Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Boyolali kaget wilayahnya dijadikan tempat eksekusi mati

Warga Boyolali kaget wilayahnya dijadikan tempat eksekusi mati Rutan Boyolali. ©2015 merdeka.com/arie sunaryo

Merdeka.com - Sejumlah warga Boyolali yang ditemui merdeka.com mengaku terkejut wilayahnya dijadikan tempat eksekusi hukuman mati, terpidana kasus penyelundupan narkoba. Pasalnya selama ini di Kota Susu tersebut belum pernah ada eksekusi. Apalagi yang dieksekusi tersebut merupakan warga negara asing.

"Kaget sih mas, baru kali ini soalnya, sebelumnya nggak pernah ada. Kalau di Nusakambangan mungkin sudah pernah dengar saya," ujar Budiman (37) warga Jalan Merapi, Boyolali.

Budiman yang sehari-hari berjualan jus buah tersebut mengaku kaget, kotanya dijadikan tempat pelaksanaan eksekusi. Dia mengaku deg-degan dan khawatir menunggu saat-saat eksekusi dilakukan.

Orang lain juga bertanya?

"Yang saya dengar nanti malam, semoga aman mas. Tapi sebagai warga biasa, saya was-was juga. Baru pertama kali soalnya," katanya.

Ungkapan sama disampaikan Margono (44) warga Pengging. Ia sangat terkejut mendengar kabar eksekusi itu. Meski dari media massa, namun, kata dia, warga di sekeliling rumahnya sebagian besar sudah mengetahuinya.

"Kemarin baca media online, terus juga denger-denger dari warga, tetangga juga. Kalau kasusnya tau sih sedikit-sedikit. Dulu waktu ditangkap dan persidangan sering baca di koran," ucapnya.

Meski sudah mengetahui kasus tersebut, Margono tak menyangka jika Tran Thi Bich Hanh akan dieksekusi mati. Apalagi tempatnya di Boyolali.

Sementara itu hingga pukul 14.00 WIB, belum ada tanda-tanda Tran akan dipindahkan ke Rutan Boyolali. Suasana di rutan yang ada di Jalan Merbabu No. 15 tersebut juga masih tampak lengang.

Kepala Rutan Boyolali Ahmad Chudori bahkan telah meninggalkan rutan sejak pukul 12.30. Ia mengaku, hingga siang ini belum ada perintah atau surat penitipan terpidana ke Rutan Boyolali. Meski demikian ia mengaku sudah menyiapkan kamar khusus untuk Tran.

"Pada dasarnya kami sudah siap untuk dititipi. Ada satu kamar di belakang yang dulu dipakai dia saat menjadi tahanan," katanya.

Terkait keamanan, jika Tran benar-benar dititipkan ke rutan, Chudori mengaku belum berkoordinasi dengan kepolisian. Namun ia mengatakan, pengamanan tersebut secara otomatis akan dikoordinasikan, jika sudah ada kepastian penitipan.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Geger Suami Mustilasi Istri di Ciamis, Bagian Tubuh Korban Dibawa Keliling Kampung
VIDEO: Geger Suami Mustilasi Istri di Ciamis, Bagian Tubuh Korban Dibawa Keliling Kampung

Masalah ekonomi diduga menjadi tekanan hingga menyebabkan TR mengalami perubahan kejiwaan.

Baca Selengkapnya
Penyebab 12 Terdakwa di Pengadilan Tinggi Divonis Hukuman Mati
Penyebab 12 Terdakwa di Pengadilan Tinggi Divonis Hukuman Mati

Para hakim dinilai sudah berpengalaman, memiliki kematangan dan kearifan dalam memutuskan perkara.

Baca Selengkapnya
Tiga Bulan Terakhir, Ada 22 Terdakwa Narkoba di Sumut Dituntut Mati
Tiga Bulan Terakhir, Ada 22 Terdakwa Narkoba di Sumut Dituntut Mati

Jaksa berharap hukuman mati bisa membuat efek jera para pengedar narkoba

Baca Selengkapnya
86 Kg Sabu dari Thailand & Malaysia Diselundupkan ke Aceh Pakai Kapal Nelayan, Pelaku Bawa Dua Pucuk Senpi
86 Kg Sabu dari Thailand & Malaysia Diselundupkan ke Aceh Pakai Kapal Nelayan, Pelaku Bawa Dua Pucuk Senpi

Saat ini para tersangka dan barang bukti 86 kilogram sabu serta 2 pucuk senjata api telah diamankan di Bareskrim Polri.

Baca Selengkapnya
Begini Cara WN Malaysia Kendalikan 8 Pekerja Pabrik Narkoba Terbesar di Malang
Begini Cara WN Malaysia Kendalikan 8 Pekerja Pabrik Narkoba Terbesar di Malang

Bareskrim Polri mengungkap pabrik narkoba berkedok kantor EO di Malang. Pabrik ini dikendalikan warga negara Malaysia yang masih buron.

Baca Selengkapnya
Dikritik LBH, Bobby Nasution Kukuh Dukung Tembak Mati Begal
Dikritik LBH, Bobby Nasution Kukuh Dukung Tembak Mati Begal

Wali Kota Medan Bobby Nasution dikritik LBH seusai menyatakan dukungannya untuk menembak mati begal, namun dia bergeming dan tetap mendukung tindakan tegas itu.

Baca Selengkapnya
Pil PCC Diproduksi Laboratorium Narkoba di Serang Targetkan Anak SMA, Efeknya Bisa Rusak Saraf Otak
Pil PCC Diproduksi Laboratorium Narkoba di Serang Targetkan Anak SMA, Efeknya Bisa Rusak Saraf Otak

Pil PCC itu sebelumnya diproduksi di rumah mewah Komplek Purna Bakti, Taktakan, Kota Serang.

Baca Selengkapnya
Tahanan Polres Pandeglang Tewas Tergantung, Terakhir Menangis Minta Uang pada Keluarga
Tahanan Polres Pandeglang Tewas Tergantung, Terakhir Menangis Minta Uang pada Keluarga

Seorang tahanan kasus tindak pidana penjualan orang (TPPO) berinisial BC (23) ditemukan tewas di sel tahanan Polres Pandeglang, Selasa (4/7). Keluarga diberi t

Baca Selengkapnya
Takut Dijebak saat Disuruh Beli Sabu-Sabu, Pemuda di Palembang Bunuh Teman
Takut Dijebak saat Disuruh Beli Sabu-Sabu, Pemuda di Palembang Bunuh Teman

Seorang pemuda, AL (20) nekat membunuh temannya IR (33). Pelaku melakukan pembunuhan itu karena kesal dipaksa membeli narkoba jenis sabu-sabu.

Baca Selengkapnya
Sita Sabu 34 Kg, Irjen Iqbal: Narkoba Kami Sapu Bersih
Sita Sabu 34 Kg, Irjen Iqbal: Narkoba Kami Sapu Bersih

Irjen Iqbal menyebutkan pihaknya akan terus konsisten dalam pemberantasan penyalahgunaan narkotika.

Baca Selengkapnya
VIDEO: KERAS! Wali Kota Bobby Nasution Dukung Polisi Tembak Mati Begal di Medan
VIDEO: KERAS! Wali Kota Bobby Nasution Dukung Polisi Tembak Mati Begal di Medan

Wali kota Medan Bobby Nasution meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku begal

Baca Selengkapnya
DPR Dukung Tuntutan Mati 49 Terdakwa Kasus Narkoba di Sumut
DPR Dukung Tuntutan Mati 49 Terdakwa Kasus Narkoba di Sumut

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara menuntut pidana mati untuk 49 terdakwa kasus narkoba sejak Januari hingga Juli 2024.

Baca Selengkapnya