Warga Depok serbu operasi pasar LPG 3 kg setelah sepekan langka
Merdeka.com - Beberapa hari terakhir, LPG 3 kg langka di Depok. Warga yang sehari-hari menggunakan tabung LPG melon ini sibuk mencari namun sangat sulit ditemukan.
Hari ini, di depan Masjid Merah, Jl Tole Iskandar Sukmajaya, Depok digelar operasi pasar LPG 3 kg. Kegiatan ini langsung disambut warga dengan ramai-ramai mengantre.
Operasi pasar juga digelar di 23 pangkalan secara serentak. "Kemarin saya nyari sampai ke Cilodong. Harga LPG melon yang tadinya Rp 16 ribu kalau beli di pangkalan, eh ini jadinya Rp 25 ribu," ujar Nur Hasanah, warga Depok, Kamis (6/4).
-
Kenapa Pertamina menambah pasokan LPG 3 kg? Tambahan pasokan LPG 3 Kg ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat seiring Ramadan dan Idulfitri 1445 H.
-
Gimana Pertamina tambah stok LPG? Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak. Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho menyampaikan penambahan pasokan LPG 3 Kg terus dioptimalkan.
-
Dimana Pertamina tambah stok LPG? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
-
Berapa total penambahan pasokan LPG 3 kg? Pertamina melalui anak usahanya,PT Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan LPG 3 kilogram (Kg) sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
-
Kenapa Pertamina tambah stok LPG? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang
-
Bagaimana Pertamina menjamin ketersediaan LPG 3 kg selama Lebaran? Pertamina Patra Niaga memastikan stok LPG 3 Kg aman berada di level 14-15 hari.
Dia mengaku, kelangkaan LPG melon di Depok sudah sepekan. Padahal, kata dia, LPG melon dipakai untuk memasak makanan yang akan dia jual.
"Saya jualan makanan dan minuman kecil-kecilan. Kalau LPG langka gini ya saya susah. Mau buat makanan tapi LPG nya habis. Saya harap sih LPG nggak langka lagi. Kalau mau beli di pangkalan juga cuma dijatah satu LPG aja," terang warga Sukmajaya tersebut.
Hal sama diungkapkan Iik. Warga Cimanggis itu mengaku kesulitan mendapatkan LPG melon.
"Saya malah denger nanti LPG melon warnanya enggak hijau lagi tapi pink. Gak tau deh bener atau nggak. Sudah beberapa hari ini susah juga dapat LPG melon," ucap Iik.
Sementara itu, pemilik pangkalan Raja LPG, H Yaman mengatakan, dalam operasi pasar pihaknya membagikan 360 tabung LPG 3 kg. "Sesuai permintaan Pemkot maka digelar operasi pasar. Rencananya akan dilakukan selama 4 hari. Harga LPG melon Rp 16 ribu, dan warga hanya boleh membeli dua tabung saja. Ini untuk usaha mikro dan warga ekonomi menengah ke bawah," kata Yaman.
Menyikapi kelangkaan LPG melon, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna merasa perlu dilakukan operasi pasar. "Yang terpenting adalah bagaimana masyarakat terlayani, bisa mudah dapatkan LPG melon. Untuk itu digelarlah operasi pasar serentak di seluruh Depok," kata Pradi.
Menurut Pradi, setiap pangkalan menyediakan tabung LPG 3 kg sebanyak satu mobil truk. "Contohnya untuk yang kawasan di sini saja ada 560 tabung LPG melon yang di distribusi kan ke warga. Ada sekitar 20 truk tersebar di seluruh Depok," tukasnya.
Dia berharap agar distribusi LPG melon tepat sasaran. Sehingga dia mengimbau kepada seluruh ASN di Pemkot Depok serta masyarakat ekonomi menengah dan ke atas agar tidak menggunakan LPG melon.
"Sebenarnya peruntukan LPG 3 kg ini untuk usaha mikro dan masyarakat ekonomi bawah. Tapi masih saya dengar ada warga mampu masih pake LPG melon ini. Ya ini himbauan moril ke masyarakat. Termasuk ASN juga seringkali kami imbau agar tidak menggunakan LPG 3 kg," tuturnya.
"Jika itu merugikan masyarakat banyak harus ditindak. Begitu pula jika Hiswana MiLPG menemukan adanya kecurangan dalam pendistribusian maka kami minta keteLPGan dari Hiswana," teLPG Pradi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, banyak masyarakat terpaksa menggunakan tabung gas non subsidi 12 Kg seharga Rp200.000. Sehingga harus mengeluarkan dana lebih.
Baca SelengkapnyaSidak ini dilakukan untuk memastikan suplai LPG 3 di Pangkalan, hingga menyerap aspirasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan daya beli turun dan omzet berkurang.
Baca SelengkapnyaPemprov Sumut merespons cepat masalah kelangkaan gas 3 kg di beberapa daerah.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, kelangkaan gas subsidi itu akibat diborong orang kaya hingga restoran.
Baca SelengkapnyaAntrean warga yang menyerbu Operasi Pasar Murah di kantor Kecamatan Pamulang membeludak.
Baca SelengkapnyaSementara TKP kedua, di Jalan Gelatik, kelurahan Sawah, Ciputat Timur, Tangerang Selatan mengamankan dua tersangka.
Baca SelengkapnyaGas 3 kg merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus masyarakat yang kurang mampu.
Baca SelengkapnyaRatusan warga di Lumajang, Jawa Timur rela berdesak-desakan demi mendapatkan sembako murah pada Sabtu (16/3) pagi.
Baca SelengkapnyaPenyalahgunaan LPG subsidi dilakukan dengan pelaku membeli LPG 3 kg bersubsidi dari pangkalan.
Baca SelengkapnyaKelangkaan elpiji (LPG) ukuran 3 kilogram atas gas melon yang terjadi di sejumlah wilayah Bali, menjadi perhatian serius para pimpinan daerah di Pulau Dewata.
Baca SelengkapnyaData ini merupakan transaksi resmi yang terekam secara digital dari konsumen akhir yang berhak menerima tabung gas melon tersebut.
Baca Selengkapnya