Warga Boyolali kaget wilayahnya dijadikan tempat eksekusi mati
Merdeka.com - Sejumlah warga Boyolali yang ditemui merdeka.com mengaku terkejut wilayahnya dijadikan tempat eksekusi hukuman mati, terpidana kasus penyelundupan narkoba. Pasalnya selama ini di Kota Susu tersebut belum pernah ada eksekusi. Apalagi yang dieksekusi tersebut merupakan warga negara asing.
"Kaget sih mas, baru kali ini soalnya, sebelumnya nggak pernah ada. Kalau di Nusakambangan mungkin sudah pernah dengar saya," ujar Budiman (37) warga Jalan Merapi, Boyolali.
Budiman yang sehari-hari berjualan jus buah tersebut mengaku kaget, kotanya dijadikan tempat pelaksanaan eksekusi. Dia mengaku deg-degan dan khawatir menunggu saat-saat eksekusi dilakukan.
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
-
Siapa yang ditangkap polisi terkait kasus narkoba? 'Satu lagi Yogi Gamblez, bukan yang main di Preman Pensiun, tapi Serigala Terakhir. Yang berperan sebagai AKP Jaka. Dari kedua orang ini, dari salah satunya kami menemukan barbuk narkotika jenis ganja dan dua-duanya setelah kami lakukan cek urine awal positif narkoba menggunakan ganja, untuk kedua orang tersebut sampai sekarang kami sedang melakukan pendalaman perannya sebagai apa,' kata Panjiyoga kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barata, Jumat (10/5) malam.
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
"Yang saya dengar nanti malam, semoga aman mas. Tapi sebagai warga biasa, saya was-was juga. Baru pertama kali soalnya," katanya.
Ungkapan sama disampaikan Margono (44) warga Pengging. Ia sangat terkejut mendengar kabar eksekusi itu. Meski dari media massa, namun, kata dia, warga di sekeliling rumahnya sebagian besar sudah mengetahuinya.
"Kemarin baca media online, terus juga denger-denger dari warga, tetangga juga. Kalau kasusnya tau sih sedikit-sedikit. Dulu waktu ditangkap dan persidangan sering baca di koran," ucapnya.
Meski sudah mengetahui kasus tersebut, Margono tak menyangka jika Tran Thi Bich Hanh akan dieksekusi mati. Apalagi tempatnya di Boyolali.
Sementara itu hingga pukul 14.00 WIB, belum ada tanda-tanda Tran akan dipindahkan ke Rutan Boyolali. Suasana di rutan yang ada di Jalan Merbabu No. 15 tersebut juga masih tampak lengang.
Kepala Rutan Boyolali Ahmad Chudori bahkan telah meninggalkan rutan sejak pukul 12.30. Ia mengaku, hingga siang ini belum ada perintah atau surat penitipan terpidana ke Rutan Boyolali. Meski demikian ia mengaku sudah menyiapkan kamar khusus untuk Tran.
"Pada dasarnya kami sudah siap untuk dititipi. Ada satu kamar di belakang yang dulu dipakai dia saat menjadi tahanan," katanya.
Terkait keamanan, jika Tran benar-benar dititipkan ke rutan, Chudori mengaku belum berkoordinasi dengan kepolisian. Namun ia mengatakan, pengamanan tersebut secara otomatis akan dikoordinasikan, jika sudah ada kepastian penitipan.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masalah ekonomi diduga menjadi tekanan hingga menyebabkan TR mengalami perubahan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaPara hakim dinilai sudah berpengalaman, memiliki kematangan dan kearifan dalam memutuskan perkara.
Baca SelengkapnyaJaksa berharap hukuman mati bisa membuat efek jera para pengedar narkoba
Baca SelengkapnyaKapolsek Ciomas Kompol Iwan Wahyudi mengungkapkan, pelaku berinisial HS (29) ditangkap di Jakarta pada Minggu, 1 Desember 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini para tersangka dan barang bukti 86 kilogram sabu serta 2 pucuk senjata api telah diamankan di Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri mengungkap pabrik narkoba berkedok kantor EO di Malang. Pabrik ini dikendalikan warga negara Malaysia yang masih buron.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution dikritik LBH seusai menyatakan dukungannya untuk menembak mati begal, namun dia bergeming dan tetap mendukung tindakan tegas itu.
Baca SelengkapnyaPil PCC itu sebelumnya diproduksi di rumah mewah Komplek Purna Bakti, Taktakan, Kota Serang.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda, AL (20) nekat membunuh temannya IR (33). Pelaku melakukan pembunuhan itu karena kesal dipaksa membeli narkoba jenis sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaIrjen Iqbal menyebutkan pihaknya akan terus konsisten dalam pemberantasan penyalahgunaan narkotika.
Baca SelengkapnyaAkibat penganiayaan itu, BH meninggal dunia. Sementara tiga rekannya mengalami luka berat sehingga dirawat di RSUD RAA Soewondo Pati.
Baca SelengkapnyaWali kota Medan Bobby Nasution meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku begal
Baca Selengkapnya