Warga di Jember Aniaya Petugas untuk Rebut Jenazah Pasien Covid-19
Merdeka.com - Kasus kekerasan terhadap petugas pemakaman pasien covid-19 kembali terjadi. Kali ini di Jember, Jawa Timur. Warga desa mengadang petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember yang akan memakamkan jenazah yang sudah terkonfirmasi positif Covid.
Selain merebut jenazah, warga juga melempari mobil petugas dengan batu dan menganiaya tiga orang petugas.
“Pasien atas nama bu Anik itu sebelumnya sudah dirawat dan meninggal di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember, dengan status terkonfirmasi positif Covid-19,” papar Moh Djamil, Plt Kepala BPBD Jember saat menggelar konferensi pers di Markas Komando (Mako) BPBD Jember pada Jumat (23/07).
-
Siapa yang mengancam warga? 'Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka,' ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kenapa petugas damkar merasa perlu memviralkan kerusakan alat dan mobil damkar? Ia mengatakan jika penting untuk mengungkapkan masalah tersebut ke publik karena mereka bekerja dengan uang rakyat.
-
Bagaimana kasus viral membuat polisi bergerak? Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Kenapa polisi tersebut mengancam warga? 'Kau belum tahu di keluarga aku banyak yang jadi polisi ye, kau belum tahu dengan aku ye,' kata pelaku mengancam korban.
Pasien tersebut meninggal pada Minggu (17/07) malam lalu, sekitar pukul 19.00 WIB. BPBD Jember sebenarnya sudah memenuhi permintaan keluarga agar pengantaran dan pemakaman jenazah diprioritaskan.
“Jadi sudah disetujui oleh keluarga. Kami dihubungi oleh Camat Pakusari dan juga warga, meminta agar pemakaman dipercepat,” lanjut Djamil.
Namun naas, saat baru tiba di pemakaman yang ada di Desa Jatian, petugas justru disambut oleh adangan warga.
“Saat petugas kami tiba, warga sudah ramai dan kondisi sudah memanas. Mereka meminta agar jenazah diserahkan kepada mereka untuk dimandikan ulang,” tutur Djamil.
Permintaan warga itu sempat ditolak petugas. Mereka menjelaskan, bahwa niat warga itu berbahaya bagi mereka sendiri karena bisa menularkan virus. Selain itu, jenazah sebelumnya sudah dimandikan sesuai ajaran agama, oleh petugas khusus menggunakan APD yang telah terlatih sesuai fatwa MUI terkait pemulasaraan jenazah pasien Covid-19.
Namun, warga tetap ngotot ingin merebut jenazah. Karena kalah jumlah, petugas akhirnya mengalah dengan menyerahkan jenazah kepada warga. “Setelah jenazah diberikan, kami tidak tahu lagi seperti apa. Kalau dibuka, memang bisa berbahaya untuk menularkan virus,” ujar Djamil.
Saat akan kembali ke markas, petugas BPBD lagi-lagi diadang warga. Sebagian di antaranya ada yang melemparkan batu ke mobil petugas. “Kami sulit memahami, mengapa warga memiliki pemahaman seperti ini. Petugas kami hanya menjalankan tugas sesuai persetujuan keluarga. Kalaupun tidak setuju, mestinya dibicarakan baik-baik,” papar Djamil.
Suasana malam itu semakin panas. Sebagian warga ada yang menghadang menggunakan motor, ada juga yang berjalan kaki. “Karena suasana malam tidak tahu siapa yang membawa alat pemukul dan petugas kami ada yang dilempar batu," ujar Djamil.
Tim pemakaman jenazah Covid-19 BPBD Jember yang bertugas di Desa Jatian malam itu berjumlah 9 orang. Terdiri dari petugas organik BPBD dan dibantu relawan. Salah satu relawan adalah Nawawi yang merupakan aktivis senior Gerakan Pramuka di Jember.
“Ada dua petugas kami yang kena lemparan batu, satu lagi dianiaya. Yakni Pak Nawawi yang sebenarnya berniat baik-baik untuk memberi penjelasan kepada warga. Pak Nawawi ini hubungannya selama ini baik dengan kami, sehingga bersedia membantu pemakaman,” jelas Djamil.
Warga yang emosi, menarik tangan Nawawi yang sudah berusia paruh paya. Lalu Nawawi didorong hingga jatuh ke tanah
Insiden itu sangat disesalkan oleh BPBD Jember. Menurut Djamil, petugasnya selama masa pandemi ini sudah bekerja keras untuk melaksanakan protokol kesehatan, termasuk pemakaman jenazah. Tujuannya agar memutus mata rantai penyebaran covid-19.
“Sampai dini hari pun, petugas kami masih bekerja ke pelosok desa. Kita tidak minta rasa belas kasihan kepada siapapun. Tetapi masyarakat mohon memahami bahwa kami hanya menjalankan tugas. Petugas kami tidak punya niat jelek. Bahkan mereka membantu keluarga. Tidak apa-apa tidak menyampaikan terima kasih, tapi jangan sampai melakukan upaya yang tidak lazim seperti penganiayaan,” pungkas Djamil.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral prajurit TNI Bentrok dengan pengiring jenazah di Manado
Baca SelengkapnyaKorban tertembak dan terlindas mobil polisi kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaPihak damkar sangat menyayangkan tindakan warga yang merusak armada dan juga memukul personel Damkar Makassar
Baca SelengkapnyaPelemparan batu di Jalan Margonda ini sudah sangat meresahkan warga. Karena dikhawatirkan bisa menimpa pengendara lain yang sedang melintas.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor tengah menyelidiki permasalahan tersebut.
Baca SelengkapnyaViral video dua orang pemuda mabuk mabuk mengadang bus berakhir dihajar massa.
Baca SelengkapnyaSekelompok TNI masuk ke perkampungan Desa Selamat pada Jumat (8/11) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPolisi membantah kejadian dalam video tersebut berada di kompleks perumahan TNI.
Baca SelengkapnyaKorban saat ini sedang dalam penanganan medis di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSebuah video penganiayaan terhadap petugas Satpol PP saat aksi demo buruh beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaOrang tak dikenal melemparkan batu ke arah anggota yang bertugas. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini.
Baca Selengkapnya