Warga Desa di Tuban yang Ogah Direlokasi Pertamina ke Rumah Baru Pilih Uang Tunai
Merdeka.com - Warga desa yang mendadak menjadi miliader dan memborong sejumlah mobil baru, ternyata juga telah disiapkan rumah baru. PT Pertamina (Persero) menyiapkan lahan seluas 20 hektare untuk relokasi warga yang terdampak proyek pembangunan kilang minyak New Grass Root Refinery (NGRR) di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jatim.
Lahan relokasi diketahui di tanah milik Perhutani di tepi jalur Pantura, tepatnya di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban. Di mana, lahan tersebut untuk 151 Kartu Keluarga (KK) beserta dengan fasilitas umum (fasum) lainnya.
"Lahannya milik Perhutani dan telah siap 20 hektare beserta fasum-fasum lainnya," ungkap Kadek Ambara Jaya, Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia pada wartawan, Kamis (18/2).
-
Di mana Pertamina Hulu Rokan membangun lahan basah? PHR telah membangun lahan basah buatan seluas 5.000 m2 di salah satu wilayah kerja Blok Rokan.
-
Apa program Pertamina yang membantu masyarakat desa? Sejalan dengan aksi mitigasi tersebut, salah satu program yang mendapatkan penghargaan kategori Platinum yaitu Program Desa Energi Berdikari (DEB), dalam program ini para Masyarakat diberikan akses energi bersih untuk mendukung usaha UMKM yang dijalankan, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat di pedesaan dalam meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian mereka.
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Apa yang Pertamina beli? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dollar dengan tepatguna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
-
Kenapa Pertamina Hulu Rokan membuat lahan basah? Inovasi yang dilaksanakan untuk mendukung capaian Net Zero Emission (NZE) 2060 tersebut dipaparkan pada Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim PBB 2023 atau Conference of the Parties (COP28) di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
-
Kenapa Pertamina bangun terminal LPG di Bima dan Kupang? 'Terminal LPG Bima dan Kupang akan mendukung terwujudnya availability, accessibility, dan affordability energi khususnya LPG di wilayah NTB dan NTT. Penyelesaian PSN ini menjadi penting karena besarnya manfaat ketersediaan energi yang berkeadilan bagi masyarakat bahkan sampai pelosok,' jelas Riva.
Menurutnya, mereka yang direlokasi merupakan warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Tuban. Selanjutnya, akan dipindahkan setelah pemukiman baru selesai dibangun dan siap huni.
"Selama belum dibangun, meraka tetap tinggal di rumahnya masing-masing," jelasnya.
Ia menyebut, tidak semua warga mau direlokasi di tempat yang disediakan. Mereka yang tidak mau direlokasi, memilih untuk melakukan relokasi sendiri dengan membeli tanah di Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Tuban.
"Ada relokasi mandiri yakni warga mengambil uang tunai secara langsung dan itu sudah banyak," ungkapnya.
Kadek menerangkan sejumlah warga yang siap direlokasi di lahan yang telah disiapkan oleh Pertamina mengaku senang karena lokasinya lebih prospektif lantaran dekat dengan jalur Pantura.
"Ada juga yang mau ikut di lahan yang telah kita sediakan, karena mungkin lebih prospektif, berada di jalur Pantura dan harga lebih murah dari pada beli di luar," ungkap Kadek.
Diketahui, harga ganti rugi lahan milik warga untuk proyek kilang minyak itu dibanderol dengan rata-rata berkisar Rp 680.000 per meter persegi. Penentuan nilai harga itu telah diputuskan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) setelah melakukan penghitungan harga melalui appraisal.
Jumlah lahan warga terdampak untuk proyek kilang minyak itu ada 529 bidang atau sekitar 348 hektare berada di tiga desa di Kecamatan Jenu, Tuban. Tiga Desa itu adalah Wadung, Kaliuntu, dan Sumurgeneng.
Proyek pembangunan kilang minyak itu menelan dana USD 15 miliar hingga USD 16 miliar atau sekitar Rp 225 triliun (asumsi kurs Rp 14.084) yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2026 mendatang.
Di mana proyek itu menempati area seluas kurang lebih 900 hektare. Dengan rincian, lahan milik KLHK, warga dan Perhutani. Termasuk Pertamina melakukan restorasi dan reklamasi laut.
Sebelumnya, warga Sumurgeneng, Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur bikin heboh netizen. Pasalnya, mereka diketahui memborong sejumlah mobil baru. Tak tanggung-tanggung, mobil baru berjumlah belasan itu dibeli warga secara berjamaah hanya dalam sehari saja.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabar terbarunya, sejumlah kediaman di kampung relokasi tersebut nampak begitu megah dan mewah.
Baca SelengkapnyaPerumnas siap menjalankan perannya sebagai pengembang milik pemerintah dalam proyek ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah merelokasi ratusan kepala keluarga berdomisili di kolong tol jembatan tiga ke rusun.
Baca SelengkapnyaKeberadaan sumber minyak baru di Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi direspons positif warga sekitar.
Baca SelengkapnyaKondisi rumah membuat warga cemas terjadi bahaya, mereka meminta pihak terkait bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaDi Kawasan transmigrasi lainnya, Pertamina juga melakukan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaRibuan warga asli melakukan transmigrasi demi pembangunan Waduk Sermo
Baca SelengkapnyaPerusahaan pelat merah ini butuh suntikan dana dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN) untuk menopang program milik Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Baca SelengkapnyaMeskipun berdekatan langsung, kawasan elite PIK 2 dan desa-desa di sekitarnya dipisahkan dengan tembok beton yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaJika hunian baru tersebut belum selesai, maka masyarakat Rempang Galang akan mendapatkan hunian sementara.
Baca SelengkapnyaKebocoran pipa itu sempat menimbulkan semacam kabut asap yang berbau menyengat dan membuat sesak napas.
Baca SelengkapnyaWawan mengatakan, selama ini warga tersebut tinggal di kolong tol yang dari sudut kesehatan, kebersihan dan keamanan sangat kurang layak.
Baca Selengkapnya