Warga Banyuasin diterkam buaya muara saat memancing ikan
Merdeka.com - Sedang asyik memancing, Alif (18) diterkam buaya muara. Korban sempat terlihat oleh warga saat buaya itu membawanya ke dalam sungai.
Peristiwa itu terjadi saat korban bersama rekannya memancing di areal wilayah PT KAM bok C, tepatnya di sungai perbatasan Desa Santan Sari dan Desa Pulau Muning, Kecamatan Sembawa, Banyuasin, Sumsel, Minggu (8/7) sore. Korban dan temannya mencari spot memancing secara terpisah.
Saat mencuci tangan di sungai, warga Desa Serong, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, itu diserang buaya dan membawanya ke dalam air. Korban meminta tolong sehingga membuat temannya dan warga berkerumun. Mereka tak bisa berbuat apa-apa karena takut serangan buaya sehingga hanya bisa menyaksikan korban berontak ketika buaya itu membawanya masuk ke air.
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Kenapa warga khawatir tentang buaya? Kalau buaya yang masih kecil itu hidup liar, dikhawatirkan ada induknya yang masih berkeliaran di sekitar sungai Desa Kebonagung.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Apa yang terjadi pada warga Kampung Bayam? Ketua Kelompok Tani Kampung Susun Bayam (KSB) Furqan diduga ditangkap paksa Polres Jakarta Utara jelang buka puasa pada Selasa, 2 April 2024.
-
Kenapa buaya itu dievakuasi? Proses evakuasi buaya itu berlangsung menegangkan lantaran hewan buas itu sempat mengamuk saat hendak diamankan.
Kapolres Banyuasin AKBP Yudhi Surya Markus Pinem mengatakan, hingga saat ini masih dilakukan proses pencarian oleh anggota polisi/TNI dan BPBD dibantu warga. Tadi malam, warga sempat melihat buaya dan korban di permukaan namun kembali hilang.
"Kejadiannya kemarin sore, korban lagi memancing bersama temannya. Sampai sekarang belum ditemukan," ungkap Yudhi, Senin (9/7).
Dia mengimbau warga yang sering beraktivitas di sungai itu, terutama pemancing, untuk lebih waspada dengan serangan buaya. Sebab, buaya bisa muncul dan menerkam secara tiba-tiba saat melihat mangsanya.
"Harus hati-hati, jangan sampai kejadian ini terulang lagi," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSeorang warga, MB (53) selamat dari serangan buaya muara sepanjang tiga meter usai berjibaku melawan.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa tersebut Daeng Sattuang mendapatkan 25 jahitan di kaki.
Baca SelengkapnyaSeekor buaya sepanjang 3,5 meter berhasil ditangkap warga di Mandailing Natal pada Sabtu (23/9).
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaTanpa diduga, sebanyak tiga ekor buaya yang nampak buas muncul dari gorong-gorong. Peristiwa ini membuat satu kampung geger.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca Selengkapnya