Warga Bogor dukung KPK, bandingkan ketegasan Jokowi dengan SBY
Merdeka.com - Ratusan warga Kota Bogor Jawa Barat membubuhkan tanda tangan di atas kain putih sepanjang 10 meter di Lapangan Sempur, Bogor. Aksi itu dilakukan sebagai dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Aksi penggalangan dukungan untuk KPK dilakukan oleh LSM Komite Pemantau Legislatif (KOPEL) Indonesia perwakilan Jabodetabek. Dalam dukungannya masyarakat menyampaikan berbagai pesan untuk KPK seperti "Save KPK", "KPK you not alone", ada juga yang menyampaikan "Save Indonesia".
"Kami dukung KPK untuk memberantas korupsi dan koruptor dari Indonesia," kata M Yusuf dari Pelajar Muslim Kota Bogor, seperti dilansir Antara, Minggu (1/2).
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
-
Apa gugatan yang dilayangkan ke Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
Kepala Perwakilan KOPEL Jabodetabek Madjid Bati mengatakan gerakan dukung KPK sebagai bentuk dukungan dari warga Kota Bogor untuk KPK.
"Nanti tanda tangan warga ini akan kita serahkan ke KPK, kita sampaikan warga Kota Bogor mendukung KPK," katanya.
Menurut Madjid, perkembangan terakhir kisruh antara KPK dan Polri terlihat ada upaya kriminalisasi terhadap institusi pemberantas korupsi tersebut. Dikatakannya, melihat dari posisi KPK penangkapan yang dilakukan Polri terhadap salah satu pimpinan KPK BW dan melaporkan pimpinan KPK lainnya adalah bentuk kriminalisasi.
"KOPEL terutama rakyat Indonesia mengharapkan ketegasan dari Presiden Jokowi," katanya.
KOPEL menilai semasa kepemimpinan SBY yang menurut sebagian besar masyarakat tidak tegas, tetapi dalam kasus korupsi, Presiden SBY menunjukkan ketegasannya dengan banyak politikus Partai Demokrat yang menjadi tersangka memilih mundur.
Hal ini berbeda dengan calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan yang sudah ditetapkan jadi tersangka oleh KPK tetapi tetap ingin dilantik.
"Masyarakat justru menginginkan ketegasan Presiden Jokowi dengan menghentikan pencalonan BG, mencegah kriminalisasi KPK dan SP3 kasus BW," kata Madjid.
Namun lanjut Madjid, ketegasan Presiden yang ditunggu masyarakat tidak kunjung datang, dalam kasus KPK vs Polri, presiden terkesan tidak memiliki komitmen.
"Kita melihat kecenderungan seakan-akan presiden dikendalikan oleh karena itu masyarakat beraksi karena ketidaktegasan presiden. Masyarakat mendukung KPK agar tidak bubar," katanya.
Ia menambahkan, Presiden menjadi tempat mengadu terakhir bagi masyarakat. Karena masyarakat menilai presiden tidak memberikan komitmennya, masyarakat bertindak melindungi KPK dengan aranya.
Aksi menggalang dukungan untuk KPK juga dilakukan KOPEL di wilayah Timur seperti Makassar, NTT, NTB, Papua dan Sulawesi Barat.
"Dukungan yang mengalir dari masyarakat akan disampaikan ke KPK bentuk dukungan warga Kota Bogor bahwa masyarakat tidak tidur, aksi ini bagian dari aksi koalisi masyarakat sipil save KPK," katanya.
Aksi dukungan KPK dimulai sejak pukul 06.00 WIB selama tiga jam berlangsung warga yang sedang beraktifitas olahraga menyempatkan memberikan tanda tangan dukungannya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peserta aksi mengaku kecewa karena DPP Partai Golkar tidak mengusung kadernya pada Pilkada Jambi dan justru mendukung politisi dari partai lain.
Baca SelengkapnyaJohan Budi merespons rasa penasaran awak media tentang sikap Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri perihal tersebut.
Baca Selengkapnya"Saya putuskan untuk mencabut laporan, apa yang disampaikan dr Rocky Gerung saya pikir lama-lama jadi benar juga."
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaEros Djarot menilai sikap Jokowi terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo melawan hukum.
Baca SelengkapnyaBobby menegaskan percaya mendukung Prabowo untuk meneruskan kerja-kerja dilakukan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaDeputi Hukum TPN Ganjar Mahfud, Todung Mulya Lubis menyatakan informasi dari Butet laporan tersebut sudah dicabut
Baca SelengkapnyaDia menjadi salah satu dari 20 orang yang berhasil lolos mengikuti tes kesehatan dan wawancara seleksi capim KPK
Baca SelengkapnyaKabarnya, Gerindra akan menduetkan Rudy dengan Elly Yasin, istri dari mantan Bupati Bogor Rahmat Yasin.
Baca SelengkapnyaPDIP menanggapi isu pergantin Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (BG).
Baca SelengkapnyaSejumlah barang bukti pun juga telah disiapkan oleh relawan Jokowi yang berisikan ucapan-ucapan yang bernarasikan penghinaan.
Baca SelengkapnyaRelawan Pro Jokowi (Projo) DIY resmi mencabut laporannya terkait dugaan penghinaan yang dilakukan oleh budayawan Butet Kartaredjasa.
Baca Selengkapnya