di parit naik karena sungai sedang pasang," tambah Joko.
Jasad Ditemukan Tak Utuh
Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa membenarkan, jasad balita Ahmad Yusuf Ghazali, sejak ditemukan kemarin, memang sudah tidak utuh lagi.
"Banyak anggota tubuh dari korban yang sudah tidak ada. Kemungkinan besar, karena sudah cukup lama sejak kejadian, sudah 16 hari," ujar Damus.
Menurut dia, panjang jalur parit di sekitar lokasi PAUD, sampai dengan lokasi penemuan jasad korban, memiliki panjang 4-5 kilometer. "Dari kejadian 16 hari ini, tentunya organ tubuh yang bersangkutan, sudah tidak lagi utuh," tambah Damus.
Damus kembali menegaskan, sampai saat ini, belum menemukan indikasi balita Yusuf meninggal akibat aksi kejahatan. "Tapi kami tetap mendalaminya, dari penyelidikan yang sedang berjalan sekarang ini," demikian Damus.
Diketahui, Minggu (8/12) kemarin, jasad balita tanpa kepala, ditemukan sekira pukul 05.00 Wita di parit oleh warga Jalan P Antasari II RT 30. Warga itu terkejut melihat ke arah parit besar di bawah rumahnya, yang ternyata jasad balita. Jasad itu pun dibawa ke kamar jenazah RSUD AW Syachranie, dan orangtuanya memastikan, itu jasad Yusuf yang hilang sejak Jumat (22/11) lalu, dilihat dari pakaian yang masih melekat.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayat terbungkus kasus itu pertama kali ditemukan oleh warga yang sedang melintas di tempat kejadian perkara (TKP).
Baca SelengkapnyaPetugas SDA saat itu sedang membersihkan saluran air dan mencium bau menyengat.
Baca SelengkapnyaBarang bukti tersebut diamankan serta dibawa oleh Tim Gegana Polda Metro Jaya
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaTengkorak dan tulang-belulang manusia itu ditemukan warga yang sedang menguras sumur.
Baca Selengkapnya