Warga Dadap berhenti mengamuk, tapi ajukan sejumlah syarat
Merdeka.com - Setelah bernegosiasi, akhirnya warga lokalisasi Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, menghentikan aksinya dengan sejumlah syarat. Perundingan itu dilakukan oleh Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti, didampingi Kapolres Metro Tangerang, Kombes Pol Agus Pranoto, dengan ratusan warga Dadap.
Warga Dadap, Kabupaten Tangerang, mendesak Pemkab Tangerang membatalkan pemberian surat peringatan kedua, terkait rencana penggusuran.
"Mereka ingin SP2 dibatalkan, aparat gabungan Polisi, TNI dan Satpol PP ditarik mundur. Dan melepaskan dua warga yang ditahan karena sempat menyerang petugas saat aksi tadi," kata Agus, Selasa (10/5).
-
Kenapa Karang Taruna buat surat pemberitahuan? Sehubungan dengan kegiatan yang akan kami selenggarakan tersebut, maka kami atas nama pemuda – pemudi Karang Taruna Bakti Jaya Kelurahan Matahari Terbit, memberitahukan sekaligus meminta izin kepada Bapak Lurah Kelurahan Matahari Terbit mengenai kegiatan acara pentas seni yang akan kami selenggarakan ini.
-
Kenapa warga Kampung Wates menggotong rumahnya? Warga pun memilih meninggalkan tanah mereka dan membawa serta rumah, perabotan serta alat pertanian agar aman.
-
Kenapa pesan itu ditulis? “Tampaknya itu cara dia berbicara,“ kata Price kepada The Times of Israel, dikutip Senin (3/7).
-
Bagaimana Distan Semarang menenangkan warga? Ia meminta pada masyarakat untuk tidak perlu khawatir terhadap kucing-kucing liar yang ditangkap di Sampangan karena berdasarkan hasil pemeriksaan tak ada satupun yang terkena rabies.
-
Siapa saja yang bisa ditegur? Pastikan niat Anda murni untuk memberikan nasihat demi kebaikan, bukan untuk mempermalukan atau menghina orang yang ditegur.
-
Siapa yang membuat surat pernyataan? Yang bertanda tangan di bawah ini :Nama : Anton SyahputraNISN : 88765463544578Kelas : XI IPS – 3Sekolah : SMA Negeri 1 MedanAlamat : Jl. Amal No. 123, Medan Dengan ini menyatakan mengakui kesalahan yang sudah saya lakukan berupa absen sekolah selama 5 hari berturut – turut tanpa pemberitahuan, terhitung dari tanggal 15 Februari 2020 s/d 19 Februari 2020.
Atas permintaan warga, polisi pun menurutinya. Warga kemudian membubarkan diri.
"Saya jamin mereka akan kita lepaskan dan personel akan ditarik mundur," ujar Agus.
Terkait SP2, menurut Agus hal itu menjadi kewenangan Pemkab Tangerang. Polisi, lanjut dia, hanya melakukan pengamanan.
"Itu diserahkan ke Pemkab Tangerang," imbuh Agus.
Krishna meminta polisi membubarkan barikade dan membuka jalan bagi warga. Dia juga sempat memerintahkan petugas Satpol PP untuk pulang.
"Sudah Satpol PP pulang saja, kalian juga enggak bisa ngapa-ngapain kan," kata Krishna. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi di depan Gedung MPR DPR RI antara yang mendukung hak angket dan menolak ricuh.
Baca SelengkapnyaPerintah Jokowi mendapat apresiasi banyak pihak, tak terkecuali aktivis.
Baca SelengkapnyaTawuran ini sempat viral di media sosial, karena memicu kemacetan.
Baca Selengkapnya