Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Boyolali dulu sering mengaku dari Solo, kini bangga dengan tanah kelahiran

Warga Boyolali dulu sering mengaku dari Solo, kini bangga dengan tanah kelahiran Demo tolak Prabowo di Boyolali. ©2018 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Puluhan ribu orang warga tergabung dalam Forum Boyolali Bermartabat melakukan aksi turun ke jalan-jalan, Minggu, memprotes keras dengan berorasi "Save Tampang Boyolali", terkait pidato Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto.

Puluhan ribu warga itu melakukan aksi protes dilakukan pada beberapa titik dan juga membawa beberapa poster yang intinya memprotes pidato Prabowo Subianto yang dinilai melecehkan warga Boyolali, di Bundaran Simpang Lima Patung Kuda Boyolali, Tugu Susu Murni, dan Gedung Mahesa Dome Boyolali.

Bahkan, sejumlah warga selain mengendarai sepeda motor keliling kota, juga dengan membawa bendera merah putih dengan ukuran raksasa yakni sekitar 50x20 meter di bawah sambil berorasi "Save Tampang Boyolali".

Menurut Bupati Boyolali Seno Samodro dapat dilihat sendiri puluhan ribu warga Boyolali menggelar kegiatan Forum Boyolali Bermartabat.

Mereka banyak menyampaikan aspirasi yang merasa kecewa dan memprotes keras terkait pernyataan Prabowo Subianto soal tampang masyarakat Boyolali yang tidak pantas masuk hotel mewah.

Kendati demikian, Bupati mengingatkan warganya mempersilakan melakukan akspresinya dan orasi bagaimana bentuknya, tetapi jangan sampai menggunakan kesempatan ini, dengan cara anarkis.

Pihaknya juga mengingatkan warga jangan menjelek-jelekkan orang lain, karena warga telah bernjanji bermartabat.

Bangga jadi orang Boyolali

Menurut salah satu tokoh masyarakat Boyolali Seno Kusumoharjo, Boyolali merupakan kota yang tenang, aman, bersahaja, dan menyimpan prestasi perkembangan yang luar biasa dalam waktu 10 tahun terakhir.

Pada era awal reformasi 1998 hingga 2000, kata Seno Kusumoharjo, warga Boyolali yang ada di Jakarta masih malu-malu menyebut berasal dari daerah ini. Mereka jika ditanya mengaku berasal dari Solo.

Namun, Boyolali beberapa tahun terakhir ini, terus berkembang menggeliat, banyak pembangunan dan kemajuan ekonomi sangat pesat, sehingga warga sekarang jika ditanya dengan bangga berasal dari Boyolali.

"Boyolali itu, artinya tidak pernah berubah, kota yang tenang, bersahaja dan sekarang mampu membangun dirinya, dan bisa merasakan kebanggaan akan tanah tumpah darah Kabupaten Boyolali. Boyolali di wilayah Solo Raya sekarang tidak dapat disepelekan," kata Seno Kusumoharjo seperti dikutip kantor berita Antara.

Warga sangat kecewa dan protes keras soal warga Boyolali dibilang jika masuk ke hotel mewah akan diusir karena tidak pantas. Video yang melecehkan warga Boyolali itu, menjadi viral hingga sekarang Karena itu, warga Boyolali kemudian melakukan protes turun ke jalan-jalan, dan sekitar 20.000 orang lebih hadir menyatakan pernyataan itu, sebuah bentuk pelecehan terhadap warga Boyolali.

Ketua DPRD Boyolali S Paryanto kegiatan warga Boyolali melakukan aksi protes atas pidato Prabowo Subianto yang secara tidak langsung dinilai melecehkan masyarakat Boyolali murni secara spontan. Kegiatan tersebut, kata Paryanto, murni dari gerakan masyarakat, sehingga pihaknya hanya ikut mendorong untuk bersama-sama dan tidak ada muatan apa pun dari seluruh elemen masyarakat yang tersebar pada 19 kecamatan di Boyolali.

"Prabowo harus meminta maaf kepada warga Boyolali, karena masyarakat banyak yang berhasil di Jakarta dan luar negeri. Hal ini murni dari masyarakat dan kami ikut solidaritas masyarakat," katanya.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo: Orang Solo Pandai Berpolitik, Pusat Kekuasaan
Prabowo: Orang Solo Pandai Berpolitik, Pusat Kekuasaan

"Solo ini pusat negara dari dulu, pusat kekuasaan, jadi orang Solo itu pandai berpolitik,” kata Prabowo

Baca Selengkapnya
Foto-foto Diah Permatasari Kunjungi Kota Kelahirannya di Solo, Teringat Kenangan Masa Kecil Naik Sepeda Ontel
Foto-foto Diah Permatasari Kunjungi Kota Kelahirannya di Solo, Teringat Kenangan Masa Kecil Naik Sepeda Ontel

Diah Permatasari mengunjungi orang tuanya yang tinggal di Solo. Di sela kesibukannya, Diah mengunjungi sang mama yang kini berusia 76 tahun.

Baca Selengkapnya
Masih Berdiri Kokoh, Begini Potret Rumah Masa Kecil Presiden Jokowi di Boyolali yang Berusia Lebih dari Satu Abad
Masih Berdiri Kokoh, Begini Potret Rumah Masa Kecil Presiden Jokowi di Boyolali yang Berusia Lebih dari Satu Abad

Rumah sederhana itu milik Wiroredjo dan Sani, yang tak lain merupakan kakek dan nenek Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampungnya Para Juragan Bakso di Wonogiri, Banyak Berdiri Rumah Mewah
Mengunjungi Kampungnya Para Juragan Bakso di Wonogiri, Banyak Berdiri Rumah Mewah

Mayoritas warga di sana merantau dan berhasil memperoleh kesuksesan di tanah rantau

Baca Selengkapnya
Mengenal Suku Kalang di Era Kerajaan Jawa Kuno, Keturunannya Punya Jasa Besar buat NKRI
Mengenal Suku Kalang di Era Kerajaan Jawa Kuno, Keturunannya Punya Jasa Besar buat NKRI

Mengenal suku Kalang di Yogyakarta yang berjasa bagi NKRI.

Baca Selengkapnya
Warga Pedalaman Jombang Ini Tak Pakai Bahasa Jawa, Diduga Keturunan Tokoh Penting Kerajaan Singasari
Warga Pedalaman Jombang Ini Tak Pakai Bahasa Jawa, Diduga Keturunan Tokoh Penting Kerajaan Singasari

Warga salah satu desa di Kabupaten Jombang Jawa Timur ini tidak menggunakan bahasa Jawa. Begini sejarahnya.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Jawa di Negeri Johor Malaysia, Bangga Lestarikan Budaya Tanah Leluhur
Mengunjungi Kampung Jawa di Negeri Johor Malaysia, Bangga Lestarikan Budaya Tanah Leluhur

Kesenian budaya Reog Ponorogo diwariskan secara turun-temurun di kampung ini.

Baca Selengkapnya
Jejak Naga Suryakencana
Jejak Naga Suryakencana

Kawasan Suryakencana di Kota Bogor ini kaya akan multikultural

Baca Selengkapnya
Menyusuri Kampung Bali di Kalimantan Barat, Tetap Pertahankan Warisan Budaya Leluhur
Menyusuri Kampung Bali di Kalimantan Barat, Tetap Pertahankan Warisan Budaya Leluhur

Di Kalimantan Barat terdapat sebuah perkampungan orang-orang Bali yang konon mengungsi saat meletusnya Gunung Agung tahun 1963.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ratusan Warga Solo Deklarasi Mendukung Gusti Bhre Maju Walikota Solo Gantikan Gibran
FOTO: Ratusan Warga Solo Deklarasi Mendukung Gusti Bhre Maju Walikota Solo Gantikan Gibran

Konsolidasi Relawan Bang Ara dan Stefanus Gusma deklarasikan dukungan Gus Bhre sebagai Walikota Solo.

Baca Selengkapnya
Saat Soeharto Merasa Masa Depannya Gelap dan Memilih Jadi Tentara Belanda
Saat Soeharto Merasa Masa Depannya Gelap dan Memilih Jadi Tentara Belanda

Soeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.

Baca Selengkapnya
Kisah Unik Tasikmalaya, Empat Kali Ganti Nama dan Punya Banyak Julukan
Kisah Unik Tasikmalaya, Empat Kali Ganti Nama dan Punya Banyak Julukan

Dilihat dari sejarahnya, ternyata kota ini memiliki banyak keunikan yang jarang diketahui

Baca Selengkapnya